- Detail
- Ditulis oleh IRA
- Dilihat: 8570
Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat Mayong Suryo Laksono ketika berbicara di depan peserta Regional Regulators Forum di Singapura, 5 Februari 2018
Singapura - Tampil sebagai salah satu pembicara pada Regional Regulators Forum yang diselengarakan oleh International Institute of Communications (IIC), bekerja sama dengan Infocomm Media Development Authority (IMDA), di Singapura, 5 Februari, Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Mayong Suryo Laksono menjelaskan posisi khusus KPI sebagai regulator. Khusus karena menyangkut wilayah negara yang luas dengan jumlah penduduk 265 juta, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sementara regulasi berjalan tersendat-sendat.
“Anda semua sudah melangkah dengan digitalisasi beberapa tahun lalu dan sudah menikmati digital deviden, tapi kami sedang bekerja keras agar migrasi digital itu segera terlaksana,” kata Mayong dalam sesi ke-3 dengan tema “Building institutional capacity and human capital: How can a regulator build capacity that is fit for purpose in a rapidly-moving environment?”
Sesi Tanya Jawab. Dari kiri: Moderator Angelilne Poh, Umar Garba Danbatta (Nigeria), Dan Sjoblom (Swedia)
Tampil bersama dengannya dalam satu panel adalah Dan Sjoblom, Direktur Jenderal Autoritas Pos dan Telekom Swedia, Umar Garba Danbatta, Wakil Ketua Dewan Eksekutif dan CEO Komisi Komunikasi Nigeria, dipandu oleh Angeline Poh, Asisten Ketua Infocomm Media Development Authority, Singapura.
Forum yang dihadiri sekitar 50 wakil dari banyak negara seperti Afrika Selatan, Lithuania, Meksiko, Taiwan, Mongolia, Myanmar, Nigeria, Hongkong, Curaqao, Afghanistan, Malaysia, Australia, Inggris, dan Singapura itu, juga menampilkan Dr Taufik Hasan, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang berbicara pada sesi pertama dengan tema, “Enabling Data Flow for Economic Growth”.
Setelah empat sesi, acara diakhiri dengan workshop mengenai aspek bisnis Over the Top Television (OTT) dan digital start-ups dengan menampilkan pembicara dan fasilitator dari Netflix, Facebook, dan YouTube.