Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan penghargaan khusus seumur hidup atau “Lifetime Achievement” kepada mendiang Jakob Oetama dalam Anugerah KPI 2021. Jakob dianggap sebagai salah satu tokoh pers yang telah berjasa dan berkontribusi nyata bagi perkembangan industri media termasuk penyiaran.
Penghargaan disampaikan langsung Ketua KPI Pusat, kepada perwakilan Kompas Gramedia yang hadir dalam acara puncak Anugerah KPI 2021 di Studio Emtec, Indosiar, Jumat (17/12/2021) malam.
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, penghargaan “Lifetime Achievement” untuk Jakob Oetama disepakati secara bulat oleh Dewan Juri Anugerah KPI 2021. Menurutnya, pendiri Surat Kabar Harian Kompas ini dinilai memiliki perhatian besar dan pemikiran yang konkrit pada perkembangan media di tanah air termasuk media penyiaran.
“Beliau juga memiliki komitmen dan konsistensi dalam dunia pers atau jurnalistik dan hal itu tidak pernah berubah sampai akhir. Sebagai tokoh pers dan media yang dimilikinya, beliau juga konsisten berada pada posisi yang netral. Melalui pers beliau ikut serta menegakkan demokrasi dan menjadi corong kebenaran,” kata Mulyo Hadi setelah diserahkannya penghargaan tersebut.
Bahkan, komitmen tersebut juga diwujudkan Jakob dalam mengembangkan media penyiaran. “Media penyiaran yang berada dalam satu payung bersama yakni Kompas TV, arahnya siarannya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat selalui dikedepankan. Hal ini sangat kami apresiasi tinggi dan patut menjadi contoh bagi yang lain,” kata Mulyo.
Sementara itu, perwakilan dari Kompas Gremedia, Rikard Bangun, saat menerima penghargaan tersebut menyampaikan, Jakob Oetama merupakan tokoh inspiratif yang hampir dalam setiap diskusi jarang sekali bicara tentang Kompas Gramedia, tetapi mengajak semua orang untuk berpikir dan berbuat sesuatu bersama-sama berkontribusi untuk Indonesia yang lebih maju.
“Kami berterimakasih kepada KPI yang telah memberikan energi baru dan dorongan untuk bersama-sama menatap Indonesia yang lebih baik, make Indonesia great again,” ujarnya.
Berdasarkan biografi, Jakob Oetama adalah seorang pria kelahiran Magelang Jawa tengah yang merupakan salah satu pendiri surat kabar Kompas. Putra dari seorang pensiunan guru ini tumbuh besar di daerah Yogyakarta. Begitu lulus dari SMA Seminari di Yogyakarta, Jakob sempat berprofesi sebagai guru SMP di dua sekolah yaitu SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith di Jakarta. Pada tahun 1955, sebelum ia mengambil pendidikan Ilmu Sejarah di sekolah Guru, Jakarta, Jakob sempat bekerja sebagai redaktur Mingguan Penabur Jakarta.
Ia melanjutkan studinya dalam bidang jurnalisme dengan mengambil pendidikan di Perguruan Publisistik Jakarta dan Jurusan Publisistik di universitas Gajah Mada Yogyakarta. Pada tahun 1963, bersama P.K. Ojong terilhami oleh majalah Reader’s Digest asal Amerika dan mendirikan majalah yang bernama Intisari yang bertemakan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Majalah yang terbit setiap satu bulan sekali itu pertama kali secara resmi diterbitkan pada bulan Agustus 1963. Dua tahun setelah majalah intisari terbit, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, Jakob dengan ojong kembali bekerja sama dalam mendirikan sebuah surat kabar harian yang diberi nama Kompas.
Pria yang mendapatkan gelar doctor honoris causa ke-18 Universitas Gajah Mada ini terkenal akrab dengan banyak rekan wartawan senior seperti Adinegoro, Padad Harahap, Kamis Pari, Mochtar lubis, dan Rosihan Anwar. Jakob mengatakan bahwa mereka semua memiliki jiwa humaniora dan prinsip jurnalistik yang amat teguh dan hal tersebut lah yang membuatnya terinspirasi hingga mampu menjadikan dirinya seperti sekarang. ***