- Detail
- Dilihat: 8670
Jakarta – Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baik di Pusat maupun Daerah harus memiliki pemikiran dan visi yang kuat dalam membangun karakter bangsa. Visi dan pemikiran itu dinilai akan mendorong perbaikan sekaligus peningkatan kualitas penyiaran di tanah air. Hal itu disampaikan Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis ketika menerima kunjungan Anggota Komisi A DPRD Provinsi Bali di kantor KPI Pusat dengan agenda mendapatkan masukan terkait rekrutmen Anggota KPID Bali periode 2016-2019, Jumat, 2 September 2016.
Menurut Andre, membangun karakter bangsa melalui penyiaran sangat efektif dan itu bisa didorong oleh KPI melalui pendekatan yang berkesinambungan dengan lembaga penyiaran. Pendekatan yang dilakukan KPI tak hanya di kalangan redaksi dan produksi tetap juga pimpinan serta pemiliknya. Hal ini akan berkaitan dengan keselarasan cara pandang mereka terhadap pembangunan karakter bangsa melalui isi siarannya.
Andre, panggilan akrab Ketua KPI Pusat, sangat yakin para pemilik media televisi merupakan orang-orang negarawan yang memiliki pemikiran besar terhadap pembangunan karakter bangsa ini. “Kita akan melakukannya pelan-pelan dan tidak itu saja karena ada banyak opsi lain seperti sosialisasi langsung kepada orang-orang yang terlibat secara langsung produksi konten di stasiun TV,” katanya yang diamini Komisioner KPI Pusat bidang Isi Siaran Dewi Setyarini yang turut mendampingi menerima kunjungan Anggota DPRD Bali.
Terkait yang disampaikannya, Andre berharap Komisi A DPRD Provinsi Bali dapat memilih komisioner-komisioner KPID yang berkualitas dan memiliki pandangan sama terkait pembangunan karakter bangsa.
Pandangan serupa juga disampaikan Komisioner KPI Pusat Dewi Setyarini. Menurut Dewi, Komisioner KPID yang dipilih DPRD merupakan orang-orang yang memiliki perhatian besar terhadap pengembangan penyiaran lokal. Ini akan berkaitan dengan tujuan yang terdapat dalam UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran yakni mewujudkan keragaman kepemilikan atau diversty of ownership dan juga keragaman isi siaran atau diversty of conten di daerahnya.
“Harapannya dengan terwujudnya keragaman kepemilikan dan konten, sumber-sumber daya yang ada di daerah tersebut akan terberdayakan. Mulai dari pengelolaan, penggunaan sumber daya manusianya, produksi hingga tayangnya, semuanya dilakukan di daerah. Pemberdayaan ini akan memajukan daerah tersebut. Dan, visi serta pemikiran tersebut harus dimiliki oleh Anggota KPID,” jelas Dewi.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Bali Made Arjaya mendukung upaya KPI Pusat membangun karakter bangsa dan pengembangan penyiaran di daerah melalui keragaman konten dan kepemilikan. Menurutnya, pihaknya akan berusaha memilih orang-orang yang tepat, berkualitas dan sesuai dengan harapan yang disampaikan KPI Pusat. ***