Jakarta -- Presiden Joko Widodo mengatakan, media penyiaran (TV dan radio) harus mampu meningkatkan level kompetensinya dengan inovasi dan kreatifitas agar tak kalah bersaing dengan media-media berbasis internet.
“Sehingga media penyiaran mampu menyajikan informasi dan konten-konten yang makin menarik dan sekaligus membawa pesan yang berkualitas, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta berkontribusi pada kemajuan Indonesia,” kata Presiden dalam video sambutannya di acara Anugerah KPI 2021 yang disiarkan secara langsung oleh Indosiar, Jumat (17/12/2021) malam.
Saat ini, lanjut Presiden, media penyiaran atau media mainstream bukan lagi menjadi satu-satunya rujukan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan hiburan. Namun begitu, peralihan sistem siaran dari analog ke digital akan memberi kesempatan yang baik bagi media penyiaran karena masyarakat akan memperoleh banyak tayangan yang bermutu.
Presiden juga berharap komitmen lembaga penyiaran, TV dan radio, untuk terus menghadirkan siaran yang sehat, edukatif, berkualitas dan menginspirasi tidak berhenti. Media penyiaran mesti dapat menjaga kredibilitas sebagai landasan kepercayaan. “Tidak mudah terseret arus dan tergoda untuk mengejar sensasi sesaat yang hanya mengejar rating dan share,” ujarnya.
Dalam kesemparan itu, Presiden Joko Widodo meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk semakin pro aktif untuk mengawal kualitas konten media penyiaran. Menurutnya, aduan masyarakat perlu direspon dengan cepat dan transparan dan bersikap tegas jika ada tayangan yang merugikan kepentingan publik.
“Harus juga mendorong media penyiaran melahirkan lebih banyak karya-karya kreatif yang berkualitas yang mencerminkan semangat cita-cita penyiaran Indonesia,” tandasnya.
Pada Anugerah tahun ini, KPI memberikan sebanyak 25 penghargaan. Adapun kategori penghargaan terbagi atas 14 penghargaan Kategori Televisi, 3 penghargaan Kategori Radio, dan 8 Penghargaan Khusus. Penghargaan Kategori Televisi yakni: Program Anak, Program Animasi, Program Drama Seri, Program Film Televisi, Program Talkshow Berita, Program Talkshow Non-Berita, Program Wisata Budaya, Program Berita/Jurnalistik, Program Peduli Perempuan, Program Peduli Disabilitas, Program Dokumenter, Program Iklan Layanan Masyarakat, Program Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal, Program Konten Lokal Televisi Berjaringan. Sementara untuk Kategori Radio yakni : Program Radio Wisata Budaya, Program Radio Iklan Layanan Masyarakat dan Program Radio Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah tertinggal. Serta Penghargaan Khusus diantaranya Penghargaan Radio Komunitas Terbaik, Penghargaan Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran, Penghargaan Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi, Penghargaan Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi, Penghargaan Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran, Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia, Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran, dan Penghargaan Lifetime Achievement.***
Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan penghargaan khusus seumur hidup atau “Lifetime Achievement” kepada mendiang Jakob Oetama dalam Anugerah KPI 2021. Jakob dianggap sebagai salah satu tokoh pers yang telah berjasa dan berkontribusi nyata bagi perkembangan industri media termasuk penyiaran.
Penghargaan disampaikan langsung Ketua KPI Pusat, kepada perwakilan Kompas Gramedia yang hadir dalam acara puncak Anugerah KPI 2021 di Studio Emtec, Indosiar, Jumat (17/12/2021) malam.
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, penghargaan “Lifetime Achievement” untuk Jakob Oetama disepakati secara bulat oleh Dewan Juri Anugerah KPI 2021. Menurutnya, pendiri Surat Kabar Harian Kompas ini dinilai memiliki perhatian besar dan pemikiran yang konkrit pada perkembangan media di tanah air termasuk media penyiaran.
“Beliau juga memiliki komitmen dan konsistensi dalam dunia pers atau jurnalistik dan hal itu tidak pernah berubah sampai akhir. Sebagai tokoh pers dan media yang dimilikinya, beliau juga konsisten berada pada posisi yang netral. Melalui pers beliau ikut serta menegakkan demokrasi dan menjadi corong kebenaran,” kata Mulyo Hadi setelah diserahkannya penghargaan tersebut.
