Jakarta - Tiga tahun NET. bersiaran, beberapa terobosan sudah dilakukan. Salah satu contoh adalah diproduksinya program acara Entertainment News dengan tagline “No Gossip”.
Program ini diapresiasi KPI Pusat sebagai acara Infotainment yang baik, karena menayangkan berita seputar prestasi artis yang menginspirasi, tidak seperti program serupa lainnya yang sering kali menonjolkan berita buruk, seperti gosip, perselingkuhan, konflik pribadi, dan gaya hidup hedonisme.
Apresiasi KPI terwujud dengan diberikannya Anugerah KPI 2015 kepada Entertainment News NET. untuk kategori program acara infotainment terbaik.
Tidak hanya Entertainment News. NET. juga meraih penghargaan untuk program acara lainnya. Seperti Indonesia Bagus dan Lentera Indonesia. Untuk program acara religi, Muslim Travelers juga pernah mendapatkan Apresiasi Program Acara Ramadhan tahun 2014 dari KPI Pusat.
Namun penghargaan-penghargaan itu ternyata dirasa belum cukup membantu NET. bersaing dalam bisnis pertelevisian tanah air. CEO Netmediatama Wishnutama mengungkapkan, tidak adanya kontrol terhadap rating Nielsen yang menjadi satu-satunya mata uang dalam bisnis pertelevisian adalah masalah yang harus segera dipecahkan.
“Meskipun ada Anugerah KPI dan apresiasi-apresiasi yang lain, namun pada kenyataannya rating Nielsen menjadi the only one barometer kesuksesan program acara,” kata Wishnutama kepada komisioner KPI Pusat di kantor NET., Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (24/8).
Ia menambahkan, walaupun saat ini sudah terdapat parameter-parameter lain untuk mengukur kesberhasilan program, namun 85% masih bergantung pada Nielsen, sehingga NET. dihargai murah oleh industri.
Menurut data Nielsen yang dikutip dari materi presentasi Emtek, share penonton tahun 2016 minggu ke 1632 (7-13 Agustus 2016), NET. ada di posisi ke 10 dari 15 televisi berjaringan nasional dengan angka 2,6. Share tertinggi dimiliki oleh RCTI dengan 16,3, posisi kedua SCTV dengan 13,5 dan posisi buncit adalah TVRI dengan 1,1.
Hal ini berbanding terbalik dengan hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode 1 tahun 2016 yang dilakukan oleh KPI Pusat, bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi (ISKI) dan 12 Perguruan Tinggi di Indonesia. Dua program acara NET. Tetangga Masa Gitu dan OKJEK masuk dalam tiga besar program yang paling banyak ditonton masyarakat, masing-masing untuk kategori program sinetron dan komedi. Tetangga Masa Gitu dan OKJEK masing-masing ditonton oleh 34,6% dari 1200 responden.
Menanggapi hal itu, Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis ingin menggalakkan gerakan sosial untuk mengkaji hasil pemeringkatan Nielsen. Ini sebagai langkah alternatif, mengingat terbatasnya wewenang KPI dalam Undang-Undang 32 tahun 2002 tentang Penyiaran yang tidak dapat menyentuh lembaga rating tersebut.
“Perlu peran serta semua pihak, baik KPI maupun Industri. KPI tidak bisa bekerja sendiri. Kami juga perlu dukungan masyarakat untuk memilih tayangan berkualitas,” kata Yuliandre.
Menambahkan hal itu, Komisaris Utama NET. Agus Lasmono mengatakan, dalam industri penyiaran ini NET. ingin terus memberikan inspirasi-inspirasi kecil, menyumbangkan mindset dan standar baru ke dalam dunia pertelevisian.
“Tujuan kami tidak hanya menjadi perusahaan yang mengambil profit. Tapi juga ingin membuat perubahan dalam industri penyiaran,” kata Agus.