Populer
KPI Kurangi Durasi dan Waktu Siaran “Brownis” Trans TV02 Sep 2024 - RG
KPI Tergabung dalam Tim Tanggap Insiden Siber BSSN22 Agu 2024 - RG
KPI Tegur “Bang Tobat” BTV Karena Langgar Prinsip Jurnalistik21 Agu 2024 - RG
KPI: Radio Tidak Boleh Berhenti Berkarya 23 Agu 2024 - RG
VIDEO
Pojok Aduan
Deni Setiawan | saya hanya memberi masukan, terkait tontonan anak Upin Ipin. Tontonan film Upin Ipin mayoritas di tonton anak usia 7 tahun kebawah, ironis jika anak usia dini menonton film dengan menggunakan bahasa Malaysia. Padahal Anak Usia Dini adalah masa yang baik mengenal bahasa ibu nya. Agar mereka bisa menambah kosakata bahasa Indonesia ketika menonton film. saya mempunyai saran, baiknya acara Upin Ipin menggunakan dubing Bahasa Indonesia. Karena selain bersifat hiburan anak juga bisa mengenal bahasa negaranya dari tontonan anak anak. karena berdasarkan yang saya alami, anak saya yang berusia 3 tahun gemar menonton acara Upin Ipin, sayang sekali jika tontonan anak saya menggunakan bahasa Malaysia, bukanya bahasa Indonesia. |
Pojok Apresiasi
Raka satya pratama | Assalamualaikum. Mohon maaf, saya hanya ingin mengkritik. Sebagai penikmat siaran tv saya mengaku kecewa dengan kebijakan kpi saat ini yg terkesan "lebay" dalam hal sensor dan pemotongan scene di tv. Contoh: pada serial kartun setiap kali ada adegan pukul di cut ada darah hitam putih saya yg menontonnya jadi pusing karna setiap film itu kan ada pelajaran dan maknanya, gimana kita mau memahaminya jika di cut? Lalu di film tengah malam masih saja ada sensornya. Kalo misalkan di film tersebut banyak kekerasannya yg dikhawatirkan ditiru penonton mending gausah ditayangkan sekalian gausah di sensor atau di potong-potong. Terima kasih. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan |