Luar Negeri - Olimpiade 2020 telah melangsungkan upacara penutupan pada 8 Agustus 2021. Akan tetapi, Korea Utara baru menyiarkan pertandingannya pada dua hari kemudian.

Selama perhelatan Olimpiade 2020, publik Korea Utara sendiri tak bisa menyaksikan pertandingannya karena aturan penyiaran dalam negeri. Kemudian, muncul kabar bahwa Korea Utara baru menayangkan pertandingan Olimpiade 2020 saat 2 hari pasca-penutupan.

NK News, media Amerika yang berfokus pada negara Asia, sebagaimana juga dipaparkan oleh Insider, melaporkan bahwa laga sepak bola putri Inggris Raya vs Cile ditayangkan di Korean Central Television (KCT) pada Selasa (10/8) lalu.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa laga yang dihelat di Sapporo Dome, Sapporo, Jepang, itu hanya disiarkan selama 70 menit oleh KCT. Aslinya, laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Inggris Raya itu telah digelar pada 21 Juli 2021.

Dua gol kemenangan Inggris Raya dicetak oleh Ellen White di menit ke-18 dan ke-73. Jadi, publik Korea Utara boleh jadi melewatkan gol kedua di laga tersebut.

Selain tidak ditayangkan penuh, siaran sepak bola itu juga ditampilkan dalam kualitas rendah dan tanpa komentator. Ini juga diklaim sebagai laga Olimpiade 2020 pertama yang ditonton publik Korea Utara karena mereka tak memiliki akses ke internet atau saluran TV internasional. Red dari kumparan.com

 

 

Islamabad -- Presiden Dr Arif Alvi hari ini, pekan lalu, meresmikan Platform Informasi Digital Nasional (PIDN) untuk digitalisasi organisasi media pemerintah, termasuk Radio Pakistan di Islamabad.

Berbicara pada upacara peluncuran itu, Presiden Arif Alvi mengatakan, media digital memiliki peran penting dalam menyoroti masalah Kashmir, memerangi Islamofobia dan menggambarkan budaya sejati Pakistan. Dia mengatakan peran media telah meningkat berlipat ganda dalam membangun narasi dan melawan berita palsu untuk menghentikan sensasionalisme dan ketidakpastian. Dia mengatakan media digital memiliki potensi besar dalam komersialisasi olahraga dan acara lainnya untuk menghasilkan pendapatan juga.

Presiden mengucapkan selamat kepada Kementerian Informasi dan Penyiaran dan departemen terkait atas inisiatif besar digitalisasi ini.

Sebelumnya, dalam kesempatan tersebut, Menteri Penerangan dan Penyiaran Chaudhry Fawad Hussain mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mentransformasi media negara untuk memperkuat narasi negara. Dia mengatakan pergi adalah hari-hari ketika negara-negara ditaklukkan melalui perang. Dia mengatakan sekarang dunia telah berubah dari perang fisik menjadi perang narasi. Dia mengatakan Pakistan memberikan 70.000 pengorbanan dalam perang melawan teror, tetapi sayangnya, kami tidak dapat memberi tahu komunitas global tentang kontribusi kami dalam mengalahkan narasi terorisme.

Menteri mengatakan kami telah mengalihkan Radio Pakistan ke internet dan memulai Radio Pakistan Podcast untuk menyediakan konten audio dan video berkualitas kepada orang-orang tentang berbagai topik.

Dia mengatakan Associated Press Pakistan sedang membuat kantor berita media digital setara dengan kantor berita internasional. Selain itu, transmisi kabel juga sedang didigitalisasi, katanya.

Chaudhry Fawad Hussain mengatakan Televisi Pakistan diluncurkan pada tahun 1964 dan hari ini sedang dialihkan ke teknologi High Definition.

Menteri mengatakan Departemen Informasi Pakistan telah dibuat tanpa kertas. Dia mengatakan proses iklan di PID telah dibuat terkomputerisasi untuk memastikan transparansi. Dia mencatat bahwa pemerintah telah membayar semua iuran yang belum dibayar dari rumah media.