Bahkan, komitmen tersebut juga diwujudkan Jakob dalam mengembangkan media penyiaran. “Media penyiaran yang berada dalam satu payung bersama yakni Kompas TV, arahnya siarannya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat selalui dikedepankan. Hal ini sangat kami apresiasi tinggi dan patut menjadi contoh bagi yang lain,” kata Mulyo.
Sementara itu, perwakilan dari Kompas Gremedia, Rikard Bangun, saat menerima penghargaan tersebut menyampaikan, Jakob Oetama merupakan tokoh inspiratif yang hampir dalam setiap diskusi jarang sekali bicara tentang Kompas Gramedia, tetapi mengajak semua orang untuk berpikir dan berbuat sesuatu bersama-sama berkontribusi untuk Indonesia yang lebih maju.
“Kami berterimakasih kepada KPI yang telah memberikan energi baru dan dorongan untuk bersama-sama menatap Indonesia yang lebih baik, make Indonesia great again,” ujarnya.
Berdasarkan biografi, Jakob Oetama adalah seorang pria kelahiran Magelang Jawa tengah yang merupakan salah satu pendiri surat kabar Kompas. Putra dari seorang pensiunan guru ini tumbuh besar di daerah Yogyakarta. Begitu lulus dari SMA Seminari di Yogyakarta, Jakob sempat berprofesi sebagai guru SMP di dua sekolah yaitu SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith di Jakarta. Pada tahun 1955, sebelum ia mengambil pendidikan Ilmu Sejarah di sekolah Guru, Jakarta, Jakob sempat bekerja sebagai redaktur Mingguan Penabur Jakarta.
Ia melanjutkan studinya dalam bidang jurnalisme dengan mengambil pendidikan di Perguruan Publisistik Jakarta dan Jurusan Publisistik di universitas Gajah Mada Yogyakarta. Pada tahun 1963, bersama P.K. Ojong terilhami oleh majalah Reader’s Digest asal Amerika dan mendirikan majalah yang bernama Intisari yang bertemakan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Majalah yang terbit setiap satu bulan sekali itu pertama kali secara resmi diterbitkan pada bulan Agustus 1963. Dua tahun setelah majalah intisari terbit, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, Jakob dengan ojong kembali bekerja sama dalam mendirikan sebuah surat kabar harian yang diberi nama Kompas.
Pria yang mendapatkan gelar doctor honoris causa ke-18 Universitas Gajah Mada ini terkenal akrab dengan banyak rekan wartawan senior seperti Adinegoro, Padad Harahap, Kamis Pari, Mochtar lubis, dan Rosihan Anwar. Jakob mengatakan bahwa mereka semua memiliki jiwa humaniora dan prinsip jurnalistik yang amat teguh dan hal tersebut lah yang membuatnya terinspirasi hingga mampu menjadikan dirinya seperti sekarang. ***
ANUGERAH KOMISI PENYIARAN INDONESIA 2021 TAYANG EKSLUSIF DI INDOSIAR
Melibatkan Deretan Bintang Tanah Air Lintas Televisi dan Radio
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) setiap tahun konsisten menyelenggarakan Anugerah KPI untuk memberikan apresiasi tertinggi bagi lembaga penyiaran atas kerja keras dan komitmennya dalam menghasilkan dan menyuguhkan program-program siaran yang berkualitas, mendidik sekaligus menghibur. Tahun ini, penyelenggaraan Anugerah KPI dipercayakan kepada stasiun televisi Indoesia. Malam Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021 akan ditayangkan pada hari Jumat, 17 Desember 2021 pada pukul 20.30 WIB dengan dipandu oleh Raffi Ahmad, Ruben Onsu, dan Rara LIDA, serta dimeriahkan oleh penyanyi dan musisi tenar di antaranya Melly Goeslaw, Lesti DA, Fildan DA, Gabriel Harvianto, Brisia Jodie, Arsy Widianto, Waode POPA, dan Byoode.
