Jakarta -- Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2023 rampung digelar di Hotel AYANA Midplaza Jakarta, pada Minggu malam, (26/11/2023). Ajang apresiasi yang disiarkan langsung oleh LPP TVRI ini mengangkat tema Ecobroadcasting.
Ketua KPI Pusat Ubaidillah mengatakan bahwa selesainya pelaksanaan kegiatan Anugerah KPI 2023, menjadi modal awal untuk mempromosikan pentingnya isu lingkungan melalui lembaga penyiaran televisi dan radio.
“Alhamdulillah sudah selesai (Anugerah KPI 2023). Tapi isu lingkungan harus tetap berkelanjutan disiarkan oleh lembaga penyiaran televisi dan radio,” kata Gus Ubaid – sapaan akrabnya di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Lebih jauh, Ketua KPI Pusat mengatakan bahwa isu lingkungan ini menjadi penting mengingat fakta ekologis yang berubah secara fundamental dan perlu mendapatkan respon kolaboratif oleh beragam pihak.
“Isu lingkungan ini sudah menjadi perhatian global. Upaya pembangunan yang gencar dilakukan mau tidak mau harus melihat faktor ekologis agar berjalan dengan inklusif dan mencapai kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Pertemuan-pertemuan global antarpimpinan negara menjadi salah satu kunci manifestasi pembangunan berkelanjutan secara inklusif. Gus Ubaid melihat apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat tepat untuk mempromosikan pentingnya menjadikan faktor lingkungan sebagai salah satu variable pembangunan.
“Upaya pemerintah sudah dilakukan untuk melakukan konsolidasi global berkenaan dengan pembangunan inklusif. Hari ini, seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk menghadiri World Climate Antion Summit (WCAS) COP28 di Dubai,” lanjut Gus Ubaid.
Diketahui, sebagaimana dilansir dari laman presiden.go.id, Presiden Joko Widodo selain menghadiri COP28, juga akan menghadiri Leaders’ Event: Transforming Food System in the Face of Climate Change.
“Dalam KTT COP28 ini, saya akan menyampaikan pengalaman Indonesia dan pempertegas pentingnya kolaborasi global untuk pendanaan iklim, serta pentingnya transisi yang inklusif untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang,” kata Presiden RI Joko Widodo. **