- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 19294
Jakarta -- Membangun kesadaran warga untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara benar memang tak mudah. Harus ada upaya sosialisasi secara terarah, tematis dan terus menerus agar masyarakat menjadikan prokes ini sebagai sebuah kebiasaan dalam setiap aktivitas. Media penyiaran dinilai dapat membentuk kebiasaan tersebut, salah satunya melalui siaran iklan layanan masyarakat (ILM).
Komisioner KPI Pusat, Irsal Ambia, dalam pertemuan daring dengan seluruh lembaga penyiaran membahas evaluasi penerapan prokes dalam siaran menegaskan, penayangan iklan layanan masyarakat tentang prokes Covid-19 di lembaga penyiaran mesti didorong lebih massif lagi. Hal ini agar masyarakat banyak mendapatkan informasi tentang penanganan virus serta bagaimana menjalankan prokes tersebut dengan benar.
“Kita perlu strategi khusus dan lewat penayangan siaran ILM melalui lembaga penyiaran bisa jadi lebih efektif pesannya sampai ke masyarakat. Apalagi jika iklan ini dilakukan secara terus menerus,” kata Irsal dalam pertemuan tersebut.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo. Menurutnya, perlu strategi dalam membuat ILM agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dijalankan masyarakat. Strategi ini sangat terkait dengan tema dan juga penempatan waktu tayangnya.
“Kalau dapat ILM ini ditayangkan oleh lembaga penyiaran secara serempak dan sama pada waktu tertentu. Jadi ketika tonton TV yang lain, kita juga menyaksikan iklan yang sama sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan benar. Lebih baik lagi jika setiap lembaga penyiaran menyelingi dengan siaran iklan layanan masyarakat khusus dari masing-masing lembaga penyiaran,” pinta Mulyo.
Mulyo menambahkan, pesan yang terkandung dalam ILM seluruhnya terkait pencegahan dan penanggulangan covid. Kemudian, pentingnya pakai masker yang aman dan jaga jarak. “Sekaligus juga penjelasan soal droplet dan yang lain sehingga pentingnya soal cuci tangan dan pakai masker. Kemudian soal vaksin yang belum sepenuhnya diterima publik dan adanya hoax soal ini. Hal ini harus juga disampaikan dalam kandungan iklan tersebut. Ini juga menunjukan bahwa lembaga penyiaran begitu peduli terhadap persoalan ini dan covid segera tuntas,” katanya.
Sementara itu, perwakilan dari lembaga penyiaran yang bicara menyatakan sepakat dan mendukung upaya penanggulangan covid melalui siaran. Mereka juga siap membuat siaran iklan layanan masyarakat terkait penanganan dan penerapan prokes.
Dalam kesempatan itu, Irsal juga mengingatkan pentingnya penerapan di lingkungan lembaga penyiaran serta program. Menurut dia, lembaga penyiaran harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam penerapan prokes Covid-19.
“Pada segmen tertentu jika TV memberikan contoh penggunaan prokes secara baik dan benar tentunya akan memberi efek psikologis yang kuat. Poin kita, bagaimana tayangan itu dapat memberikan pengaruh psikologi kepada publik mereka mau menjadikan contoh itu di rumah,” ujar Irsal. ***