Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan menggelar evaluasi tahunan atas kinerja penyelenggaraan penyiaran periode Oktober 2018-September 2019 untuk lembaga penyiaran swasta televisi berjaringan. Komisioner KPI Pusat Koordinator Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran, Mohammad Reza mengatakan, evaluasi tersebut mulai dilaksanakan KPI pada bulan Januari 2020 mendatang, dengan komponen penilaian rekapitulasi sanksi atas pelanggaran regulasi penyiaran, apresiasi atas program siaran yang berkualitas, serta program siaran lokal sebagai implementasi Sistem Stasiun Berjaringan (SSJ). Hal tersebut disampaikan Mohammad Reza dalam Diskusi Kelompok Terpumpun tentang Penyusunan Evaluasi Tahunan Lembaga Penyiaran yang dilaksanakan KPI, (23/12).
Pelaksanaan evaluasi tahunan telah menjadi agenda rutin KPI sejak dilakukannya perpanjangan ijin penyelenggaraan penyiaran (IPP) untuk 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta yang bersiaran jaringan di tahun 2016. Evaluasi Tahunan juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo nomor 18 tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran. “Dengan adanya evaluasi tahun setiap tahun, KPI dapat mengukur komitmen dari pengelola stasiun televisi untuk tetap patuh terhadap regulasi penyiaran”, ujar Reza yang merupakan putra Gorontalo.
Pada evaluasi tahunan kali ini, program siaran lokal juga menjadi bagian penilaian penting yang dilakukan KPI. Reza mengatakan, kehadiran program siaran lokal saat ini sudah menjadi tuntutan dari banyak Kepala Daerah di berbagai provinsi. Hal ini menunjukkan kesadaran tentang peran strategis penyiaran dalam di daerah baik dalam pembangunan ekonomi ataupun pembangunan manusia.
KPI sendiri sudah memiliki aplikasi online pengawasan pelaksanaan SSJ) yang terus ditingkatkan kualitasnya. Reza berharap, dengan pengawasan berkala dari KPI ini, kehadiran siaran lokal di tengah masyarakat dapat dikelola dengan lebih baik lagi. “Kita berharap program siaran lokal dapat hadir di jam-jam produktif yang bukan jam hantu, serta merupakan fresh program yang bukan re-run bertahun-tahun”, ujarnya. Sudah saatnya program siaran lokal diproduksi secara serius. “Televisi dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah baik itu di tingkat provinsi atau pun kabupaten kota, untuk pengembangan konten”, tambahnya. Dengan demikian prinsip demokratisasi penyiaran melalui keberagaman konten yang menjadi semangat dari SSJ ini, dapat diimplementasikan.
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, bersama Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy di RRI, Senin (23/12/2019).
Jakarta -- Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio, menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) atas berdirinya National Integrated Newsroom. Dia berharap, infrastruktur ini akan meningkatkan kinerja dan kualitas pemberitaan RRI ke masyarakat.
“Saat ini, RRI telah membidik generasi milenial sebagai target pendengar sehingga konten publik terutama yang memberikan sosialisasi tentang konsensus kebangsaan tentang dasar negara dapat diberikan pada mereka," kata Agung usai menghadiri acara peluncuran National Integrated Newsroom LPP RRI, Senin (23/12/2019).
Agung menambahkan, metamorfosis lembaga penyiaran publik dalam hal RRI adalah sebuah keniscayaan. Menurutnya, hal ini harus diikuti dengan upaya penyelarasan dengan sistem yang lebih canggih dalam konteks digitalisasi. "Langkah ke digital yang sudah saatnya," ujarnya.
Dalam acara yang diakhiri dengan Coffe Morning itu, hadir bersama Agung dengan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, Anggota DPR dari Komisi 1 dan Komisi 6, Dewan Pengawas LPP RRI, serta jajaran Direksi RRI dan perwakilan Kadin. ***
Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengeluarkan surat edaran untuk seluruh lembaga penyiaran televisi perihal program siaran infotainmen, Selasa (17/12.2019). Dalam edarannya, KPI Pusat meminta seluruh lembaga penyiaran televisi untuk memperhatikan batasan dan/atau pedoman dalam menayangkan program siaran infotainmen.
