- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 6571
Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi DKI Jakarta meminta TVRI (Televisi Republik Indonesia), termasuk TVRI Stasiun Jakarta-Banten, untuk menjadi pelopor dalam memproduksi dan menayangkan konten-konten siaran berkualitas. Konten berkualitas, adalah konten yang menyebarkan nilai-nilai positif, edukatif, inspiratif, mengandung nilai-nilai kebenaran yang memberi manfaat kepada masyarakat.
“Sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI punya tanggung jawab yang lebih besar untuk menjadi pelopor dalam memproduksi konten siaran yang berkualitas,” ujar Ketua KPID DKI Jakarta Kawiyan saat berkunjung ke kantor TVRI Stasiun Jakarta-Banten, di Kompleks TVRI Senayan, Jakarta, Selasa, 27 April 2021.
Kawiyan bersama Wakil Ketua KPID Rizky Wahyuni dan tiga komisioner KPID DKI lainnya masing-masing Puji Hartoyo, Thomas Bambang Pamungkas, dan Arif Fathurrahman berkunjung ke TVRI Stasiun Jakarta-Banten dan diterima Kepala Stasiun Erwin Hendrawin dan jajaran pimpinan lainnya. Kunjungan dilakukan dalam rangka membangun komunikasi dan sinergi antara KPID sebagai regulator penyiaran dengan TVRI sebagai lembaga penyiaran.
Kawiyan menambahkan, TVRI sebagai lembaga penyiaran publik, mendapatkan sumber pembiayaan dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat, iklan, dan usaha lain yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. “Karena dibiayai APBN/APBD dalam operasionalnya, TVRI tidak boleh berorientasi komersial tetapi harus memprioritaskan kepentingan publik. Jadi bisa konsentrasi untuk memproduksi konten-konten berkualitas yang mengedepankan kepentingan pemirsa,” lanjut Kawiyan.
Dalam penilaian KPID DKI Jakarta, saat ini lembaga penyiaran televisi pada umumnya terlalu mengejar rating dengan membungkus aneka sensasi yang pada akhirnya kurang mengedepankan kualitas. Dalam persaingan yang sangat ketat saat ini, terutama antarlembaga penyiaran televisi swasta, lembaga penyiaran berlomba mengejar rating. Bahkan, dalam upaya mengejar rating tersebut konten-konten senasasional dan kontroversial yang belum tentu nilai kebenarannya yang bersumber dari media sosial seperti Youtube pun banyak ditayangkan di televisi. “Saya berharap TVRI tidak terjebak dalam perebutan rating yang mengabaikan kepentingan publik,” tegas Kawiyan.
Sementara itu, Wakil Ketua KPID DKI Jakarta Rizky Wahyuni menilai kemauan TVRI untuk menjadi lembaga penyiaran terdepan dalam menayangkan program-program berkualitas sangat dibutuhkan dalam mengedukasi dan menyebarkan benih-benih positif kepada publik Indonesia. “Karena jaringan TVRI paling luas dan dapat menjangku seluruh wilayah Indonesi,” papar Rizky.
Kepala Stasiun TVRI Jakarta-Banten Erwin Hendarwin menyatakan akan memperhatikan permintaan dan masukan dari KPID DKI Jakarta. Erwin berjanji akan selalu memperhatikan kepentingan publik dalam pembuatan program-program di TVRI. Red dari KPID DKI Jakarta