Jakarta -- Pemuda harus dapat mengasah dan menggali potensi yang ada di dalam dirinya. Apa yang menjadi kelebihan di dalam dirinya dapat dimanfaatkan untuk membuat inovasi dan kreatifitas yang baik dan positif sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Hal itu dikemukakan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah, dalam Webinar Talks yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan tema “Bangkit Bersama Pemuda Dalam Masa Recovery”, Selasa (25/8/2020).
Menurut Nuning, tantangan yang dihadapi para pemuda pada saat ini akan jauh lebih berat. Namun begitu, setiap tantangan hidup pasti memiliki jalan keluarnya dan salah satunya melalui pengembangan diri.
“Saya sangat menekankan para pemuda tentang pentingnya menggali potensi diri dan tak kenal lelah untuk kreatif serta inovatif. Dan, kesempatan untuk menguji potensi itu bisa diekspresikan melalui media, diantaranya media digital dan lebih strategis lagi jika mampu mewarnai media tevisi, karena TV adalah yang paling banyak diakses masyarakat untuk mendapatkan informasi,” kata Nuning.
Kesempatan untuk memanfaatkan media sosial ini terbuka untuk siapa saja yang ingin mengembangkan kemampuan dan usaha. Pasalnya selain murah dan efektif, media digital memiliki pengaruh yang besar dan kuat pada semua lini kehidupan. “Tapi juga harus pandai-pandai memanfaatkannya. Gunakan dengan benar dan bijak, karena penggunaan media secara cerdas akan dapat meningkatkan kualitas individu yang menggunakannya,” pinta Komisoner bidang Kelembagaan ini.
Selain itu, lanjut Nuning, potensi lain yang harus dikuasai para pemuda di tengah maraknya konten media baru yakni kemampuan memilah dan memilih asupan informasi yang pantas dan layak untuk diri dan orang lain. “Kemampuan menyeleksi dan mendistirbusikan hal-hal baik dan positif akan memberi dampak yang baik terutama dalam upaya mencegahkan beredarnya berita atau informasi hoax, SARA, pornografi, kekerasan atau yang tidak mendidik,” ujarnya.
Peningkatan SDM dan perhatian untuk pemuda di pelosok
Dalam kesempatan itu, Nuning meminta adanya perhatian khusus untuk pemuda yang ada daerah pelosok yang kurang terjangkau pada akses sarana. Menurutnya, pemerintah harus hadir dan menyiapkan infrastruktur kebutuhan terkait (fasilitas internet).
“Masa pandemi Covid-19 saat ini, menjadi pemicu dalam percepatan budaya digital pada kehidupan masyarakat. Mereka akan menggunakan fasilitas teknologi digital yang ada dalam menyertai kehidupan sehari hari,” katanya.
Selain itu, lanjut Nuning, tidak kalah pentingnya yakni perlunya proses peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya guna. “Jika individu tidak punya kapasitas, materi yang akan distribusikan akan sia sia. ini harus diperhatikan soal SDM, maka faktor peningkatan SDM harus diperhatikan bersama,” jelasnya.
Dalam webinar hadir narasumber lain yakni Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda Kemenpora, Raka Pariana, alia laksono stafsus menpora, CEO Magalarva.com, Rendria Labde, CEO Bagigaji.id, Khairi Fuady, dan CEO Bahaso.com, Tyovan Ari. **