Pada Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021, terdapat total 25 penghargaan akan diberikan baik kepada televisi, radio ataupun lembaga tertentu yang menjadi ketetapan KPI untuk diberikan penghargaan khusus. Adapun kategori penghargaan terbagi atas 14 penghargaan Kategori Televisi, 3 penghargaan Kategori Radio, dan 8 Penghargaan Khusus. Penghargaan Kategori Televisi yakni: Program Anak, Program Animasi, Program Drama Seri, Program Film Televisi, Program Talkshow Berita, Program Talkshow Non-Berita, Program Wisata Budaya, Program Berita/Jurnalistik, Program Peduli Perempuan, Program Peduli Disabilitas, Program Dokumenter, Program Iklan Layanan Masyarakat, Program Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal, Program Konten Lokal Televisi Berjaringan. Sementara untuk Kategori Radio yakni : Program Radio Wisata Budaya, Program Radio Iklan Layanan Masyarakat dan Program Radio Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah tertinggal. Serta Penghargaan Khusus diantaranya Penghargaan Radio Komunitas Terbaik, Penghargaan Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran, Penghargaan Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi, Penghargaan Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi, Penghargaan Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran, Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia, Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran, dan Penghargaan Lifetime Achievement.
“New Normal TV dan Radio” menjadi tema yang diusung pada Anugerah KPI 2021. Hal ini disesuaikan dengan situasi pandemi dan datangnya era digitalisasi penyiaran yang menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi pelaku industri penyiaran di Indonesia. Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo mengungkapkan, perjuangan lembaga penyiaran untuk terus bertahan di tengah pandemi, harus mendapat apresiasi. Termasuk dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam setiap konten-konten siaran yang merupakan bentuk edukasi pada masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Covid-19. Kami tahu penyesuaian dengan pembatasan yang telah ditetapkan tentu tidak gampang. Apalagi pada era keterbukaan seperti sekarang, masyarakat dapat dengan cepat merespon konten-konten siaran yang dinilai tidak taat protokol kesehatan.
Anugerah KPI 2021 akhirnya menjadi sebuah pencapaian yang istimewa. “Karena selain harus mengedepankan kualitas siaran, televisi dan radio pun harus menunjukkan kepatuhan dan ketaatan atas aturan-aturan di masa pandemi,” ungkap Mulyo.
Rasa bangga juga disampaikan Harsiwi Achmad selaku Direktur Programming Surya Citra Media (SCM). Indosiar sebagai salah satu televisi swasta tanah air merasa bangga terpilih dan dipercaya kembali oleh KPI sebagai host broadcaster penyelenggaraan Malam Anugerah KPI 2021. “Indosiar bangga kembali dipercaya oleh KPI untuk menjadi tuan rumah malam Anugerah KPI, sebuah acara penghargaan kepada Insan dan Lembaga penyiaran TV dan Radio dalam masa tetap waspada terhadap penularan COVID-19 dan menatap era siaran digital di tahun depan. Kami akan mengemas acara ini menjadi tayangan berkualitas yang memadukan idealisme dan kebutuhan pasar. Kami berharap siaran langsung acara berkualitas ini, baik melalui Indosiar siaran analog maupun Indosiar siaran digital, yang melibatkan tokoh masyarakat dan selebritis papan atas dari sejumlah stasiun televisi dan radio di Indonesia dapat dinikmati oleh masyarakat luas” tutur Harsiwi.
Nama-nama besar public figure dan selebritis Indonesia akan hadir sebagai Pembaca Nominasi Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021, seperti Yenny Wahid, Aiman Witjaksono, Alyssa Soebandono, Christian Sugiono, Dude Harlino, Feni Rose, Gilang Dirga, Jarwo Kwat, Rico Ceper, Sheila Purnama, Surya Sahetapy, Tasya Kamila, Titi Kamal, TJ, Azis Gagap, Adul dan masih banyak lainnya.
Bapak H. Joko Widodo (Presiden RI) dan Bapak Johnny G. Plate (Menkominfo RI), akan memberikan apresiasi dan dukungan dalam bentuk pesan video singkat atas penyelenggaraan Anugerah KPI 2021 yang akan ditayangkan pada malam penganugerahan.
Saksikan Malam puncak Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021 pada hari Jumat, 17 Desember 2021 LIVE Pukul 20.30 WIB hanya di Indosiar!
