Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mendorong seluruh insan penyiaran untuk produktif dan meningkatkan porsi tayangan yang berkualitas dan mendidik sehingga dapat mewujudkan tayangan yang ramah anak.

"Konten media yang ramah anak perlu terus didorong untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang. Mari kita selamatkan generasi penerus bangsa dengan tidak membiarkan mereka terpapar tayangan negatif yang akan mempengaruhi kecerdasan, perilaku dan kepribadiannya," ucapnya dalam acara Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Sabtu (13/8/2022).

Media penyiaran, lanjut Menteri PPPA, memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi bagi masyarakat, termasuk anak-anak. Oleh karena itu, media penyiaran sangat diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dan materi edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari aspek sosial, budaya, pendidikan, agama, maupun kesehatan. Tak dapat dipungkiri, berbagai acara dan program penyiaran tersebut berdampak dan berkontribusi membentuk karakter anak.

Ia menambahkan, pemenuhan hak anak untuk mendapatkan informasi yang layak telah dijamin dalam Undang-undang Perlindungan Anak Pasal 56 ayat (1) yang memberikan mandat kepada Pemerintah untuk mengupayakan dan membantu anak menerima informasi lisan dan tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak. Meski begitu, dalam mewujudkannya pemerintah membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat khususnya media massa untuk menebar informasi positif bagi anak.

Oleh karena itu, Menteri PPPA mengapresiasi kerja keras dan upaya insan media massa yang telah menghasilkan karya-karya yang berkualitas untuk anak-anak Indonesia dan mewujudkan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan informasi yang layak melalui tayangan yang ramah anak.

Hal tersebut sejalan dengan amanat Undang-undang Penyiaran yang menyatakan bahwa isi siaran harus dapat memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus yaitu anak dan remaja. Salah satu caranya yakni melalui produksi tayangan yang layak anak dan memberikan batasan jelas tentang informasi yang dapat diakses anak.

Dalam  kesempatan yang sama, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, berharap diselenggarakannya APRA dapat memotivasi media untuk konsisten memproduksi konten yang layak ditonton anak-anak.

"Tujuan KPI mengadakan APRA setahun sekali adalah sebagai upaya memotivasi TV dan radio untuk memberikan konten yang ramah pada anak. Bagi TV dan radio yang memenangkan anugerah diharapkan bisa bertahan dan menjadi standar untuk lembaga penyiaran lainnya untuk membuat konten yang ramah anak," ungkap Agung.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 yang diadakan Badan Pusat Statistik (BPS) 27 persen penduduk terdiri dari Generasi Z dan 10 persen terdiri dari Post Gen Z yang berusia anak dan remaja. Oleh karenanya, produksi konten TV dan radio yang positif perlu didukung. ***/Foto: AR

 

Jakarta --  Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengumumkan para pemenang Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) tahun 2022 di acara puncak APRA yang berlangsung di Auditorium LPP RRI Jakarta, Sabtu (13/8/2022). Ada 13 kategori lomba yang diperebutkan dalam APRA tahun ini. Berikut ini adalah pemenang APRA tahun 2022" 

1. Animasi Indonesia : Riko The Series (RTV)

2. Animasi Asing         : Treasure Trekkers (Trans 7)

3. Variety/Reality Show         : Idola Cilik (RCTI)

4. Feature/Dokumenter         : Si Otan (Trans 7)

5. Keluarga Indonesia : Ibu Pintar (Trans TV)

6. Dongeng Radio         : Kreativitas Anak (RRI Bogor)

7. Anak Radio : Belajar dari Permainan (RRI Atambua)

8. Pendidikan Anak : Michael Tjandra Luar Biasa (RTV)

9. Penghargaan Khusus         : Si Bolang (Trans 7)

10. Televisi Terbaik APRA 2022         : Trans 7

11. Televisi Ramah Anak                      : RTV

12. Televisi Peduli Pendidikan Anak Indonesia  : TVRI

13. Radio Peduli Anak              : Retjo Buntung 99.4 FM Yogyakarta

 

 

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menggelar Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) tahun 2022. Anugerah ini adalah bentuk apresiasi KPI terhadap lembaga penyiaran yang konsisten dan peduli menyuguhkan tayangan-tayangan khusus anak yang tentunya manfaat, berkualitas dan sehat. 

