Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiaran televisi lebih memasifkan sosialisasi ASO (Analog Switch Off) atau informasi tentang perpindahan sistem siaran analog ke siaran digital ke masyarakat. KPI mengusulkan sosialisasi yang diterapkan TV dengan menyisipkan informasi tersebut ke dalam program-program acara unggulan (killer konten).
Pendapat tersebut disampaikan Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, dalam acara Talkshow yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerjasama dengan KPI, Kamis pekan lalu.
“Kampanyenya atau sosialisasi soal ASO perlu diperbarui. Bisa lewat killer konten masing-masing lembaga penyiaran misalnya lewat acara sinetron. Hal ini sangat efektif untuk menginformasikan pada masyarakat tentang perpindahan sistem siaran analog ke digital khususnya untuk masyarakat di lima wilayah awal nanti,” kata Agung.
Dia menjelaskan, “killer content” merupakan program acara TV yang memiliki rating tinggi. Pada saat ini, acara yang mendapat perolehan rating paling atas adalah sinetron. Menurut Agung, acara seperti akan memicu orang untuk membeli STB dan ini menarik untuk mempercepat digitalisasi penyiaran di tanah air.
“Kalau kita lihat sekarang yang tinggi itu sinteron. Saya pernah baca di medsos, ada kejadian di salah satu wilayah ketika ada sinteron mau tayang listriknya mati dan ini membuat masyarakat setempat marah. Jelas acara ini telah menjadi killer content dan hal ini dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi dan suksesi penyiaran digital,” ujar Agung.
Dalam kesempatan itu, Agung menyampaikan pentingnya sosialisasi diantaranya menjelaskan tentang perangkat penerima siaran digital. Hal ini sangat berkaitan dengan batuan STB bagi mereka terutama masyarakat yang tidak mampu.
“Soal subdisi STB ini penting di kedepankan dan komitmen pemenang MUX untuk bertanggungjawab dalam pengadaan STB gratis untuk rumah tangga yang tidak mampu agar tidak ada kemandekan proses ASO tahap pertama dan selanjutnya,” jelas Agung.
Sementara itu, Direktur Penyiaran Kominfo, Geryantika mengatakan, berdasarkan hasil survey untuk program acara sinteron dan berita menjadi acara yang paling digemari masyarakat. “Masyarakat yang menyukai acara sinetron ada 50 persen dan berita mencapai 40, sisanya olah raga 18.59 persen dan musik 11 persen,” katanya.
Ketika ditanya soal peralihan ke siaran digital, tambah Gery, kebanyakan masyarakat belum mengetahui. “Hanya 33 persen yang tahu, sisanya sebanyak 67 persen tidak tahu. Ini yang perlu dipikirkan soal sosialisasinya. Kenapa mereka tertarik pada siaran digital karena gambarnya lebih jelas, suara lebih jernih dan kanalnya banyak yang dominan,” tandas Gery. *** /Editor:MR