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menggelar Anugerah KPI dengan mengusung tema “New Normal TV dan Radio”. Pada penganugerahan KPI 2021, tayangan yang dinilai adalah yang disiarkan di televisi dan radio pada November 2020 hingga Oktober 2021. KPI Pusat mengapresiasi semangat teman-teman televisi dan radio yang ikut serta dalam Anugerah KPI tahun ini. Ada 50 stasiun radio yang berpartisipasi untuk 3 kategori yang dilombakan dalam Anugerah KPI, meliputi program wisata budaya, peduli perbatasan dan daerah tertinggal, serta Iklan Layanan Masyarakat (ILM) radio. Sedangkan untuk kategori Radio Komunitas Terbaik, terdapat 5 radio komunitas yang diunggulkan untuk menjadi yang terbaik
Sepanjang proses penilaian, KPI menerima materi siaran dari radio sebanyak 143 program siaran yang kemudian diseleksi dan menghasilkan 38 program siaran untuk dinilai dewan juri. Penilaian dewan juri menghasilkan 12 program siaran untuk menjadi nominator.
Adapun untuk materi penilaian dari televisi, terdapat 18 televisi yang ikut serta. Terdiri atas 17 televisi swasta yang bersiaran jaringan serta 1 Lembaga Penyiaran Publik, TVRI. Dari ke-18 televisi tersebut, KPI Pusat menerima 205 program siaran yang setelah diseleksi oleh tim, menghasilkan 172 program siaran untuk dinilai oleh dewan juri pada 14 kategori. Akhirnya, penilaian dewan juri menghasilkan 68 program siaran untuk menjadi nominator.
Dalam melakukan seleksi untuk semua program siaran yang diterima KPI baik dari radio atau pun dari televisi, kriterianya adalah, tidak terdapat muatan pelanggaran P3 & SPS, tidak pernah mendapatkan sanksi selama satu tahun terakhir, dan program siaran yang dikirimkan merupakan fresh program atau minimal repackage, bukan re-run atau ditayangkan ulang. Selain dilakukan oleh tim KPI Pusat dalam melakukan verifikasi dan seleksi awal, penilaian untuk Anugerah KPI 2021 melibatkan 30 dewan juri yang terdiri atas: Komisi I DPR RI, perwakilan dari kementerian dan lembaga, Lembaga Sensor Film (LSF), budayawan, akademisi, pengamat media, hingga jurnalis senior. Tentunya, dalam penjurian ini juga melibatkan Komisioner KPI Pusat dan Sekretaris KPI.
Nominasi Anugerah KPI 2021
I. Kategori Program Anak
1. Anak Indonesia – TVRI
2. Hafidz Indonesia – RCTI
3. Masak Asik – NET.
4. Si Bolang – Trans 7
5. Stroberi – RTV
II. Kategori Program Animasi
1. Doa Anak Soleh – MNC TV
2. Hafiz dan Hafizah – NET.
3. Kiko – RCTI
4. Petualangan Si Unyil – Trans 7
5. Riko The Series - RTV
III. Kategori Program Drama Seri
1. Amanah Wali – RCTI
2. Bismillah Cinta – Indosiar
3. Ikatan Cinta – RCTI
4. Para Pencari Tuhan Jilid 14– SCTV
5. Rumah Bidadari – SCTV
IV. Kategori Program FTV
1. Amanah Wali “Kakus-Kasus” – RCTI
2. FTV “Bintang Jatuh di Hatiku” – GTV
3. Pintu Berkah: Doa Tulus Ibu Angkat Yang Berbuah Hidayah – Indosiar
4. Preman Pensiun “Manusia Merdeka” – RCTI
5. Sinema Wajah Indonesia “Tertuduh Sukses” – SCTV
V. Kategori Program Talkshow Berita
1. Apa Kabar Indonesia Malam – tvOne
2. BUMN Menjawab – JPM TV
3. CNN Indonesia Connected – Trans TV
4. Forum Fristian – TVRI
5. Rosi – Kompas TV
VI. Kategori Program Talkshow Non Berita
1. Gus Miftah – iNews
2. Hidup Sehat – tvOne
3. Kalam Hati – Kompas TV
4. Michael Tjandra – RTV
5. Susi Cek Ombak – Metro TV
VII. Kategori Program Televisi Wisata Budaya
1. Jejak Petualang – Trans 7
2. Pesona Nusantara – tvOne
3. Pesona Indonesia Kaltim – TVRI
4. Travel Addict – GTV
5. Wajah Indonesia – iNews
VIII. Kategori Program Radio Wisata Budaya
1. Desa Wisata Budaya Wadian Tambai - RRI Banjarmasin
2. Ilham Sang Pemanggil Ikan - RRI Manokwari