Hadirnya tayangan anak yang pantas dan laik di lembaga penyiaran adalah bagian dari tanggungjawab bersama demi tumbuh kembang mereka di masa depan. Anak juga adalah calon penerus yang akan melanjutkan keberlangsungan dan perjuangan bangsa ini. Karenanya, KPI merasa perlu mendorong hadirnya tayangan anak yang sejalan dengan arah tujuan bangsa ini melalui kegiatan APRA.

Komisioner KPI Pusat sekaligus PIC APRA, Mimah Susanti, mengatakan pemberian penghargaan ini untuk memicu kesadaran dan juga produktifitas lembaga penyiaran membuat serta menayangkan tayangan khusus anak di TV dan radio. Menurutnya, jumlah siaran khusus anak yang baik dan berkualitas harus makin diperbanyak. 

“Semakin banyak tayangan atau siaran khusus anak di lembaga penyiaran tentunya yang sehat dan berkualitas, akan semakin membuat anak-anak merasa senang dan betah. Hal ini sudah barang tentu membuat kita sebagai orangtua merasa aman dan tenang. Walaupun kita tetap harus melakukan pendampingan terhadap mereka saat menyaksikan menonton TV atau mendengarkan radio,” kata Koordinator bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat.

Mimah menyampaikan, tema yang diusung di APRA kali ini “Bangga Budaya Cinta Indonesia” bermaksud untuk menanamkan kepedulian terhadap budaya negeri ini melalui penyiaran anak. Melalui siaran yang di dalamnya mengandung nilai-nilai tentang kebanggaan pada budaya akan menanamkan dan menimbulkan rasa cinta terhadap Indonesia khususnya pada anak-anak.

“Anak-anak harus ditanamkan kebanggaan terhadap budaya bangsanya sendiri melalui penyiaran. Apalagi sekarang pengaruh media sosial dan media baru begitu kuat dan diterima langsung oleh mereka. Hal ini yang paling kita khawatirkan, jangan sampai mereka lebih mencintai budaya luar ketimbang budaya Indonesia,” tutur Mimah.

Untuk APRA tahun ini, KPI memperlombakan 13 kategori penghargaan. Ke 13 kategori itu yakni program film animasi anak Indonesia, program film animasi anak asing, program dokumenter dan feature, program variety show/reltyshow anak, program sinetron anak/remaja, program pendidikan anak Indonesia, program anak radio, program radio terbaik ramah anak, program televisi terbaik ramah anak, penghargaan khusus, program radio peduli anak, penghargaan televisi ramah anak dan penghargaan televisi peduli Pendidikan anak Indonesia.  

Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo menyampaikan, untuk APRA tahun ini, pihaknya menerima sebanyak 102 program siaran anak dari 10 lembaga penyiaran televisi yang ikut dalam kompetisi. Setelah disisir oleh tim seleksi, stasiun TV yang banyak mengikutkan program anaknya dalam APRA adalah RTV. 

“Kami mencatat ada 32 program siaran anak di RTV. Namun, dari total 32 program siaran tersebut, 23 di antaranya merupakan program siaran anak dengan ketegori animasi asing. Memang secara umum, dari 102 program acara anak yang diikut lomba, 60-nya merupakan animasi asing. Artinya, hanya 42 atau 40% program lain di luar program tersebut. 

Adapun untuk program anak di radio, KPI menerima 54 program yang berasal dari 54 radio dari seluruh Indonesia. Untuk radio, penghargaannya dibagi menjadi dua kategori yakni program anak radio dan program dongeng anak radio. 

“Hasil review tim seleksi awal program siaran anak radio,  31 program siaran masuk dalam kategori program siaran anak radio, dan 12 program sisanya masuk dalam kategori program dongeng anak radio,” jelas Mulyo Hadi.

