- Detail
- Dilihat: 9356
SIARAN PERS
TENTANG PELANGGARAN IKLAN KAMPANYE
DI LEMBAGA PENYIARAN
BAWASLU, KPU, KPI, DAN KIP
Jakarta, 4 April 2014
Berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan Tim Gugus Tugas pada iklan kampanye yang disiarkan 11 (sebelas) Stasiun TV berjaringan nasional pada tanggal 24 s.d 30 Maret 2014, masih didapati iklan kampanye dan iklan politik yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yakni batas maksimum iklan kampanye di media televisi maksimal 10 (sepuluh) spot per hari dengan durasi maksimal 30 (tiga puluh) detik.
Dari hasil pemantauan dan pengawasan ada 8 partai yang menayangkan iklan melebihi dari ketentuan yang berlaku dan tayang di 11 televisi jaringan nasional, yakni ANTV, MNC TV, Global TV, RCTI, Metro TV, Trans TV, TV One, Indosiar, TVRI, Trans7, dan SCTV. Adapun 8 partai yang iklannya melebihi ketentuan, Partai Golkar, Partai Hanura, PKB, Partai Demokrat, PAN, PPP, Partai Gerindra, dan Partai Nasdem (Data pelanggaran iklan terlampir).
Berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan di atas, Gugus Tugas akan menindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelumnya Bawaslu telah mengeluarkan rekomendasi kepada 4 Partai yang telah melanggar batas maksimum iklan kampanye di Media Televisi yaitu kepada partai Hanura, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Nasdem sehingga kepada Partai-Partai yang telah melanggar akan mendapat perhatian serius.
Gugus Tugas menghimbau kepada Lembaga Penyiaran dan Peserta Pemilu hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa selama tahapan masa tenang pada tanggal 6 s.d 8 April 2014 dilarang: (a) Menyiarkan pemberitaan, rekam jejak, dan/atau program-program informasi yang mengandung unsur kampanye Pemilu peserta Pemilu; (b) Menyiarkan iklan kampanye Pemilu dan Iklan politik Peserta Pemilu.
- Gugus Tugas menerima dan menaati putusan Mahkamah Kontsitusi Nomor 24/PUU-XII/2014 yang membatalkan Pasal 247 ayat (2), ayat (5), ayat (6), Pasal 291, serta Pasal 317 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah.
- Meski demikian Gugus Tugas meminta kepada Lembaga Penyiaran yang akan menyiarkan perhitungan cepat hasil pemungutan suara, diharapkan menyampaikan informasi kepada khalayak tentang sumber dana, metodologi, dan menyatakan bahwa hasil penghitungan cepat bukan merupakan hasil resmi penyelenggara Pemilu.
- Memasuki masa tenang dan setelah pemungutan agar peserta pemilu memberikan informasi publik yang benar, akurat dan tidak menyesatkan demi terselenggaranya Pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas. Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan terkait keterbukaan informasi publik merupakan tindak pidana informasi publik yang dapat dikenakan kepada peserta pemilu.
- Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam bentuk sosialisasi Pemilu dan pendidikan politik tentang Pemilu kepada masyarakat, Gugus Tugas menghimbau kepada Lembaga Penyiaran untuk membuat dan menyiarkan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang keterbukaan Informasi Publik, Gugus Tugas menghimbau peserta pemilu dan lembaga penyiaran mematuhi peraturan perundang-undangan terkait keterbukaan informasi publik. Temuan dugaan pelanggaran iklan kampanye dan iklan politik merupakan informasi publik yang harus segera disampaikan kepada publik. Terhambatnya akses publik akan menjadi sengketa informasi publik. Dalam hal ini Komisi Informasi Pusat yang juga bagian dari Gugus Tugas berkomitmen untuk menerima laporan, aduan, permohonan, dan penyelesaian sengketa informasi publik secara cepat dan tepat waktu.
Demikian rilis ini disampaikan, kami meminta kepada masyarakat untuk turut serta aktif berpartisipasi demi terselenggaranya Pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas.
Lampiran Pelanggaran Iklan Partai yang melebihi ketentuan di 11 stasiun televisi:
No |
Tanggal |
Partai Politik |
Stasiun TV |
Penayangan (Spot) |
1. |
24 Maret 2014 |
Golkar |
ANTV |
19 |
Hanura
|
MNC TV |
17 |
||
Global TV |
15 |
|||
RCTI |
15 |
|||
PKB |
Metro TV |
12 |
||
Demokrat |
Trans TV |
12 |
||
2. |
25 Maret 2014 |
Golkar
|
TVone |
17 |
ANTV |
15 |
|||
Hanura
|
RCTI |
15 |
||
Global TV |
14 |
|||
Demokrat |
Indosiar |
11 |
||
3. |
26 Maret 2014 |
Hanura
|
RCTI |
16 |
MNC TV |
16 |
|||
Global TV |
14 |
|||
Golkar |
TVONE |
13 |
||
PAN |
Indosiar |
12 |
||
PKB |
Metro TV |
11 |
||
4. |
27 Maret 2014 |
Hanura |
Global TV |
17 |
RCTI |
14 |
|||
MNC TV |
11 |
|||
Golkar |
TVone |
15 |
||
ANTV |
15 |
|||
PKB |
TVone |
12 |
||
5. |
28 Maret 2014 |
Hanura |
Global |
15 |
MNC TV |
13 |
|||
RCTI |
13 |
|||
Golkar
|
TVone |
14 |
||
ANTV |
14 |
|||
PKB |
Metro TV |
12 |
||
TVone |
11 |
|||
PPP |
TVRI |
11 |
||
6. |
29 Maret 2014 |
Gerindra |
RCTI |
19 |
TVone |
16 |
|||
Trans7 |
16 |
|||
SCTV |
16 |
|||
Trans TV |
14 |
|||
MNC TV |
14 |
|||
Indosiar |
13 |
|||
Global TV |
12 |
|||
TVRI |
11 |
|||
Nasdem |
Metro TV |
18 |
||
Golkar
|
TVone |
17 |
||
ANTV |
16 |
|||
Hanura |
RCTI |
16 |
||
Global TV |
16 |
|||
Trans 7 |
11 |
|||
PAN |
Indosiar |
11 |
||
7. |
30 Maret 2014 |
Golkar
|
ANTV |
23 |
TVone |
20 |
|||
Hanura
|
MNCTV |
15 |
||
RCTI |
14 |
|||
Gerindra
|
Trans7 |
14 |
||
RCTI |
13 |
|||
Trans TV |
13 |
|||
SCTV |
13 |
|||
Indosiar |
11 |
|||
Demokrat |
SCTV |
13 |
||
PAN |
MNC TV |
11 |
||
Nasdem |
Metro TV |
11 |