Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, meminta semua komponen penyiaran di tanah air untuk ikut berkontribusi membangun bangsa melalui siaran yang berkualitas. Permintaan ini menurutnya sejalan dengan visi misi “Asta Cita” bersama “Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”.

“Seiring visi misi asta cita, kementerian Komindigi meletakkan arah kebijakan ke transformasi digital menuju kedaulatan dan kemandirian digital ekonomi Indonesia. Ini dijalankan dengan tiga prinsip yaitu inklusif dengan penyediaan akses digital yang merata. Dilakukan bukan saja secara spasial antara perkotaan dan perdesaan, termasuk non 3T dan 3T. Namun juga untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk anak,” katanya di sela-sela acara Anugerah KPI 2024 di Auditorium RRI Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Kemudian, lanjut Meutya, prinsip memberdayakan pemanfaatan teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah. Ini seiring upaya menciptakan SDM (sumber daya manusia) bidang digital dan juga masyarakat digital yang produktif. 

“Ketiga, prinsip dipercaya dan berdaulat. Penciptaan ruang digital aman dan produkstif serta berdaulat. Ruang digital membuka peluang kerja baru untuk konten kreator untuk ajang kreatifitas distribusi berbagai kontennya. Kondisi ini memungkinkan konten overload yang menjadi tantangan bagi lembaga penyiaran untuk mempertahankan kepermisaannya. Untuk KPI kondisi ini untuk mengawal agar konten memenuhi standar atau ketentuan berlaku,” ujar Meutya.

Platform digital memungkinkan analisa kepemirsaan secara real time serta melakukan transaksi iklan menurut algoritma. Kondisi ini, lanjut Meutya, dapat menjadi modal membuka sumber pendapatan baru agar penyiaran tetap dapat eksis & relevan.

“Bila selama ini industri penyiaran cenderung menggunakan ukuran kuantitatif seperti rating untuk mengukur performa, maka ke depan perlu terobosan agar ukuran kepemirsaan menjadi kualitatif agar kompetisi menjadi lebih sehat,” jelas Menkomdigi. 

Dalam kesempatan ini, Meutya mengingatkan kesiapan semua pihak termasuk KPI dalam Pilkada 2024. Ia menilai pengawaalan KPI menjadi semakin penting agar suasananya teduh, kondusif, terhindar dari keriuhan informasi yang dapat berpotensi memecah belah masyarakat.

“Saya menghimbau KPI untuk memperkuat koordinasi dengan KPU dan Bawaslu selaku penyelenggaran dan pengawas pemilu. Dan untuk insan penyiaran juga harus turut menjaga dengan membangun narasi positif demi kelancaran proses demokrasi serta menyampaikan informasi yang akurat, adil, transparan, sesuai profesionalitas dan independensi jurnalistik,” pinta Meutya.

Ia juga menyampaikan komitmennya untuk terus membantu KPI dalam menciptakan penyiaran yang sehat. “Ini tidak pernah saya tinggalkan dalam kapasitas saya dimana pun. Saya berharap semoga penghargaan yang diraih menjadi pemacu semangat bagi para insan penyiaran untuk terus berkarya, berinovasi dan memberi edukasi bermanfaat untuk masyarakat,” tandas Meutya Hafid. ***/Anggita/Foto: Agung R

 

 

Jakarta – Sekolah P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) Angkatan 52 secara resmi ditutup, Rabu (6/11/2024). Penutupan dilakukan Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran sekaligus Penanggungjawab Sekolah P3SPS KPI Pusat, Tulus Santoso.

Sekolah P3SPS Angkatan 52 merupakan Sekolah P3SPS terakhir di Tahun 2024. Karena bertepatan dengan tahapan Pilkada, maka Sekolah P3SPS Kali ini mengusung tema "Mengawal Siaran Pilkada 2024 yang Berimbang dan Informatif"

Dalam kesempatan ini, Tulus mengajak agar lembaga penyiaran melalui sumber daya manusia (SDM)-nya ikut berkontribusi mengawal Pilkada 2024 dengan menyajikan Informasi yang akurat dan berimbang.

Dia berpesan agar para peserta yang berhasil lulus dapat mengingatkan Tim Produksi di masing-masing lembaga penyiarannya agar menaati regulasi penyiaran termasuk P3SPS KPI tahun 2012.

“Saya berharap semua wawasan dan pengetahuan regulasi penyiaran yang di dapat dalam sekolah P3SPS ini dapat diterapkan di lembaga penyiaran masing-masing. Mari bersama-sama kita bangun isi siaran yang selaras dengan tujuan penyiaran nasional kita,” tandas Tulus sebelum menutup program regular KPI tersebut.

Sebelum menutup kegiatan ini, para peserta Sekolah P3SPS yang berjumlah 45 dari berbagai perwakilan lembaga penyiaran (TV dan radio) serta internal KPI berhasil lulus Sekolah P3SPS Angkatan LII. ***/Foto: Anggita

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.