Populer
Pemenang Anugerah KPI 202408 Nov 2024 - RG
Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”08 Nov 2024 - IRA
Penghargaan Seumur Hidup Anugerah KPI 2024 untuk Victor Menayang08 Nov 2024 - RG
VIDEO
Pojok Aduan
GERKATIN | Kepada : Yang terhormat: Bapak/Ibu Pimpinan Komisi Pemilihan Umum. Atas pelaksanaan debat perdana/ pertama yang telah dilaksanakan pada hari Selasa,12 Desember 2023. Dengan apresiasi dari kami untuk pihak KPU atas kesadaran kebutuhan kami warga Tuli dengan menyediakan layar Juru Bahasa Isyarat (JBI). Debat tersebut sudah berjalan sekitar 120 menit atau 2 jam dengan lancar. Namun kami warga Tuli merasa kecewa karena penyampaian informasi belum memadai karena kurang akses. Ada beberapa poin hambatan yang kami rasakan selama menyimak debat tersebut, berdasarkan keluhan warga Tuli yang diperoleh di media sosial, terutama IG dan Whatsapp: 1. Ukuran Layar dan Logo TV: • Ukuran kotak JBI terlalu kecil. • Logo TV menghalangi tampilan JBI. 2. Proses Penerjemahan: • Penerjemahan JBI terlihat tidak/kurang profesional. • Beberapa isyarat tidak dipahami atau kurang sesuai sehingga sering disalahartikan oleh pemirsa Tuli. Contoh isyarat kekuasaan mirip dengan isyarat Pemerkosaan. • Proses penjuru bahasaan dalam bahasa isyarat sering tertinggal. 3. JBI untuk Setiap Pasangan Calon: • Hanya satu JBI untuk tiga pasangan calon. • Kesulitan JBI dalam menerjemahkan semua pasangan calon dengan baik. • Pemirsa Tuli bingung identitas pembicara di antara tiga calon Presiden (Hanya ada satu JBI berperan sebagai tiga calon Presiden, menciptakan kebingungan dan ketidakjelasan dalam memahami siapa yang sebenarnya berbicara dan apa yang mereka sampaikan.) 4. Keterlibatan Organisasi Tuli: • Tidak diketahui apakah KPU bekerjasama dengan organisasi Tuli. • Ketidak terlibatan organisasi Tuli dapat mengakibatkan akses JBI yang kurang maksimal dan tidak inklusif. 5. Partisipasi dan Akses Penuh: • Tidak jelas langkah-langkah yang diambil KPU untuk memastikan partisipasi dan akses penuh pemilih Tuli. • Pemilih Tuli mungkin kesulitan memahami isi debat capres tanpa aksesibilitas yang memadai. Kami menyampaikan beberapa solusi, sebagai berikut: 1. UKURAN LAYAR JBI - Ukuran Layar yang kecil dan logo studio, Solusinya: kotak JBI diperbesar atau dibuatkan line tersendiri dengan OBS dan Zoom. 2. PROSES PENERJEMAHAN - mohon KPU dapat melibatkan Tuli yang bergabung dalam organisasi Tuli Nasional (Gerkatin) yang tahu kwalitas JBI untuk menyeleksi JBI demi kesempurnaan penyampaian informasi yang tepat bagi Tuli. 3. JBI untuk setiap calon Presiden. - misalnya layar TV dibagi 3 kotak, 1 kotak berisi 1 JBI untuk calon presiden nomor 1, 1 kotak lain berisi 1 JBI lagi untuk calon presiden nomor 2 dan seterusnya, lalu moderator harus diberikan 1 kotak lagi. Contoh dapat dilihat di youtube. 4. Melibatkan langsung organisasi Tuli/GERKATIN 5. Partisipasikan dalam akses penuh - Dengan membuat workshop tentang aksesibilitas informasi untuk Tuli Dari beberapa poin diatas kami sampaikan. Kami adalah Warga Negara Indonesia Tuli yang memiliki hak untuk memilih dan kami berharap dapat memilih calon pemimpin yang tepat dan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Atas kerjasama dan perhatian, kami mengucapkan banyak terima kasih. Hormat kami: Bambang Prasetyo (Ketua DPP Gerkatin) 1. Seluruh DPD dan DPC Gerkatin 2. Gerkatin kepemudaan 3. IDHOLA (Indonesian Deaf-HoH Law and Advocacy) 4. Pusbisindo 5. AJBII (Asosiasi Juru bahasa isyarat Indonesia. 6. ATMI (Assosiasi Tuli Muslim Indonesia) 7. PORTURIN (Perhimpunan Olahraga Tunarungu Indonesia) 8. FFTI (Federasi Futsal Tuli Indonesia). Tembusan : Kepada: Yth: 1. PPUAD (Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas) 2. KPI (Komisi Penyiaran Informasi) 3. KND ( Komisi Nasional Disabilitas). 4. Arsip. |
Pojok Apresiasi
Alvin Fandriyanto | Tentang sensor sebenarnya tayangan kekerasan, pornografi sudah baik dan dihilangkan oleh GTV sehingga spongebob di Indonesia ini dibolehkan untuk anak anak karena kisahnya berisi tentang persahabatan |