3. Oroba Buaya- RRI Gunung Sitoli
4. Sang Bomo Dalam Ritual Pengobatan Suku Sakai - RRI Pekanbaru
5. Tesa To Kaili - Bahasa Daerah Rentan Punah - RRI Palu
IX. Kategori Program Berita/ Jurnalistik
1. InLine – Trans 7
2. Kabar Petang – tvOne
3. Realitas – Metro TV
4. Target – Kompas TV
X. Kategori Program Peduli Perempuan
1. Berkas Kompas – Kompas TV
2. CNN Indonesia Connected – Trans TV
3. Michael Tjandra Luar Biasa – RTV
4. Newsline – Metro TV
5. Perempuan Bicara – tvOne
XI. Kategori ILM Televisi
1. #KalianHarusTau – SCTV
2. 3M – myTV
3. Harmonisasi Warisan Kemanusiaan dan Budaya – Trans 7
4. New Normal Double Masker – Metro TV
5. Protokol Kesehatan dan Ayo vaksin – Indosiar
XII. Kategori Program Televisi Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal
1. Bakti Untuk Negeri - Metro TV
2. Cerita Militer - Kompas TV
3. Indonesiaku – Trans 7
4. Lensa Indonesia Pagi – RTV
XIII. Kategori Program Radio Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal
1. Bertaruh Nyawa Demi Bisa Sekolah - RRI Tarakan
2. Cerita Di Batas Negeri "Dusun Yakyu" – RRI Merauke
3. Laporan Mendalam "Turuk Laggai, Perisai Yang Tak Lagi Berbingkai” - RRI Padang
4. Pagelaran Tapal Batas - RRI Atambua
XIV. Kategori Program Peduli Disabilitas
1. CNN Indonesia Connected - Trans TV
2. De Hakims – NET
3. Indonesiaku – Trans 7
4. Newsline – Metro TV
5. Sapa Indonesia Malam– Kompas TV
XV. Kategori Program Konten Lokal Televisi Berjaringan
1. Beta Maluku – Indosiar
2. Jogja Karya – NET
3. Kain Endek Bali – RTV
4. Ludruk – Trans TV
5. Topeng – Trans TV
XVI. Kategori Program Dokumenter
1. Berkas Kompas “Mental Terpuruk Kala Pagebluk” – Kompas TV
2. Jejak Langkah “Bung Karno dan Islam” – TVRI
3. Lensa Indonesia Pagi “Memburu Damai Hingga ke Negeri Seberang” – RTV
4. Paskibra Kita – Indosiar
5. The Legend Susi Susanti “Nasionalisme Susi Susanti” – Metro TV
XVII. Kategori ILM Radio
1. Body Shaming – Prambors
2. Daun Kelor – RRI Fak-Fak
3. Indonesia Tatanan Kehidupan Baru – RRI Bandung
4. Perempuan dan Belis – RRI Ende
5. Waspada Pinjaman Online – RRI Lampung
Kategori Khusus : Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran
1. Bali
2. DKI Jakarta
3. Kepulauan Riau
4. Sulawesi Selatan
Kategori Khusus : Radio Komunitas Terbaik
1. Radio Bunut FM Kota Sukabumi
2. Radio EBS UNHAS Makassar, Sulawesi Selatan
3. Radio Suara Pusaka, Kendal, Jawa Tengah
4. Radio Swara Waditra, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
5. Radio Taratak, Sumatera Barat
Kategori Khusus:
1. Penghargaan Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi
2. Penghargaan Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi
3. Penghargaan Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran
4. Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia
5. Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran
6. Penghargaan Lifetime Achievement
Enam penerima penghargaan untuk kategori khusus akan diumumkan dalam Malam Puncak Anugerah KPI 2021 yang disiarkan pada 17 Desember 2021 dari stasiun televisi Indosiar. Terdapat dua kategori penghargaan yang baru diberikan pada tahun ini, yakni Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia dan Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran.
Yogyakarta -- Ekosistem penyiaran nasional di era disrupsi mengalami perubahan yang signifikan. Asupan masyarakat akan informasi dan hiburan tidak hanya berasal dari media konvensional seperti TV dan radio. Artinya, dari sisi dampak dapat berasal dari media manapun dan salah satunya dari media yang sedang naik daun yakni media baru.
