Pojok Aduan
Rosa (sasaran Corona) | Selamat pagi Yth. Bapak/Ibu Pimpinan KPI dan warganet yang super gokil. Saya meminta bantuan untuk meneruskan pesan penangkapan orang ini kepada Pak Achmad Fauzi (Bupati Sumenep) dan Kapolres Sumenep serta Pak Untung Sugiono (Kepala Desa Marengan Daya) terkait virus COVID 19. Barang Buktinya berupa jejak digital dari laptop dan smartphone. Berikut nama orang bersangkutan : 1. Tata, anak dari Pak Irianto dan Bu Irianto yang tinggal di Blok B5 (RT.08), Pondok Marengan Indah, Sumenep. Dia bekerja sebagai penjaga rutan (rumah tahanan Sumenep. 2. Pak Irianto dan Bu Irianto yang tinggal di Blok B5 (RT.08), Pondok Marengan Indah, Sumenep. 3. Keluarga Dani yang tinggal di depan rumahnya Pak Marja'i (RT.08), Pondok Marengan Indah, Sumenep. Kabar terakhir yang diterima, mereka pindah ke Permata Marengan Indah (belakang Pondok Marengan Indah). 4. Keluarga Ria yang tinggal di Pondok Marengan Indah (RT.10). Anaknya Ria tinggal di Kabupaten Malang bersama suaminya. 5. Dilla, anaknya Pak Anwar dan Bu Anwar yang juga tinggal di Pondok Marengan Indah (RT.09), Sumenep. Anaknya hampir sama dengan Sera, anaknya Mega di Kabupaten Malang. 6. Bu Suryo yang tinggal di blok C10, Pondok Marengan Indah, Sumenep bersama anaknya, Angga dan istrinya dan Bagas (mohon pertimbangannya karena ramai kasus operasi plastik dari keluarga Ketjono dan Kenongo di Jember) Terima kasih atas perhatiannya, semoga pesan ini tersampaikan. |
Pojok Apresiasi
Rahmad very | Mohon maaf sebelumnya Apakah semua hantu wajib di sensor kesan film horor dan seni dari film menjadi hilang bila hantu di sensor Mohon maaf, Menurut saya lebih baik jangan semua kesan film di sensor, seni dan kreasi film jadi tidak kelihatan, iya saya paham ini untuk menjaga dari pandangan anak kecil Menurut sayang anak kecil kebanyakan sinetron dan drama yang menyebabkan anak kecil sifat dan perilaku kurang mendidik, seperti kartun film horor, tidak ada sangkut paut untuk ini, jadi mohon maaf tolong jangan di sensor setiap hantu atau kartun |