Populer
Perkuat Pemahaman Aturan Penyiaran, KPI Gelar Bimtek P3SPS di BTV 19 Des 2024 - RG
KPI Beri Sanksi “Jodoh Wasiat Bapak Babak 2” ANTV09 Des 2024 - RG
Siaran Televisi sebagai Pilar Ketahanan Bangsa: Membangun Identitas dan Literasi di Era Digital06 Des 2024 - Super User
VIDEO
Pojok Aduan
Linda | Selamat siang Yth. Bapak/Ibu Pimpinan KPI dan warganet. Saya meminta bantuan untuk meneruskan pesan penjualan orang kepada Warga Negara Zimbabwe melalui Polres Lumajang bagian Tim Cobra, Polda setempat dan Polres setempat atas nama "Harsa Bachtiar dan Gilang". Dari warga negara Zimbabwe, masing-masing dihargai 400 juta (Rupiah-konversi ke mata uang Zimbabwe). Berikut data diri dua anak diatas : 1. Harsa Bachtiar sedang menempuh kuliah di Fakultas Teknologi Informasi di Universitas Brawijaya, Malang. Pihak bersangkutan mungkin liburan di rumah orang tuanya atas nama Pak Wawan dan Bu Yunari (Universitas Jember) di Perumahan Bukit Permai, Jl. Kahuripan blok AA no. 6, Jember. Nanti Harsa ada kaitannya dengan Restu Abadi (facebook), Rama Prm (facebook) dan Fiersa Besari. 2. Gilang sedang sekolah di SMA Negeri 2 Jember. Pihak bersangkutan liburan di rumah orang tuanya atas nama Pak Wawan dan Bu Yunari (Universitas Jember) di Perumahan Bukit Permai, Jl. Kahuripan blok AA no. 6, Jember. Sebab musabab penjualan seseorang atas nama Harsa dan Gilang karena Bu Marlik (Lumajang) masih memeras Bu Sri Sardjono perihal harta warisan, Gilang merusak perabot rumah tangga milik Pak Wawan dan Bu Yunari dan juga Harsa dan Gilang tidak bisa dipaksa seret keluar dari rumah Pak Wawan dan Bu Yunari karena terkena pengaruh dari Bu Yon/Bu Hus. Sebelum transaksi jual beli, rekening tabungan (kartu Debit dan kartu Kredit) atas nama Harsa dan Gilang dikosongkan terlebih dulu. Terima kasih dan semoga pesan ini tersampaikan. |
Pojok Apresiasi
Ryan dian | Siaran dvbt 2 amburadul dan area ku di gemolong kurang sinyal dari arah barat akhirnya pada pas sing off aku mulai memakai pay tv karena di analog sinyal tv bagus tapi dvbt 2 kok macet macet sinyal nya 0 persen analog disini memdapatkan 200 persen itu pun memakai bosster kok malahan sekarang di tv digital kosong dan tidak ada kelanjutkan berapa persen saya sih minta area gemolong sama purwodadi di buatkan transmiter sendiri dan tidak ikut area solo raya biar masyarakat sini puas lihat tv nasional. |