- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 3982
Pontianak -- Tim Panel Ahli wilayah riset Pontianak, Kalimantan Barat, menilai ada peningkatan indeks pada indikator muatan pornografi di kategori program sinetron televisi yang menunjukkan bahwa program sinetron semakin bersih dari muatan pornografi. Hal itu disampaikan tim ahli saat menjalani Diskusi Kelompok Terpumpun Panel Ahli Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV KPI Periode II di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (9/11/2019).
Berdasarkan sampel yang diteliti, panel ahli yang mengkaji kategori program sinetron tidak menemukan dan tidak menyebutkan adanya unsur eksploitasi. Namun begitu, tim merekomendasikan agar program ini untuk meningkatkan nilai-nilai yang edukatif dan informatif dalam cerita.
Menurut Anggota KPI Pusat, Nuning Rodiyah, meningkatnya sebagian indikator program sinetron dalam riset kedua ini harus dibarengi dengan peningkatan indikator lain khususnya kualitas isinya. Sayangnya, kualitas isi atau cerita program ini belum sepenuhnya terbilang baik meskipun berdasarkan data kepemirsaan menunjukkan animo pemirsa yang tinggi. Nilai-nilai yang positif dan mengedukasi dalam sinetron harus menguasai isi dalam cerita.
“Untuk meningkatkan kualitas memang tidak mudah. Perlu keterlibatan semua pihak dan komitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas program ini. Kami juga meminta lembaga penyiaran, rumah produksi untuk memperhatikan P3SPS dalam memproduksi program dan bagi pemasang iklan agar mengedepankan “Safety Brand” dengan memasang iklan di program-program yang berkualitas,” kata Nuning di sela-sela diskusi tersebut.
Dia berharap hasil survey indeks kualitas dapat menjadi acuan bagi lembaga penyiaran untuk melakukan perbaikan kualitas program siaran. Selain itu, hasil riset ini dijadikan rujukan masyarakat untuk dapat memilih program siaran yang edukatif dan informatif.
Program riset KPI yang bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura, menurut Nuning, tidak semata-mata hanya sebatas riset, tetapi juga kerjasama mengajak masyarakat agar semakin kritis dalam menyikapi program siaran. Kerjasama ini dalam bentuk program literasi media.
“Kami akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas program siaran televisi di tanah air, khususnya di Kalimantan Barat,” ujar perwakilan Fisip Untan, Martoyo. ***