Chaudhry Fawad Hussain mengatakan bahwa Universitas Teknologi Media akan didirikan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan dalam jurnalisme, seni pertunjukan, dan teknologi terkait media lainnya.

Penting untuk disebutkan bahwa di bawah NDIP, “Radio Pakistan Podcast” diluncurkan untuk menyediakan konten audio dan video berkualitas kepada orang-orang tentang berbagai topik.

Podcast menawarkan wawancara pejabat, ulasan berita harian, program urusan terkini, dokumenter, musik, olahraga, dan banyak lagi untuk menginformasikan, mendidik, dan menghibur orang.

Orang-orang dapat mengakses podcast Radio Pakistan di podcast.radio.gov.pk.

Dengan peluncuran Radio Pakistan Podcast, penyiar negara mencapai tonggak sejarah lain dalam memproduksi dan menyajikan wawancara video. Red dari https://radio.gov.pk/

 

 

Jakarta - Stasiun penyiaran yang secara resmi menayangkan Olimpiade Tokyo 2020, Olympic Broadcasting Services (OBS), meyakinkan akan fokus peliputan mereka pada kinerja para atlet dan mengadopsi lebih banyak pendekatan netralitas gender, ketimbang peliputan pada momen Olimpiade sebelumnya.

OBS memproduksi visual pertandingan dalam Olimpiade Tokyo lalu mendistribusikannya ke seluruh stasiun televisi di seluruh dunia. CEO OBS Yiannis Exarchos mengatakan pada awal dimulainya Olimpiade Tokyo, 23 Juli 2021, pihaknya sudah fokus pada kinerja para atlet.

Sebelumnya pada Minggu, 25 Juli 2021, tim atlet senam asal Jerman mendapat sorotan saat memutuskan untuk menggunakan seragam full-body (tertutup) ketimbang menggunakan baju senam yang ketat. Mereka mengatakan hal ini untuk menghindari seksualitas pada olahraga senam dan mempromosikan kebebasan memilih.

Tim atlet senam dari Jerman pun, mendorong perempuan untuk menggunakan apa yang membuat mereka merasa nyaman.

Terkait hal ini, Exarchos menyatakan OBS tidak bertanggung jawab dengan apa yang dipakai atlet. Pihaknya telah merencanakan peliputan mengenai hal ini, dengan tujuan tidak memperkuat stereotypes gender apapun.

“Sebagai lembaga penyiaran kami tidak memberikan arahan soal apa yang harus atlet kenakan. Apa yang kami lakukan adalah memastikan peliputan kami tidak menyoroti atau menonjolkan dengan cara tertentu apa yang orang kenakan dan apakah pakaian mereka menyoroti bagian tertentu dari tubuh, yang ada sangkut pautnya dengan stereotypes,” kata Exarchos.

Pada penayangan Olimpiade sebelumnya, muncul kritikan stereotyping terhadap atlet perempuan ketika lembaga penyiaran menayangkan pertandingan seperti senam dan voli pantai, di mana para atlet perempuan menggunakan pakaian ketat dan bikini, sedangkan atlet laki-laki tidak demikian (dalam hal berpakaian).    

Sebelumnya pada awal bulan ini, tim bola tangan dari Norwegia kena denda 1.500 euro (Rp 25 juta). European Handball Federation menyebut denda itu dijatuhkan untuk pakaian yang dianggap tidak pantas. Red dari berbagai sumber/tempo.co

 

 

 

Berlin - Mahkamah Konstitusi Federal Jerman memutuskan tarif pajak televisi harus dinaikkan tahun depan sebagai jaminan menjaga kebebasan lembaga penyiaran publik.

Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut mengabulkan gugatan lembaga penyiaran publik Jerman karena partai koalisi pemerintah memblokir rencana kenaikan tarif pajak televisi yang seharusnya berlaku pada 1 Januari 2021.

"Lembaga penyiaran memiliki kewajiban untuk menyajikan realitas dengan tidak menimbulkan distorsi melalui penelitian informasi yang cermat membedakan fakta dan opini," kata hakim konstitusi saat membacakan putusan, dikutip pada Selasa (10/8/2021).

