Populer
Pemenang Anugerah KPI 202408 Nov 2024 - RG
Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”08 Nov 2024 - IRA
VIDEO
Pojok Aduan
Rosa Mourita (sasaran Corona) | Selamat siang Yth. Bapak/Ibu Pimpinan KPI, saya Rosa Mourita (sasaran corona) dari Kabupaten Sumenep ingin menyampaikan pesan kepada Paman dan Tante saya atas nama Pak Wawan dan Bu Yunari (Universitas Jember) yang tinggal di Kabupaten Jember melalui Polres Jember dibantu Polres Lumajang bagian Tim Cobra. Bilamana Bapak/Ibu Polres Jember dan Polres Lumajang bagian Tim Cobra membutuhkan nomor Bu Yunari, berikut nomornya : 08123455113 dan alamat rumahnya di perumahan Bukit Permai, Jl. Kahuripan blok AA no. 6, Jember. Dari Bu Yunari lewat titip pesan diatas bisa disampaikan kepada Bu Sri Sardjono di Kabupaten Jember dan Bu Harnik di Kabupaten Banyuwangi (Krikilan). Berikut isi pesannya : "Selamat malam Om Wawan dan Bu Lek Yunari, saya, Rosa Mourita selaku keponakan memohon maaf yang sebesar-besarnya jika saya "nakal" lagi dan saat saya meninggalkan rumahnya Edi Yudoseno untuk pulang ke Madura pagi-pagi buta tanpa pamit dulu karena kondisi darurat, meliputi : 1. Satu unit mobil Hiace parkir di hotel Royal, Jember setiap weekend. Mobil itu membawa terduga teroris di Bali (Bom Bali 1 dan Bom Bali 2). 2. Saya masih ingin menjaga warung Jowo Bu Yun (Bu Yunari) sambil mencari pekerjaan di sekitar Jember namun tingkah laku Edi Yudoseno semakin lama semakin menakutkan setelah ditinggal papa dan mama saya ke Madura serta mengancam saya tidak dapat pekerjaan. 3. Tingkah laku Edi Yudoseno mirip Bu Marlik yang menyiksa Bu Sri Sardjono. Untuk sementara saya tidak bisa pergi ke Jember karena masih ada Edi Yudoseno di rumahnya, Jl. Karimata gang Merpati no. 2, Kabupaten Jember dan rumah sakit Lavalette, Kota Malang. Itu saja pesan dari saya." Terima kasih dan semoga pesan ini tersampaikan. |
Pojok Apresiasi
Luhung Sani Habibullah | Maaf Tolong sekali ke KPI untuk memperbanyak lagi film-film seperti era 1995-2000 an sebab ini bahaya di generasi sekarang akibat tayangan TV yang tak di minati banyak anak anak metrka beralih ke smart phone dimana resiko buruk peluang nya lebih besar dari pada televisi, sudah banyak berita berita di televisi anak anak masuk rumah sakit hingga gila, akan buruk moral moral nantinya, orangbtua pasti akan melarang anak nya main di luar di rumah ga tayangan televisi buruk, akhirnya mereka membuka banyak media sosial yang isi konten nya buruk. |