Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah. Foto: Agung Rahmadiansyah
Jakarta -- Meskipun dalam situasi pembatasan sosial akibat pademi Covid-19. Pelaksanaan Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Periode I tahun 2020 tetap berjalan sesuai rencana. Riset yang mengevaluasi 477 sampel program siaran di 15 Stasiun TV dilakukan secara virtual bersama seluruh informan ahli di 12 Kota.
Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, mengatakan pelaksanaan riset indeks yang merupakan program prioritas KPI dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang bekerjasama dengan 12 Perguruan Tinggi tetap berjalan walaupun di tengah kondisi krisis akibat pandemi Covid-19. Bahkan, pelaksanaan riset akan berlangsung dua tahap dan untuk periode awal sudah bergulir pada pekan lalu yang dimulai dari Kota Surabaya, Padang, Makassar, dan Medan.
“Kami tetap menjalankan program riset kualitas TV meskipun dalam situasi terbatas akibat pademi. Ini bagian dari program prioritas KPI untuk meningkatkan kualitas program siaran TV,” kata Nuning di sela-sela pembukaan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Periode I 2020 untuk Kota Pontianak yang bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura, Senin (8/6/2020).
Menurut Nuning, pentingnya riset ini untuk tetap dijalankan karena masyarakat, kalangan industri dan juga akademisi harus mengetahui hasil dari evaluasi terhadap program acara TV. Hasil riset ini dapat dijadikan referensi bagi semua pihak seperti sebagai pedoman atau panduan bagi masyarakat untuk menonton siaran TV.
“Gambaran bagaimana kualitas program acara TV juga menjadi referensi para pengiklan atau pemasang iklan sebagai penguatan brand produk agar dapat memasang iklan di program siaran yang berkualitas berdasarkan hasil dari riset ini. Selain itu, hasil riset ini dapat dimanfaatkan teman-teman akademisi dan dunia pendidikan untuk dilakukan kajian lanjutan tentang kualitas program siaran,” jelas Nuning.
Nuning menjelaskan, evaluasi terhadap 477 sampel program siaran di 15 stasiun TV ini dibagi menjadi sembilan kategori yakni wisata budaya, infotainmen, sinetron, variety show, talkshow berita, talkshow non berita, religi, berita, dan anak. “Pada periode riset tahun ini, KPI membagi kategori program talkshow menjadi dua yakni talkshow berita dan talkshow non berita,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Politik dan Komunikasi Bappenas, Wariki Sutikno, mengapresiasi upaya KPI tetap melaksanakan kegiatan riset indeks meskipun dalam situasi pembatasan akibat pandemi Covid-19. “Saya apresiasi KPI di tengah keterbatasan saat pandemi covid tetap dapat menyelenggarakan riset bahkan dengan mengembangkan kategori dan metodologi riset,” tuturnya.
Dia berharap hasil riset indeks KPI dapat menjadi bagian tercapainya target yakni tersedianya informasi untuk publik yang berkualitas sekaligus edukatif, informatif dan mendidik.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Untan, Martoyo menegaskan komitmen kampusnya untuk terus mendukung upaya akademis yang dilakukan KPI dalam rangka memperbaiki kualitas program siaran TV.
“Kami juga berharap riset ini mampu mendorong kepedulian masyarakat untuk memilih program siaran yang berkualitas. Program acara TV akan menggeser berita hoax dan memberikan informasi yang akurat,” tandas Martoyo. ***