Adapun batasan dan pedoman yang harus diperhatikan yakni:
a. Tidak menayangkan muatan Mistik, Horor dan Supranatural di bawah pukul 22.00 waktu setempat sebagaimana diatur dalam Pasal 30, Pasal 31 dan Pasal 32 SPS;
b. Dilarang menampilkan muatan hedonistik yang memamerkan kekayaan materi seperti: barang mewah, perabotan rumah, pakaian, saldo atm, dan bentuk kekayaan materi lainnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 37 Ayat (4) huruf c SPS;
c. Dilarang menampilkan perseteruan/konflik pribadi yang berkecenderungan membuka privasi dan/atau aib pihak-pihak tertentu sebagai konsumsi publik sebagaimana diatur dalam Pasal 13 dan Pasal 14 SPS;
d. Wajib memperhatikan klasifikasi program dan jam tayang program siaran. Klasifikasi program sebagaimana yang dicantumkan oleh lembaga penyiaran pada setiap program siaran membawa konsekuensi penerapan pembatasan dan pelarangan sesuai kategori program sebagaimana diatur dalam Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 39 SPS;
e. Lebih berhati-hati dalam penggunaan cuplikan atau caption dari media sosial yang belum terverifikasi kebenarannya.
Komisioner sekaligus Koordinator bidang Isi Siaran KPI Pusat, Mimah Susanti, mengatakan edaran ini bertujuan agar lembaga penyiaran, khususnya televisi, memiliki panduan yang jelas dan aplikatif dalam menayangkan program siaran infotainmen demi menciptakan konten yang bermanfaat, informatif, sekaligus menghibur bagi masyarakat.
Dia menjelaskan, sebagai sebuah informasi ringan yang dikemas secara menghibur, infotainmen dimungkinkan diisi dengan berbagai macam hal yang berkaitan dengan realitas masyarakat dan dunia selebritis. Lebarnya cakupan itu memberi peluang potensi munculnya penyimpangan dalam program bersangkutkan seperti pengungkapan privasi, perilaku hedonistik, mistik, dan supranatural.
“Kita ingin siaran infotainmen searah dengan tujuan penyiaran negeri ini yang diamanahkan dalam Undang-undang Penyiaran. Karena itu, infotainmen harus dikemas secara kreatif dan menghibur dengan tetap menjaga kepentingan khalayak terutama anak-anak dan remaja sehingga dapat memberikan informasi dan nilai positif,” tandasnya. ***
Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza, bersama dengan Gubernur dan Ketua KPID Sulsel di Acara KPID Award 2019, Minggu (22/12/2019).
Makassar -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan penghargaan kepada lembaga penyiaran radio dan televisi, daerah peduli penyiaran, dan sosok di bidang penyiaran, dalam Malam Puncak KPID Award 2019 yang berlangsung di Taman Lakipadada, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu malam (22/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, ikut hadir dan memberikan langsung penghargaan kepada pemenang KPID Award yang mengangkat tema “Pembangunan Daerah Melalui Penyiaran”.
Dia meminta kepada KPID dan lembaga penyiaran untuk memberikan dan menumbuhkan optimisme kepada masyarakat bahwa Sulawesi Selatan harus optimistis menghadapi krisis global yang sudah mulai dirasakan.
"Negara seperti Singapura sudah mendekati minus pertumbuhan ekonominya, sedangkan Indonesia masih berada pada target pertumbuhan ekonomi," paparnya.
Ketua KPID Sulsel, Mattewakkang, mengatakan kegiatan ini adalah ajang silaturahmi penyiaran bersama Gubernur Sulsel dan malam penganugrahan KPID Award ke-14. Setiap hari, lembaga penyiaran memproduksi produk siaran. Sedangkan KPID menjalankan fungsinya mengawasi dan membina lembaga penyiaran. "Agar tontonan berkualitas, informatif dan berguna bagi kegiatan sosial bagi masyarakat," sebutnya.
