- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 1443
Surabaya - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menggelar dikusi kelompok terpumpun secara daring dengan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) se-Jatim, Rabu (21/9/2022). Ketua KPID Jatim, Immanuel Yosua Tjiptosoewarno, mengatakan LPPL perlu membangun optimisme masyarakat lewan konten siaran yang menggambarkan Jatim bangkit setelah pandemi.
"Berbicara tentang kewajiban, LPPL di Jatim mesti ikut serta dalam diseminasi informasi pembangunan. LPPL mesti terlibat dalam menyampaikan infomasi pembangunan kabupaten/kota hingga Provinsi Jawa Timur," kata Yosua saat membuka diskusi kelompok terpumpun.
Diskusi ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta LPPL se-Jatim. Pada pekan-pekan sebelumnya, KPID Jatim juga telah menggelar berbagai diskusi dengan peserta yang berasal dari lembaga penyiaran televisi swasta lokal, radio lokal, dan radio komunitas seluruh Jawa Timur. Tujuannya untuk penyebaran informasi pembangunan dan memperkuat komunitas penyiaran lokal.
Diskusi ini merupakan upaya KPID Jatim mendorong kolaborasi dan penguatan kapasitas insan dan industri penyiaran. KPID Jatim berkomitmen untuk menciptakan iklim siaran yang sehat guna mendukung pembangunan daerah dan mengedukasi masyarakat Jawa Timur.
Kebutuhan diseminasi informasi pembangunan dibenarkan oleh Arvie Hendrawijaya dari LPPL Radio Malowopati Bojonegoro. Pihaknya telah aktif memberikan informasi tentang pembangunan di daerahnya, bahkan radio swasta ikut menyiarkan berita yang dibuat oleh Malowopati. Radio ini juga memperkuat potensi UMKM di Bojonegoro yang selama ini jarang dilirik oleh radio swasta.
Koordinator bidang Isi Siaran KPID Jatim Sundari mengatakan diskusi ini mempertemukan tantangan penyiaran publik lokal dengan praktik baik yang telah dilakukan LPPL. Ia mengatakan konten siaran di LPPL semestinya mencerahkan masyarakat dari informasi yang keliru atau hoax di media sosial.
"LPPL bisa saling bersinergi atau berkolaborasi dengan RRI dan TVRI Jatim untuk menyebarkan informasi pembangunan dan potensi lokal," kata Ndari.
Wakil Sekretaris Asosiasi LPPL Radio Jatim, Risma Erina. Pengurus Radio Persada Blitar ini mengatakan telah ada program siaran hasil kolaborasi tentang pembangunan di Jawa Timur. Misalnya, Buletin Jawa Timur yang disiarkan setiap sore pada hari Senin hingga Jumat. Ada pula Potret Jatim yang membahas potensi wisata, budaya, dan kuliner Sabtu dan Minggu.
"LPPL yang belum bergabung, ayo ikut asosiasi dan aktif berbagi siaran pembangunan dan potensi lokal daerahnya masing-masing. Kami juga sering mengadakan upgrade SDM penyiaran," ujar Risma.
KPID Jatim mendorong penyebaran informasi pembangunan dan potensi lokal Jawa Timur. KPID Jatim berkomitmen membentuk iklim penyiaran sehat dan bekerja denga cepat, efisien, efektif, tanggap, dan transparan (CETAR) terhadap keluhan serta masukan komunitas penyiaran Jawa Timur. Red dari Dinasinfokom Jatim