Populer
Aliyah: Menonton TV Bersama Ajang Edukasi Anak Manfaatkan Media19 Feb 2025 - RG
Jaga Layar Kaca, KPI Lakukan Pembinaan Lembaga Penyiaran21 Feb 2025 - RG
Hari Radio Sedunia 2025: “Radio and Climate Change”13 Feb 2025 - RG
Pasca Efisiensi, KPI Pastikan Pengawasan TV dan Radio Tetap Berjalan13 Feb 2025 - IRA
VIDEO
Pojok Aduan
daniel | waktu dipagi hari saya melihat acara kartun ditv namanya kalau tidak salah sifa (karakter india). saya melihat adegan penyanderaan kalau tidak salah dan di adegan itu ada karakter yang memegang senpi pendek / pistol. namun yang membuat saya tertawa adalah pistol tersebut di sensor. saya jadi ingat acara brownis,yang mana acara yg tayang pada sore hari hampir setiap saat menayangkan hal hal yg tidak bermutu contohnya membully, mengejek ejek, berperilaku tidak sopan terhadap tamu dan bahkan ivan gunawan dan onsu sering memperagakan atau memperlihatkan sisi feminisnya yang bisa dianggap sangat tidak wajar untuk ditonton oleh anak anak. bayangkan kalau anak setiap hari melihat acara tersebut dan menonton adegan pria seperti mempunyai kekasih sesama jenis yang dianggap biasa. menurut saya anak tersebut akan mengalami kebingungan mengenai jati dirinya seperti yang dialami oleh ivan dan onsu. ivan juga sering sekali memakai baju wanita diacara tersebut. sungguh menjijikkan untuk dipertontokan. mengapa KPI terus membiarkan acara seperti ini ditayangkan? apakah tidak ada petugas KPI yang melakukan screening terhadap acara acara di tv? saya melarang keras anak anak syaa menonton acara acara seperti ini di rumah. namun saya memikirkan anak anak yang tidak punya access ke cable tv yang lebih mempunyai nilai edukasi dalam acara anak anak. mohon KPI tindak tegas agar anak anak Indonesia dapat di suguhi acara acara yang dapat mendidik mereka. anak anak ini adalah generasi penerus bangsa dan KPI dalam hal ini adalah garda terdepan untuk melindungi generasi penerus kita ini. semoga masukkan ini dapat ditindak lanjuti, bukan diacara brownis saja namun semua acara yang mengandung nilai nilai amoral. terima kasih. |
Pojok Apresiasi
Raka satya pratama | Assalamualaikum. Mohon maaf, saya hanya ingin mengkritik. Sebagai penikmat siaran tv saya mengaku kecewa dengan kebijakan kpi saat ini yg terkesan "lebay" dalam hal sensor dan pemotongan scene di tv. Contoh: pada serial kartun setiap kali ada adegan pukul di cut ada darah hitam putih saya yg menontonnya jadi pusing karna setiap film itu kan ada pelajaran dan maknanya, gimana kita mau memahaminya jika di cut? Lalu di film tengah malam masih saja ada sensornya. Kalo misalkan di film tersebut banyak kekerasannya yg dikhawatirkan ditiru penonton mending gausah ditayangkan sekalian gausah di sensor atau di potong-potong. Terima kasih. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan |