- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 20167
Waingapu -- Masyarakat yang memiliki kecerdasaan tangkal (keramahan) terhadap informasi sekaligus mudah mengakseskan informasi tersebut secara baik, akan memberi dorongan positif pada pertumbuhan daerah. Karenanya, cakupan siaran yang luas dan merata dengan pembekalan literasi yang memadai menjadi sebuah keharusan.
Demikian disampaikan Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, secara daring dalam kegiatan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) 2022 di SMA Muhammadiyah Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (22/2/2022).
Menurut Nuning, masyarakat yang dapat mengakses informasi yang baik secara mudah, ini akan membuat percepatan-percepatan di daerah utamanya di wilayah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar).
“Kenapa demikian, hal yang sederhana saja ketika masyarakat mendapatkan informasi pendidikan yang layak, informasi tentang bagaimana berkreatifitas memiliki pasar yang berdampak pada ekonomi rakyatnya, bagaimana mengelola pariwisata yang baik, maka mau tidak mau ini akan memberikan konsekuensi psikologis bagi masyarakat di Sumba Timur dan kemudian akan semakin kuat secara ekonomi. Ketika kuat secara ekonomi, maka ini akan menjadi pemicu bagi gerakan-gerakan di sektor lainnya seperti tenaga kerja, postel dan sebagainya,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, di Sumba Timur terdapat sekitar 20 titik wilayah tak bertuan atau blank spot (tidak terjangkau siaran maupun sinyal telekomunikasi). Meskipun dalam waktu dekat segera terlayani oleh jaringan satelit Palapa Ring, kondisi ini terbilang cukup memprihatikan.
“Mudah-mudahan jika sudah ter-cover layanan dari Palapa ring, hal ini akan menjadikan Sumba Timur keluar dari status daerah tertinggal,” tutur Nuning.
Dalam kesempatan itu, Nuning menyampaikan peran penyiaran yang dapat mengangkat potensi terpendam dari wilayah terpencil yang jarang kita ketahui. Lalu juga menghadirkan sosok yang menjadi ikon atau contoh dari upaya membangun kesuksesan yang bisa menjadi motivasi.
“Kita jarang sekali mendengar daerah Prabumulih yang menjadi daerahnya Rara, yang bisa menghadirkan sosok yang bisa fight dan bertahan menuju pentas nasional. Ini yang menurut saya bisa menjadi inspirasi bagi kita semuanya bahwa penampil di televisi itu tidak semata-mata kemudian mencari duit saja, tapi memberikan nilai, memberi pesan sangat baik yang kemudian harus diikuti khalayak dalam konteks lebih luas,” ujar Nuning.
Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, mewakili sambutan Bupati menyampaikan perlunya paparan literasi bagi masyarakat supaya agar dapat memilih dan memilah informasi yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Apalagi saat ini, informasi yang diterima masyarakat tidak hanya datang dari satu media saja.
“Kegiatan literasi semacam ini merupakan wadah pengetahuan sekaligus tantangan. Terlebih arus informasi yang datang sangat banyak dan makin deras. Dalam hal ini, literasi berperan membentuk kontrol masyarakat untuk mencari dan menemukan informasi yang benar dan yang tepat,” katanya.
Wakil Bupati menyampaikan apresiasi untuk KPI atas penyelenggaraan GLSP di wilayah Sumba Timur. Dia berharap kegiatan ini akan membentuk kekuatan literasi menjadikan sebuah budaya di masyarakat Sumba Timur yang akan menciptakan tatanan penyiaran yang baik dan berkualitas. ***/Editor: MR