Kadipaten – Peringatan Hari Penyiaran Tingkat Jawa Barat (Jabar) di Kampus Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya, Kamis 16 Mei 2024, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat menggelar seminar dengan tema Moderasi Beragama.

Ketua KPID Provinsi Jawa Barat Dr Adiyana Slamet menuturkan, seminar yang di gelar oleh KPID Jawa Barat di IAILM Suryalaya merupakan titik kedua. Rencananya, kegiatan semintar akan digelar di empat titik lainnya.

“Roadshow ini masih ada empat titik lagi yang akan kita laksanakan," kata Adiyana.

Seminat di IAILM, lanjut Adiyana, mengambil tema moderasi beragama di lembaga penyiaran. Hal ini lantaran, KPID melihat, moderasi beragama tersebut salah satu isu yang dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di Jawa Barat saat ini.

"IAILM Suryalaya ini merupakan salah satu lembaga episentrum, dan sebagai pusat ajar yang memunculkan  bahwa agama apapun maupun negara yang tidak usah saling menjelekan," jelas Adiyana.

Kegiatan seminar, tambah Adiyana, merupakan bagian dari ikhtiarnya. Mengingat adanya temuan beberapa lembaga penyiaran yang nakal bahkan saling menyerang, membid'ah-bid'ahkan, apalagi yang berbeda agama. Maka KPID sebagai lembaga pengawas akan terus mengawasinya.

"Tentunya akan kami panggil. Khusunya permaslahan yang strategis terutama sepert berkiatan dengan moderasi beragama maka, akan diminta surat pernyataan sesuai perundang-undangan. Tentunya juga sangksi kita berikan sesuai dengan regulasi yang ada," ucap Adiyana.

Agar tidak terjadi hal itu, lanjut Adiyana, pihaknya sudah membuat dan menyebarkan surat edaran terkait porgram siaran keagamaan. Dan ia menginginkan lembaga penyiaran taat kepada regulasi yang ada.

"Jadi publik ini harus merasakan manfaat dari adanya lembaga penyiaran, baik suku, ras dan golongan," ujar Adiyana.

Bagi masyarakat yang ingin mengadukan berbagai hal yang dianggap melanggar penyiaran, bisa melalui program sapa warga  yang digagas oleh Pemerintah Jawa Barat.

"Dan ingat jika frekwensi ini milik negara dipinjam oleh lembaga penyiaran, maka harus bermanfaat untuk masyarakat yang tidak dilihat dari golongan, suku dan agama," kata Adiyana.

Sementara itu, Rektor IAILM Suryalaya DR. H Asep Salahudin, M,Ag, mengutarakan ucapan terima kasinya kepada KPID Jawa Barat yang telah melaksanakan seminar tersebut. Apalagi mengambil tema moderasi beragama dalam seminar tersebut.

"Tentunya ada tiga elemen yang terlibat dalam pengarusutamaan ini harus kita lakukan. Memang IAILM Suryalaya ini selama ini sudah final dalam hal agama dan negara, "kata Asep.

Asep menyebut, jika Agama adalah sebagai napas negara, sementara negara sebagai oksigen bagi agama. Selanjutnya yakni titik tumpu beragama bagaimana tumpuannya agama mempromosikan sikap beragama dan bernegara yang inklusif.

"Tentunya itu untuk mncipatkan peluang publik yang berkeadilan. Makanya kami sangat terima kasih dengan dijadikan tempat seminar ini dan LAILM dijadikan tempat promosi kaitannya dnegan moderasi beragama," kata Asep. Red dari berbagai sumber

 

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.