Ketua P3I Janoe Ariyanto saat bertemu Ketua KPI Pusat dan Komisioner KPI Pusat di Kantor KPI Pusat, Jalan Djuanda, Jakarta Pusar, Kamis (20/9/2018) sore.
Jakarta – Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) mendukung langkah KPI memajukan kualitas siaran dengan mendorong biro iklan dan pengiklan untuk menempatkan iklan produknya pada program siaran berkualitas berdasarkan hasil Survey Indeks Kualitas Program Siaran TV Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
“Upaya yang akan dilakukan P3I dengan mendorong orang yang punya kebijakan menaruh iklan di sebuah program,” kata Ketua P3I Janoe Ariyanto saat bertemu Ketua KPI Pusat dan Komisioner KPI Pusat di Kantor KPI Pusat, Jalan Djuanda, Jakarta Pusar, Kamis (20/9/2018) sore.
Menurut Janoe, persoalan penyiaran yang berkualitas tidak hanya menjadi tanggungjawab KPI tapi juga P3I. “Kami memang berharap bisa ketemu dengan KPI. Ini penting bertemu dengan lembaga yang bertanggungjawab terhadap kualitas informasi spesifik yakni iklan. Kita mencari kawan utnuk membela konten yang dibela seperti KPI,” tegasnya.
Alasan kuat P3I mendukung langkah KPI karena ada persoalan moral untuk menempatkan sebuah iklan dalam program yang memiliki nilai. Persoalan nilai ini harus diperjuangkan karena ini bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penyiaran.
“Jangan khawatir dan ragu, kami pembela apa yang dibela KPI. Kita punya orang-orang yang punya kemauan memperjuangkan hal itu. Ini pertanggungjawaban sosial. Ini yang terus kita sampaikan,” kata Janoe.
Janoe meminta upaya ini untuk direspon cepat dengan sebuah rancangan gerakan untuk menumbuhkan kesadaran publik memilah tayangan TV yang berkualitas. “Tujuan kami mendukung survey indeks KPI ini dengan mengetuk hati media untuk diterima dengan baik. Tujuan kita sama karena kita punya masalah yang sama,” paparnya.
Sementara itu, Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, menyambut baik dukungan P3I ke KPI untuk bersama-sama mengembangkan kualitas siaran di tanah air dengan mendorong pengiklan untuk beriklan pada program yang memang baik, mendidik dan berkualitas.
“Upaya bersama ini, KPI dan P3I, adalah bagian tanggungjawab semua pihak untuk membangun bangsa ini melalui siaran yang sehat dan memang baik. Kami sudah punya data program mana saja yang nilainya sudah memenuhi standar berdasarkan hasil survey KPI,” jelas Andre, panggilan akrabnya.
Komisioner KPI Pusat, Ubaidillah, menambahkan, KPI ikut bertanggungjawab membangun iklim usaha penyiaran agar tetap sehat. Iklim penyiaran yang sehat dapat dilihat dari distribusi iklan pada program-program berkualitas.
Sayangnya, kondisi yang terjadi sekarang, banyak siaran yang bagus tapi tidak berumur panjang karena suntikan iklannya sedikit. “Kita berupaya untuk mendorong siaran tersebut untuk di-support. Kami sudah melijhat ada niat baik dari stakeholder untuk mengubah hal itu dengan beriklan ke tayangan yang berkuliatas,” kata Ubaid.
Berdasarkan temuan dari Bagian Penelitian dan Pengembangan KPI Pusat, banyak program tidak berkualitas justru mendapat iklan yang banyak. Ada tiga genre program siaran yang berdasarkan survey KPI nilainya di bawah standar yakni program variety show, program sinetron, dan program infotainmen. Sedangkan empat kategori program seperti program wisata budaya, religi, talkshow, berita, dan anak, nilai sudah di atas standar kualitas.
Hadir mendampingi Janoe adalah Wakil Ketua P3I Romanus Sumaryo, Sekretaris Jenderal Hery Margono, Ketua Badan Pengawas Periklanan Susilo Dwihatmanta, dan Sekretaris Pelaksana Andreas. Dari pihak KPI ikut dalam dialog itu antara lain komisioner Mayong Suryo Laksono dan Dewi Setiarini, Sekretaris KPI Maruli Matondang, sejumlah staf, serta Umri sebagai pemandu dialog. ***
Kontak Ketua KPI Pusat (Yuliandre Darwis) : 0811661066