Populer
Perkuat Pemahaman Aturan Penyiaran, KPI Gelar Bimtek P3SPS di BTV 19 Des 2024 - RG
KPI Beri Sanksi “Jodoh Wasiat Bapak Babak 2” ANTV09 Des 2024 - RG
KPI Tegur Program Bollywood ANTV12 Des 2024 - RG
VIDEO
Pojok Aduan
Aghika Nada Isrofadilah | Di zaman yang sudah modern sekarang ini, orang tidak ada yang tidak melihat televisi. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dalam penyampaian pesannya. Untuk dapat menarik perhatian khalayak, acara yang ditawarkan dikemas semenarik mungkin. Tetapi program yang sering muncul di layar kaca justru kurang memperhatikan unsur informasi, pendidikan, sosial budaya, etika bahkan norma masyarakat. Sekarang ini pertelevisian di Indonesia sebagian acaranya diwarani dengan program acara yang mayoritas di dominasi oleh acara hiburan, Variety Show dan sinetron. Setiap program acara dikemas dengan secara menarik. Akan tetapi, kekreatifitasan dalam program acara tersebut mulai diwarnai dengan unsur settingan dan kekerasan baik secara verbal maupun non verbal sebuah ratting. Garis tangan yaitu sebuah reality show yang ditayangkan di ANTV juga termasuk dalam program yang kurang mendidik di masyarakat. Hampir setiap malam program ini menyuguhkan acara yang mengandung kekerasan baik secara verbal maupun non verbal dengan adegan-adegan yang tidak logis atau yang biasa disebut settingan (tidak real) demi mengejar ratting yang tinggi. Tayangan yang seperti ini jika dibiarkan akan berdampak negatif terhadap penonton, apalagi jika yang menonton anak-anak tanpa pengawasan orang tua. Mereka akan menirukan adegan yang kurang baik ada seperti kata-kata kasar atau perkelahian yang bisa merusak moral anak. Alangkah lebih baiknya kita lebih berhati-hati dalam memilih tontonan, dan memilih tontonan yang mengedukasi untuk anak-anak. Dalam pedoman siaran yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia jelas dinyatakan Program siaran tidak boleh mengandung kekerasan. Aturan tentang tayangan kekerasan yang terdapat di UU Penyiaran dan P3SPS KPI menegaskan bahwa dampak akibat tayangan tersebut sangat riskan terutama bagi anak dan remaja karena itu pengaturannya sangat ketat. Penjelasan aturan yang lebih detail mengenai tayangan kekerasan terdapat dalam Standar Program Siaran (SPS) KPI tahun 2012 Pasal 23, 24 dan 25. |
Pojok Apresiasi
Ridwan Syah Maulana | RTV sudah mengambil langkah bagus dengan menayangkan Boku no Hero Academia (dilokalisasi menjadi My Hero Academia, selanjutnya sama sebut sebagai BnHA). BnHA sendiri merupakan seri anime adapatasi-manga yang sudah memiliki penggemar diseluruh dunia, jadi sudah pasti kualitasnya bagus. Seri ini juga memiliki nilai-nilai yang baik untuk ditayangkan seperti kepahlawanan, kerja keras, pantang menyerah, dan melindungi sesama. Kualitas tayangan perdana sudah cukup baik, dan akan lebih baik apabila lokalisasi dan sensor tidak menghalangi. Seperti trademark khas All Might yaitu "Watashi ga Kita" yang seharusnya dibuat bersemangat tapi di sulih suara ini justru dibuat pelan. Beberapa kali terjadi mistranslasi yang menyebabkan kalimat yang diucapkan para karakter tidak dapat dipahami maknanya, serasa seperti hasil terjemahan mesin. Sensor yang dilakukan oleh pihak RTV juga mengurangi pemahaman penonton terhadap cerita, seperti muntah darah dari All Might (muntah darahnya berbentuk komikal, seharusnya tidak perlu disensor). Saya sangat mengapresiasi pihak RTV sudah mau menayangkan BnHA. Saya juga berharap KPI dapat mendukung tayangnya program ini. Terima kasih. |