Untuk penilaian materi program dan menentukan pemenang, KPI membentuk tim juri internal dikombinasi juri eksternal yang terdiri dari Komisioner KPI Pusat, Anggota DPR, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pemerhati Anak, dan Akademisi.   

“Sebelum itu, seluruh program siaran anak tersebut masuk pada proses seleksi awal tayangan. Ada empat aspek penilaian yang menjadi dasar dalam melakukan seleksi awal tayangan program siaran anak, yaitu harus sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS), tidak mendapat sanksi dari KPI, nilai yang diangkat dari masing-masing program yang ditayangkan mendorong hal-hal positif dan sesuai dengan perkembangan psikologi anak, dan program siaran merupakan produksi baru atau sekurang-kurangnya repacage dari program yang pernah tayang sebelumnya,” jelas Mulyo.

Adapun pemenang lomba akan diumumkan pada saat acara puncak APRA yang berlangsung Sabtu (13/8/2022) di Auditorium LPP RRI Jakarta dan akan disiarkan langsung melalui kanal youtube media center KPI Pusat mulai Pukul 14.00 WIB hingga selesai. ***/Foto: AR

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menggelar Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) tahun 2022. Anugerah ini adalah bentuk apresiasi KPI terhadap lembaga penyiaran yang konsisten dan peduli menyuguhkan tayangan-tayangan khusus anak yang tentunya manfaat, berkualitas dan sehat. Pemenang APRA akan diumumkan pada acara puncak yang berlangsung di Auditorium RRI dan disiarkan langsung melalui kanal youtube media center KPI Pusat. Dalam APRA 2022 ada 13 kategori lomba yang akan diperebutkan. Berikut ini adalah para nomine APRA 2022 antara lain"  

1. KATEGORI PROGRAM ANIMASI INDONESIA 

1. Hafiz dan Hafizah - NET. 

2 Kiko - MNCTV 

3 Riko The Series - RTV 

4 Rimba - RTV 

5 Si AA - ANTV 

2. KATEGORI PENDIDIKAN ANAK 

1 Anak Sholeh - TVRI 

2 Arena 123 - TVRI 

3 Mari Menggambar - TVRI 

4 Michael Tjandra Luar Biasa - RTV 

5 Waktunya Main - RTV 

3. KATEGORI PROGRAM ANIMASI ASING 

1 Treasure Trekkers - Trans 7 

2 Omar Hana - RTV 

3 Upin-Ipin - MNCTV 

4 Doraemon - RCTI 

5 Tayo - RTV 

4. KATEGORI PROGRAM VARIETY/REALITY SHOW 

1 Idola Cilik - RCTI 

2 Buah Hatiku Sayang - TVRI 

3 Bernyanyi Bersama Bertha  - TVRI 

4 Sana Sini Senang - TVRI 

5 The Return of Superman - NET. 

5. KATEGORI PROGRAM FEATURE/DOKUMENTER 

1 Anak Indonesia - TVRI 

2 Si Otan - Trans 7 

3 Si Unyil - Trans 7 

6. KATEGORI PROGRAM KELUARGA INDONESIA 

1 Ibu Pintar - Trans TV 

2 Mom & Kids - MNCTV 

7. KATEGORI PROGRAM DONGENG RADIO 

1 Cerita Untuk Adik RRI - Palembang 

2 Dunia Anak RRI - Ambon 

3 Kreativitas Anak - RRI Bogor 

4 Dunia Anak - RRI Kendari 

8. KATEGORI PROGRAM ANAK RADIO 

1 Belajar dari Permainan - RRI Atambua 

2 Cilukba - RRI Makassar 

3 Dunia Anak Radio La Nugraha - FM Lampung 

4 Pelangi Nusantara (2 April 2022) - RRI Bandung 

5 Sabtu Ceria Anak Radio Suara Sangkakala - FM Palangkaraya

9. PENGHARGAAN KHUSUS (Pemenang langsung diumumkan saat acara)

10. PENGHARGAAN TELEVISI TERBAIK APRA 2022 (Pemenang langsung diumumkan saat acara)

11. PENGHARGAAN TELEVISI RAMAH ANAK 2022 (Pemenang langsung diumumkan saat acara)

12. PENGHARGAAN RADIO PEDULI ANAK 2022 (Pemenang langsung diumumkan saat acara)

13. PENGHARGAAN TELEVISI PEDULI PENDIDIKAN ANAK INDONESIA 2022 (Pemenang langsung diumumkan saat acara)

 

