- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 7397
Pekanbaru - Sekitar 20 warga Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, berkunjung ke Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau, Senin (26/2/2018).
Kedatangan kelompok warga yang didampingi tenaga pendamping desa setempat, Maaruf, untuk berkonsultasi mengenai perizinan Radio Komunitas (Rakom). Warga desa mempunyai keinginan kuat memiliki Rakom yang berizin untuk menunjang kemajuan warga setempat.
"Kami sudah mencoba membuat Rakom Lintas Subayang. Warga kami sangat antusias karena tidak ada alternatif lain untuk mendapatkan informasi," kata Muhammad Yatim selaku Ketua Rakom yang juga Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanjung Belit.
Dia menjelaskan, meski jarak desa mereka sekitar tiga jam perjalanan dari ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, namun kondisi komunikasi sangat tertinggal. "Tidak ada siaran radio yang bisa sampai ke desa kami. Kalau televisi juga begitu kecuali hanya melalui antena parabola. Mirisnya, sinyal telepon seluler tidak dapat. Harus berjalan sekitar 30 untuk dapat sinyal. Makanya kehadiran Rakom ini sangat disambut antusias meski baru coba coba," katanya.
Karena itu, pihaknya mendatangi KPID Riau untuk mendapatkan dukungan soal perizinan. "Sebagai bukti antusias kami, ini kami datang ke sini sampai 20 orang. Selain yang langsung datang dari kampung, ada juga yang kuliah di Pekanbaru minta izin agar bisa hadir di sini. Sedangkan untuk operasional warga sudah mengumpulkan iuran," kata M Yatim.
Tenaga pendamping desa setempat, Maaruf menambahkan, pihaknya sangat mendukung keinginan masyarakat untuk segera memiliki Rakom. Bahkan, pihaknya sengaja mendatangkan orang yang ahli untuk mendidik masyarakat yakni Sukiman dari Radio Komunitas Lintas Merapi Klaten dan juga Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Jawa Tengah. "Rakom Merapi ini sudah terkenal di Jawa," ujarnya.
Ketua KPID Riau, Falzan Surahman, didampingi Wakil Ketua, Hisam Setiawan, dan Koordinator Bidang Isi Siaran, Asril Darma, memberi apresiasi atas keinginan dan semangat warga Desa Tanjung Belit mendirikan Rakom. "Kami sangat mendukung rencana bapak dan ibu semua semaksimal yang kami mampu. Kami juga akan memberikan bimbingan untuk proses perizinan supaya bisa terealisasi segera. Harapan kami ini bisa menjadi inspirasi dan percontohan bagi desa-desa dan daerah di Riau, khususnya yang masih blank spot sinyal komunikasi, televisi dan radio," jelasnya.
Sedangkan Hisam Setiawan memaparkan sekilas tentang sistem penyiaran Indonesia dan kelembagaan KPI. Hisam juga memberi panduan tentang proses perizinan yang mesti dipenuhi Rakom Lintas Subayang. Red dari KPID Riau