Singaraja -- Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menilai lembaga penyiaran memiliki andil yang sangat besar dalam menyampaikan pesan-pesan terkait Protokol Kesehatan Pencegahan COVID-19 dan secara langsung telah mengedukasi masyarakat. 

Penilaian itu disampaikan Bupati Suradnyana saat menerima Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali di Singaraja, Senin.

Menurut Bupati, jika tidak ada lembaga penyiaran mungkin proses edukasi terkait pencegahan COVID-19 tidak dapat berjalan dengan baik.

 “Sehingga lembaga penyiaran ini benar-benar kita manfaatkan untuk dapat menyampaikan pesan-pesan yang positif kepada masyarakat dan menjadi sarana edukatif bagi masyarakat,” tuturnya.

Apalagi, kata Bupati,  KPID Bali juga menggelar event yang bertajuk Gerakan Masyarakat Cinta Penyiaran (GEMACIPA) tahun 2020, yang berlangsung dari tanggal 4 November 2020 hingga 3 Desember 2020.

“Terdapat juga pemberian penghargaan dalam bentuk KPID Award, penghargaan ini mencerminkan juga bagaimana masyarakat kita cinta dengan penyiaran, dan bisa menerima informasi-informasi di era seperti sekarang ini dengan arus informasi yang begitu cepat,” ungkap Agus Suradnyana.

Selanjutnya, Bupati menjelaskan terkait masalah digitalisasi penyiaran TV kedepan dan akan mendiskusikan juga hasil penyampaian tahun 2022 agar apa yang telah di kerjakan nanti tepat pada sasarannya.

“Berkaitan juga dengan izin daripada stasiun TV tentu kita dorong agar orang-orang Bali umumnya dan di Buleleng khususnya memliki stasiun TV, karena akan dibuka investasi sebanyak 160 stasiun TV,” jelas Putu Agus Suradnyana.

Sementara itu, Ketua KPID Bali I Made Sunarsa menyampaikan terimakasih kepada Bupati Buleleng yang telah menerima audensi dari KPID Bali dimana Buleleng menjadi Kabupaten terakhir di Bali yang dikunjungi oleh KPID.

“Saya sangat mengapresiasi atas dukungan Pak Bupati terhadap gerakan GEMACIPA  ini, dan juga telah bersedia memberikan radio yang akan dibagikan nanti,” katanya. Red dari ANTARA

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.