- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 2890
Jakarta -- Anggota Komisi 1 DPR RI, Fadullah mengatakan, sudah bukan rahasia lagi kalau banyak perusahaan atau bisnis yang memanfaatkan teknologi media digital dalam kegiatan pemasaran mereka. Pasalnya, media digital dianggap telah mengungguli media tradisional dalam hal ini. Media digital seperti sosial media menjadi salah satu media favorit yang digunakan untuk mempromosikan bisnis.
“Menggunakan media digital telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi perusahaan atau bisnis, mulai dari hemat biaya. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak menggunakan media tradisional. Kemudian media digital juga dapat membantu meningkatkan angka penjualan sebuah bisnis dengan cepat,” kata Fadullah
Tidak hanya itu, Fadullah menuturkan informasi mengenai bisnis akan dengan mudah tersebar ke banyak orang dalam waktu yang cepat, sehingga masyarakat dapat menjangkau pasar yang sangat luas. Selain bermanfaat, perusahaan yang menggunakan media digital dalam memasarkan bisnisnya juga dapat mengakses informasi mengenai keefektifan strategi pemasaran.
Dalam kesemaptan yang sama, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis menyebut media digital memiliki fungsi lain, tidak hanya untuk berinteraksi dengan rekan yang berjauhan, namun dapat juga dimanfaatkan sebagai bisnis baru. Industri digital sebagai media bisnis data dari 60% sektor bisnis sudah merencanakan untuk menaikan budget investasi kepada sosial media
“Pengaruh pada perkembangan teknologi sangat bermanfaat, mengingat Indonesia yang terdiri dari negara kepualan, fitur digital sangat membantu,” tutur Yuliandre saat menjadi pemateri dalam diskusi berbasis daring yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dengan tema “Pemanfaatan Industri Digital Sebagai Media Bisnis dan Edukasi Masyarakat”, Jumat, (19/2/2021) di Jakarta.
Saat ini, Yuliandre menyebutkan strategi komunikasi bisnis dapat memanfaatkan media digital sebagai sarana dalam menjalankan proses bisnis. Dalam masa pandemi, pebisnis yang menggunakan platform digital naik menjadi 38 persen. Proses jual beli secara konvensional pun mulai mengalihkan usahanya kepada dunia digital dengan keefesiensiannya.
“Hari ini terjadi peningkatan kreatifitas, para pengusaha juga melakukan strategi penjualan karena berbagai alasan diantaranya, masa pandemi, pemotongan budget perusahaan, ekonomi yang memasuki resesi,” katanya.
Ketua Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini menuturkan sosial media memilik peran yang luar biasa, fitur ini dianggap sangat membantu dalam pemulihan dunia bisnis New Normal bagi UMKM melalui kegiatan marketing melalui iklan di media sosial.
“Media sosial dianggap memberikan kemudahan pelaporan bisnis, misalnya seperti di instagram, bisa langsung kelihatan berapa daya tarik dalam sebuah postingan di media sosial, dan ini menjadi tolak ukur dalam sebuah keberhasilan proses bisnis,” ungkapnya.
Digital bersifat dinamis, pria yang ramah di sapa Andre ini melihat aplikasi penunjang kebutuhan bermedia sosial baru terus mengalami pembaruan dapat dimanfaatkan baik untuk bisnis maupun berinteraksi masyarakat. */Man