- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 3621
Badau -- Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mendukung program Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk meliterasi masyarakat agar cerdas bermedia. Program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh komponen masyarakat termasuk di Kabupaten Belitung. Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Belitung, Sahani Saleh, usai peluncuran Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) untuk tahun 2021 di Pulau Lebong, Badau, Belitung, Kamis (18/2/2021).
“Kami mendukung kegiatan seperti ini. Kami juga berharap acara sosialisasi seperti ini dapat dilaksanakan lebih banyak,” kata Sahani.
Bupati yang biasa disapa Sanem ini, menyoroti pelaksanaan sistem siaran digital yang akan dilaksanakan pada 2 November 2022 mendatang. Dia berharap, siaran digital ini dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya di Belitung. “Dengan siaran digital, masyarakat jadi bisa lebih mudah mengakses informasi yang saat ini tayangan yang diterima masyarakat di sini terbatas,” katanya.
Menurutnya, dengan makin mudahnya akses informasi diterima masyarakat, hal ini akan memberi dampak yang baik bagi daerah itu. Kemajuan dan perkembangan akan mengikuti. “Diharapkan Belitung akan semakin maju. Karena kemajuan negara dilihat dari kemajuan daerah. Semakin maju daerah secara otomatis negara juga akan maju,” tuturnya.
Sementara itu, PIC GLSP sekaligus Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, berharap pemerintah daerah khususnya Kabupaten Belitung untuk mendukung program gerakan literasi sejuta pemirsa kepada masyarakat masyarakat agar bisa memilih program siaran secara baik sehingga kualitas sumber daya manusia di Indonesia akan makin baik.
“Sebagai awal kegiatan literasi KPI se-indonesia bermula dari Belitung. Hari ini, sekaligus juga melaunching maskot gerakan literasi sejuta pemirsa berupa burung elang yang memberi salam literasi,” kata Nuning di tempat yang sama.
Ia menjelaskan, burung elang adalah salah satunya sosok yang mandiri, sosok yang berani. Dengan itu pula, maksud dari maskot burung elang sebagai menstimulasi masyarakat untuk semangkin berani menyampaikan temuan dan tontonan yang kurang bermanfaat ke KPI.
“Maksud dari burung elang sebagai menstimulasi masyarakat dan pendengar radio untuk semakin berani bila ada temuan-temuan masyarakat melihat dan tontonan yang kurang bermanfaat dan tidak berkualitas agar berani menyampaikan ke kami ke Komisi Penyiaran Indonesia,” lanjutnya.
Menurut Nuning, keberanian ini juga menyangkut bagaimana menyebarluaskan konten-konten baik dan program siaran yang baik. Pasalnya, semakin diviralkan semakin disebarkan maka, program siaran yang baik akan semakin banyak ditonton oleh masyarakat.
“Dengan menyebarluaskan konten-konten yang baik tentunya yang ditonton adalah yang baik pula. Industri televisi dan radio nantinya akan memproduksi program yang baik pula. Karena asumsinya masyarakat hari ini sukanya yang baik. Maka itu, harus memproduksi hal yang baik. Kalau tidak terus memberanikan diri menyampaikan sesuatu yang baik, tentunya kita akan terhenti disini,” paparnya.
Turut hadir, Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, Komisoner KPI Pusat, Hardly Stefano dan Irsal Ambis, Narasumber Literasi, Nikolaus Lumanau, Kepala Sekretaris KPI Pusat, Umri, serta Owner Leebong Island Resort Tellie Gozalie. ***