 

 

Padang – Kearifan lokal yang dikemas secara apik dalam siaran dapat bernilai ekonomi tinggi. Tak hanya itu, siaran lokal yang dikelola secara profesional serta berkesinambungan akan mengenalkan tradisi dan budaya setempat menjadi ikon yang mendunia. 

“Penyiaran lokal yang mampu mendunia bisa kita lihat dari Korea Selatan. Mulai dari boyband hingga drama Korea yang mampu memberi valuasi sebesar 76 triliun. Jadi, bukan hal yang mustahil bagi Kota Padang untuk mendapatkan hal yang sama,” kata Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis, di sela-sela audiensi dengan Pemerintah Kota Padang di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Jumat (5/8/2022). 

Menurutnya, potensi yang dimiliki Padang telah terbukti dan berhasil menjadi legenda. Hal ini menandakan Padang merupakan wilayah dengan literatur budaya yang kuat. Dengan banyaknya literatur budaya tersebut tentu dapat menambah nilai pariwisata yang ada di wilayah Kota Padang maupun Sumatera Barat dalam meningkatkan ekonomi kreatif. 

“Saya berharap, pemerintah setempat mampu mendorong literatur-literatur budaya tersebut dihidupkan dalam bentuk yang populer sehingga dapat disebarkan dan dikenal masyarakat luas,” ujar Yuliandre. 

Jika melihat jumlah lembaga penyiaran yang terdiri dari 16 induk TV jaringan dan 2097 stasiun radio yang tersebar di seluruh Indonesia, hal ini diharapkan mampu memaksimalkan potensi-potensi yang ada di daerah dalam kaitan penyelenggaraan ekonomi kreatif. “Kota Padang ini dapat dikatakan sebagai role model dari ekonomi kreatif yang perlu terus didukung baik dari segi regulasi hingga pelaksanaannya,” tambah pria yang biasa disapa Andre.

Andre juga mengingatkan tentang program peralihan siaran TV analog ke siaran TV digital yang akan berlangsung pada 2 November 2022 mendatang. Menurutnya, pindahan teknologi ini diharapkan tidak hanya sekedar peningkatan kualitas siaran, namun dibarengi juga dengan peningkatan jumlah dan kualitas siaran berbasis konten lokal. Sehingga penyiaran dapat membantu visi ekonomi kreatif dan memberikan dampak yang besar. 

Sementara itu, mewakili Walikota Padang, Corri menyampaikan, perlunya dukungan besar dari berbagai pihak untuk mewujudkan Padang sebagai kota kreatif. Terlebih dengan adanya 13 stasiun radio dan 32 TV di Kota Padang dinilainya akan mampu mendukung tujuan tersebut. “Dukungan lembaga penyiaran bagi pemerintah kota Padang akan sangat berarti dalam mempromosikan potensi kota Padang,” kata Corri. 

“Dengan demikian, perlu penguatan kolaborasi, koordinasi, dan harmonisasi supaya tujuan tersebut dapat tercapai. Kami secara prinsip setuju untuk mendukung Padang sebagai tuan rumah Hari Penyiaran Nasional yang diyakini menjadi promosi tersendiri bagi Kota Padang,” lanjut Corri. 

Hadir pula dalam pertemuan tersebut dari KPI Pusat Komisioner Nuning Rodiyah dan Hardly Stefano serta beberapa komisioner dari KPID Sumatera Barat Dasrul, beserta Komisioner KPID, Ficky Tri Sahputra, Robert Cenedy dan Rahmadi Sutrisno. Abidatu/Foto: AR/Editor: RG

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.