Pojok Aduan
Cahyadi Nugraha | Awalnya saya melihat iklan aplikasi Starmaker ini memang fresh. Seperti terobosan baru yang membuat orang terutama keluarga saya senyum bahkan tertawa kecil. Semakin iklan tersebut ditayang ulang semakin saya sadar, bahwa iklan/video tersebut menyimpan kebohongan. Kebohongan seorang ayah yang pada dasarnya menginginkan menjadi seperti perempuan (pada umumnya). Dandanan yang berlebihan -- tergambar dari kejomplangan yang berasal dari banyaknya kumisnya berbanding dengan wig serta busananya -- juga memberikan kesan yang menjijikan. Jika maksud dan tujuannya adalah ingin menyetarakan LGBT, mengapa tidak mereka menampilkan model waria dengan solek yang menawan? Bapak yang berada pada video tersebut bukanlah jelek. Namun, tidak pantas. |