- Detail
- Dilihat: 11984
Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengundang Global TV dalam forum pembinaan dan klarifikasi terhadap tiga tayangan di TV tersebut yakni film kartun Dragon Ball, Buletin Indonesia Siang, dan Fokus Selebriti, Selasa, 15 September 2015. Komisioner KPI Pusat, Sujarwanto Rahmat Arifin, dalam forum ini meminta Global TV untuk lebih memperhatikan aspek-aspek perlindungan terhadap anak dan remaja dalam setiap program acara khususnya di tiga program acara di atas.
Menurut Rahmat, tayangan yang banyak adegan kekerasaan sebaiknya dikurangi seperti yang terdapat dalam film Dragon Ball. Meskipun secara prosedur Global TV sudah benar menetapkan film tersebut pada kategori remaja (R) namun unsur kekerasaan yang terdapat dalam film tersebut terlalu berlebihan. Ini dikhawatirkan Rahmat menimbulkan efek peniruan oleh anak.
Tidak hanya itu, tayangan kekerasaan yang terdapat pada program berita di Buletin Indonesia Siang Global TV dianggap Rahmat perlu dihilangkan dengan tidak menghilangkan unsur faktualnya. “Dengan hanya menayangkan mobil yang rusak, pecahan kaca, atau juga sisa-sisa kerusakan, Global TV tidak akan kehilangan fakta jurnalistiknya. Rasanya tidak etis apabila proses perusakannya atau tindakan kekerasaan lain ditayangkan. Ini akan menimbulkan efek bagi penonton dan membentuk anggapan mereka jika hal-hal demikian sebagai perilaku sehari-hari dan lumrah dilakukan,” jelasnya kepada perwakilan Global TV dari tiga program acara tersebut.
Terkait pemberitaan pelecehan seksual dan tindak kekerasan, baik untuk korban anak maupun dewasa, Rahmat meminta Global TV untuk lebih ketat menjaga identitas korban, keluarganya dan juga lingkungan. Perlindungan identitas ini untuk menjaga harapan mereka di masa depan. Wawancara terhadap korban pun harus penuh pertimbangan jangan sampai menimbulkan perasaan trauma para korban, “Mereka harus kita lindungi jangan sampai perasaan traumatik ini timbul,” kata Rahmat.
Sementara itu, Yaumi Suhayatmi dari Head Departemen Production dan Infotainmen Global TV menyampaikan pihaknya akan berhati-hati terkait etis atau tidaknya sebuah adegan ditayangkan. “Kami berterimakasih kepada KPI sudah diingatkan mengenai hal ini. Kami sudah berupaya untuk berhati-hati tapi dalam pelaksanaan ada yang keselip,” katanya pada forum tersebut.
Selain Yaumi, hadir pula Dina wakil dari Corporate Secretary Globatl TV, Heru Budi Excekutif Produser Buletin Indonesia Siang, Menik Widianti Excekutif Produser Fokus Selebriti, Zwesty Produser Buletin Indonesia Siang, Andhar S Divisi Program Global TV, dan Bambang P juga dari Divisi Program. ***