Perubahan landskap dan pola konsumsi media ini, menurut Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano, harus disikapi dengan strategi adaptif dengan membuat kebijakan dan regulasi pengawasan yang baru yakni dari strong regulation (aturan ketat) ke soft regulation (aturan halus). Dengan lebih mengedepankan dialog dan kolaborasi multi stakeholder. Upaya ini, lanjutnya, memberi ruang lembaga penyiaran untuk terus mengembangkan diri melalui kreativitas positif dalam bentuk program siaran.
“Jika pendekatannya masih strong regulation, maka konten televisi dipaksa mengikuti regulasi, tanpa memahami bahwa konten yang dibuat sebenarnya mengikuti selera pasar. Jika hal ini dibiarkan, televisi akan makin cepat ditinggalkan dan khalayak lebih memilih mendapatkan informasi dan hiburan melalui internet. Sementara sampai sekarang belum ada lembaga yang secara khusus mengurusi media baru,” jelas Hardly di acara Seminar Series yang diselenggarakan KPI bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga di Yogyakarta, Jumat (10/12/2021).
Lebih dalam Hardly mengutarakan pendekatan soft regulation memberi ruang dialog yang konstruktif terhadap pengembangan konten program. Maksudnya, ketika ada program siaran yang belum berkualitas, maka perlu dilakukan pembinaan. Adapun rujukan pembinaannya dapat diambil dari hasil riset indeks kualitas program siaran yang dilakukan KPI bersama 12 Perguruan Tinggi.
“Ini yang disebut dengan soft regulation, penerapan regulasi melalui pendekatan persuasif dan dialogis. Sanksi baru benar-benar diberikan jika program siaran tersebut terbukti melanggar P3SPS. Dengan begini, harapannya kita dapat menangkap peluang disrupsi,” ujar Hardly.
Dalam kesempatan itu, Hardly mendorong peningkatan kapasitas literasi media di masyarakat yang diharapkan mengubah pola konsumsi mereka kepada program siaran yang baik dan berkualitas. Jika ini menjadi kebiasaan, produsen konten akan ikut selera tersebut.
“Jika program siaran televisi dan radio makin baik dan berkualitas harapannya ini dapat menjadi role model bagi konten kreator di media baru. Selain itu, literasi tidak sekedar mendorong masyarakat untuk melaporkan konten yang buruk, tapi juga memberi apresiasi agar informasi yang baik tersebar,” tutur Hardly.
Sebelumnya, dalam sambutan yang disampaikan melalui daring, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Phil Al Makin, mengatakan era disrupsi sekarang antara yang berlimu dengan tidak berilmu, berwenang dan tidak berwenang sulit dibedakan sehingga yang terlihat adalah pencitraan.
Selain itu, agama jangan hanya menjadi struktur sosial di masyarakat tapi harus menjadi core value di masyarakat. “Yang dibutuhkan masyarakat adalah etika, sosial dan moral. Dan agama harus menjadi pondasi,” kata Al Makin.
Terkait hal itu, Al Makin berharap UIN USKA bisa memainkan peran lebih maksimal dalam menyampaikan apa yang bisa dilakukan agamawan dan pihak-pihak lain untuk membawa media agar memberi pengaruh positif ke masyarakat. “Saya optimis kerjasama KPI dan UIN USKA bisa melontarkan banyak perspektif karena kita memiliki otoritas untuk membicarakan hal tersebut,” tandasnya. ***/Editor: MR
Pada adegan di kantor ada karyawan bergosip bahwa Tania perempuan murahan karena bisa bertunangan dengan Tama dan Eros.
Tolong KPI memberi teguran terkait etika moral bahwa apa yang dilakukan tokoh tania di sinetron berkah cinta, perlu perombakan cerita karena di ceritakan bisa punya 2 tunangan yang satu karena eros dan tania perjodohan orangtua tetapi sudah diputus oleh Tania dan yang satu karena paksaan dan perjanjian Tania dengan Tama yang masih berlangsung, karena bisa memberi efek yang buruk pada masyarakat bahwa pertunangan bisa dipermainkan padahal tujuan pertunangan sebagai persiapan pernikahan.