Sementara itu, CEO ARD Tom Buhrow menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi tersebut. Dia menilai kenaikan pajak sangat penting untuk menjaga kebebasan lembaga penyiaran. Apalagi, biaya operasional berasal dari uang konsumen yang dibayar dalam bentuk pajak.

Dia menjelaskan gugatan hukum datang saat negara bagian Saxony-Anhalt melakukan veto terhadap rencana kenaikan pajak 2021. Untuk diketahui, kenaikan tarif pajak televisi berlaku jika disetujui oleh seluruh negara bagian dan diratifikasi oleh parlemen.

MK Jerman kemudian menganulir veto tersebut karena berpotensi menggerus independensi lembaga penyiaran publik. Alhasil, beban pajak televisi akan naik dari €17,5 per bulan menjadi €18,36 per bulan. Kenaikan berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dan tidak berlaku surut.

"Ini merupakan keputusan yang jelas dari hakim yang menegaskan dan memperkuat independensi penyiaran publik," ujar CEO ZDF Jerman Thomas Bellut.

Seperti dilansir thelocal.de, pajak televisi yang berlaku di Jerman dikenakan kepada rumah tangga. Pajak merupakan kontribusi wajib masyarakat saat ingin mendapatkan layanan informasi dari media televisi dan radio.

Jenis pungutan ini paling minim penghindaran dan kebocoran pajak. Hal ini dikarenakan setiap rumah tangga harus mengajukan permohonan pendaftaran untuk dapat mengakses layanan penyiaran publik tersebut. Red dari DDTCNews

 

 

New Delhi - Hari Penyiaran Nasional di India diperingati setiap tanggal 23 Juli. Indian Broadcasting Company (IBC), lembaga penyiaran publik India, mulai menyelenggarakan siaran radio dari stasiun Bombay pada tanggal terssebut di tahun 1927. 

Untuk memperingati acara tersebut, All India Radio (AIR) menyelenggarakan simposium tentang Penciptaan India Baru dan Media Penyiaran di New Delhi. Layanan penyiaran radio di India dimulai pada masa pemerintahan Inggris tepatnya pada 1923 di bawah inisiatif Radio Club of Bombay.

Pemerintah Inggris kemudian mengambil alih penyiaran radio tersebut pada 1930 dan memulai Layanan Penyiaran Negara India (ISBS). Pengambilan alih fasilitas penyiaran itu terjadi pada tanggal 1 April 1930, dengan terlebih dahulu percobaan selama dua tahun. Adapun IBC adalah entitas swasta yang diberikan izin oleh Pemerintah Inggris untuk mengoperasikan dua stasiun radio di Kolkata (saat itu Kalkuta) dan Mumbai (saat itu Bombay).

Lantas secara permanen berganti nama menjadi Layanan Penyiaran Negara India (ISBS) pada Mei 1932. Kemudian, diubah menjadi All India Radio (AIR) pada 8 Juni 1936 dan menjadi Akashwani pada 1957. Sejak itu, ia mendapatkan popularitas dan mengubah sosio- kehidupan ekonomi rakyat.

Badan penyiaran publik terbesar di India, Prasar Bharati adalah badan otonom menurut undang-undang yang dibentuk oleh Undang-Undang Parlemen dan sesuai dengan Jaringan Televisi Doordarshan, yang sebelumnya merupakan unit media Kementerian Informasi dan Penyiaran.

Saat ini, layanan rumah AIR terdiri dari 414 stasiun yang berlokasi di seluruh India, menjangkau sekitar 92 persen dari seluruh wilayah negara dan hampir 99,19 persen dari total populasi.

AIR melakukan pemrograman siaranya dalam 23 bahasa dan 146 dialek. Saat ini, AIR merupakan salah satu organisasi penyiaran terbesar di dunia dalam hal jumlah bahasa siaran, spektrum keragaman sosial ekonomi dan budaya yang dilayaninya. Red dari www.news18.com

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.