Acara Anugerah KPID Sulsel 2019 juga dihadiri Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza. Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi penyelenggaraan Anugerah dan berharap hal ini akan meningkatkan produktivitas dan kualitas siaran lokal di Sulawesi Selatan. *
Peraih Penghargaan KPID Award 2019:
1. Kategori Kepala Daerah Peduli LPPL yang diberikan kepada Wali Kota Palopo.
2. Berita Terbaik KPID Award: Warta Pagi (RRI Makassar).
3. Berita Terbaik Televisi: Celebes Petang (Celebes TV).
4. Feature Radio Terbaik: Suara Rakyat (RRI Makassar).
5. Feature Televisi Terbaik: Kalabiranta (iNews TV)
6. Talkshow Radio Terbaik: Baruga (Gamasi FM)
7. Talkshow TV Terbaik: Parasanganta (TVRI Sulsel)
8. Radio Hiburan Terbaik: Ngopi (Venus FM)
9. Televisi Hiburan Terbaik: Deng Mampo (TVRI Sulsel)
10. Program Relegi Radio Terbaik: Konsultasi Islam (Annasiha)
11. Program Relegi Televisi Terbaik: Jalan Surga (Fajar TV)
12. Tokoh Peduli Penyiaran: Ajie Padindang
13. Iklan Layanan Masyarakat Radio Terbaik: Gamasi
14. Iklan Layanan Masyarakat Televisi Terbaik: Celebes TV
15. Penghargaan Kategori LPPL Radio Terbaik: SBL Pinrang
16. Penghargaan Kategori LPPL Televisi Terbaik: Ratona TV Palopo
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, menyematkan pin emas kepada Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, pada Malam Anugerah KPID Sumbar 2019 di Padang, Selasa (17/12/2019).
Padang -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat memberi penghargaan untuk program siaran dan insan penyiaran terbaik di Sumbar dalam Anugerah KPID 2019, Selasa (17/12/2019) lalu. Apresiasi penyiaran ini diharapkan memicu lembaga penyiaran untuk memproduksi program siaran berkualitas bagi masyarakat khusus di Sumbar.
Anugerah KPID kali ini juga memberi penghargaan khusus berupa pin emas kepada Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, yang dinilai memiliki perhatian dan kepedulian besar pada KPID Sumbar. Pemasangan pin emas dilakukan Wakil KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo.
Ketua KPID Sumbar, Afriendi Sikumbang, mengatakan bahwa pemberian penghargaan pin emas untuk Gubernur sebagai bentuk ucapan terima kasih KPID Sumbar. "Kami memberikan apresiasi khusus untuk Bapak Gubernur sebagai tanda perhargaan, tanda jasa, dan perhatian serta kepedulian yang tinggi kepada KPID Sumbar yang sampai hari ini dengan kebijakan dan dukungannya dapat tetap eksis dan terus menjalankan komitmen melakukan pengawasan terhadap lembaga penyiaran televisi dan radio di Sumbar," ujarnya.
Hal senada turut disampaikan Komisioner KPID Sumbar, Jimmy Ginting. Menurutnya, Gubernur dan jajaran di DPRD Sumbar telah memberikan dukungan kepada KPID sehingga memiliki alat perekam isi siaran Televisi SSJ yang meningkatkan peran pengawasan KPID Sumbar.
“Pin emas untuk Gubernur adalah penghargaan atas dukungan beliau terhadap KPID Sumbar selama ini. Kita berharap Pemprov terus mendukung KPID melaksanakan tugas dan kewenangan sesuai UU Penyiaran,” kata Jimmy.
Sementara itu, Irwan Prayitno, dalam sambutannya menyampaikan, dirinya sangat mengapresiasi acara malam Anugerah KPID Sumbar. Hal ini bisa memberikan motivasi pada lembaga penyiaran yang ada di Sumbar agar bisa memberikan informasi yang bermutu kepada masyarakat. "Kira mendukung tugas KPID Sumbar bisa berjalan sesuai dengan ketentuan," ujar Gubernur yang menyempatkan tampil di panggung menyanyikan lagu Minang Tak Ton Tong, dan Tobat Maksiat dari Wali Band diiringi band, IP band.
Wakil KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, mewakili Ketua KPI Pusat di Anugerah KPID Sumbar dalam sambutannya, menyampaikan bahwa di tengah gempuran teknologi informasi, informasi yang berasal dari televisi dan radio dapat dipertanggungjawabkan. "Hal ini karena ada KPI yang melakukan pengawasan," ujarnya.
Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis, melalui rekaman video yang ditayangkan pada saat acara mengatakan peran Gubernur Sumbar sangat terasa dengan eksistensi KPID Sumbar. Ini juga didukung koordinasi yang baik antara KPI Pusat dengan Pemprov Sumbar dalam melakukan revitalisasi KPID yang sempat mengalami kevakuman aktivitas.
“Dengan kolaborasi yang baik, KPID di bumi Minang ini dapat kembali memberikan pelayanan penyiaran bagi masyarakat. Gubernur sangat memahami betapa strategisnya peran penyiaran dalam pembangunan manusia dan kebudayaan. Beliau juga mendukung penerapan siaran lokal pada stasiun televisi berjaringan, guna melestarikan budaya dan kearifan lokal Sumatera Barat di layar televisi. Dukungan ini terealisasi lewat anggaran, sehingga KPID telah memiliki alat perekam siaran lokal dalam rangka SSJ. Sehingga peran pengawasan KPID dapat ditingkatkan,” tutur Andre, sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan itu, Andre menyampaikan permohonan maaf tidak dapat hadir dalam acara Anugerah KPID Sumbar. Secara khusus, ia juga mengucapkan selamat kepada Bapak H. Mahyeldi Ansharullah yang terpilih menjadi Kepala Daerah Peduli Penyiaran. ***
Berikut Nama Pemenang Anugerah KPID Sumbar 2019:
1. Pemenang Kategori Progam Siaran Anak Televisi Terbaik: TVRI Sumbar dengan judul: Anak Indonesia. Episode: Alamku Guruku.
2. Pemenang Kategori Program Siaran Anak Radio Terbaik: RRI Padang. Episode: Penampilan TK Pertiwi.
3. Pemenang Kategori Program Siaran Berita Televisi Terbaik: Detak Sumbar-Padang TV.
4. Pemenang Ketegori Program Siaran Berita Radio Terbaik: Top 98,6 FM Padang Panjang. Episode: Kemah Bakti Nasional ke-10.
5. Pemenang Kategori Program Siaran Talkshow Televisi Terbaik: Dialog Khusus-TVRI Sumbar. Episode: Genre BKKBN.
6. Pemenang Kategori Program Siaran Talkshow Radio Terbaik: Classy 103,4 FM. Episode: Produk Inovatif, Media Kreatif.
7. Peraih Penghargaan Kategori Khusus Kepala Daerah Peduli Penyiaran di Sumbar: Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah.
8. Peraih Penghargaan Kategori Khusus Tokoh Peduli Penyiaran di Sumbar: Ketua Komisi II DPRD Sumbar Afrizal, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri, Kepala Badan Keuangan Daerah Sumbar Zaenuddin, Sekretaris Dewan DPRD Provinsi Sumbar Raflis.
9. Peraih Penghargaan Khusus Kategori Tokoh Inspiratif Peduli Penyiaran: (alm) Amran Nur dan N. Ady Koto.
10. Peraih Kategori Program Siaran Feature Televisi Terbaik: Inews Padang. Episode: Tacelak.
11. Peraih Kategori Program Siaran Feature Radio Terbaik: RRI Bukittinggi.
12. Peraih Kategori Program Iklan Layanan Masyarakat Televisi Terbaik: GTV. Tema: Kekerasan terhadap Anak.
13. Peraih Kategori Program Iklan Layanan Masyarakat Radio Terbaik: Respon FM. Tema: Salat.
14. Peraih Kategori Program Siaran Syiar Ramadan Kategori Televisi Terbaik: TVRI Sumbar. Episode: Balimau.
15. Peraih Program Siaran Syiar Ramadan Kategori Radio Terbaik: RRI Bukittinggi. Episode: Syarat Sah Puasa.
16. Peraih Kategori Penghargaan Khusus SSJ Terbaik: Inews TV Padang.
Karakter anak SMA telah dirusak dengan naskah yang tidak bisa mengondisikan dalam bertutur kata.
Pojok Apresiasi
Ruth Erika Sinaga
Menurut saya merupakan salah satu program spesial Ramadan yang cukup menghibur. Menampilkan lawakan-lawakan yang fresh dengan bintang tamu yang beragam.