- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 682375
Jakarta – “Siaran Sehat untuk Rakyat” tak hanya sekedar tagline tanpa makna. Tagline dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegaskan bagaimana upaya lembaga ini untuk terus mendorong lembaga penyiaran menghasilkan program berkualitas yang menarik sebagai tontonan sekaligus baik sebagai tuntunan.
Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano mengungkapkan, salah satu strategi pihaknya untuk memicu munculnya program berkualitas di lembaga penyiaran yakni melalui pemberian anugerah penyiaran. “Dan, sepanjang tahun 2018, ada tiga anugerah yang diberikan KPI antara lain Anugerah Syiar Ramadhan, Anugerah Penyiaran Ramah Anak dan puncaknya Anugerah KPI,” kata Koordinator bidang Isi Siaran KPI Pusat saat ditemui kpi.go.id, Kamis (27/12/2018).
Dari tiga ajang anugerah itu, KPI memperoleh 105 program acara yang dinilai layak dan berkualitas sebagai tontonan sekaligus tuntunan. “Proses penjurian dalam tiga anugerah tersebut melibatkan tokoh masyarakat, kalangan akademisi, dan professional. Jadi secara obyektif dan kualitas isinya dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Hardly.
Menurut Hardly, ke 105 program acara itu dapat jadi tontonan alternatif pemirsa untuk menonton tayangan berkualitas. “Ketika pemirsa kebingungan mencari tontonan yang baik dan berkualitas, kami sampaikan bahwa 105 program acara tersebut baik untuk ditonton dan juga layak bagi anak-anak karena ada 15 program acara anak di dalamnya,” katanya.
Sayangnya, lanjut Hardly, tingkat kepemirsaan terhadap 105 program acara tersebut tak cukup tinggi. Ini membuat sebagian besar acara tersebut kurang penonton sehingga beberapa diantara program itu tidak berumur panjang alias tutup.
“Hal ini bisa jadi karena selera penonton dan untuk itu kedepannya perlu ada upaya serius mengintervensi pemirsa lewat literasi media secara sistematis dan massif. Melalui literasi media diharapkan dapat menjadikan penonton semakin cerdas dan selektif memilih tayangan,” kata Hardly.
Menurut Hardly, kegiatan ini akan menjadi agenda utama KPI pada 2019 dengan melibatkan stakeholder terkait seperti akademisi, perguruaan tinggi, tokoh masyarakat termasuk lembaga penyiaran. “Literasi ini bagian dari bentuk tanggungjawab mereka kepada masyarakat,” tandasnya. ***
Nama program acara: