Bali -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menuntaskan program sosialisasi dan publikasi “Menjaga Indonesia dan Perbatasan melalui Penyiaran Televisi Digital” untuk periode tahun 2020. Kegiatan ini dalam rangka menyiapkan masyarakat Indonesia menghadapi perpindahan sistem siaran dari analog ke siaran digital atau ASO (Analog Switch Off) yang jatuh pada 2 November 2022 mendatang. Rencananya, KPI, BAKTI dan Kemkominfo akan lebih memasifkan sosialisasi dan publikasi alih teknologi ini hingga dua tahun ke depan. 

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerjasama dari BAKTI serta Kemkominfo pada kegiatan sosialisasi dan publikasi dalam rangka persiapan menghadapi migrasi siaran analog ke digital pada 2022. 

“Kami berharap sosialisasi seperti ini dapat dilakukan secara periodik dan terus menerus agar masyarakat dapat menangkap pesan dan memahami serta bersiap diri menghadapi alih teknologi siaran ini,” katanya saat memberi sambutan kegiatan Sosialisasi dan Publikasi “Menjaga Indonesia dan Perbatasan melalui Penyiaran Televisi Digital” yang diselenggarakan di Bali dan daring, Sabtu (12/12/2020).

Agung mengatakan, kegiatan serupa telah dilakukan secara langsung dan daring di 10 titik antara lain Mandalika (Lombok), Samarinda (Kalimantan Timur), Serang (Banten), Cirebon, Kepulauan Riau, Aceh, Medan (Sumatera Utara), Manado (Sulawesi Utara), Papua dan Bali. Bali menjadi titik terakhir sebagai penutup rangkaian kegiatan sosialisasi dan publikasi persiapan siaran digital pada tahun ini.

Agung menambahkan, hadirnya siaran digital di wilayah terisolir, terdepan atau perbatasan sangat penting. Hal ini untuk menjaga nilai dan rasa nasionalisme masyarakat di wilayah tersebut. Pasalnya, selama ini kebanyakan masyarakat di wilayah itu mendapatkan asupan siaran atau informasi dari negara lain. 

“Daerah pebatasan adalah beranda kita. Jadi ini bukan daerah terisolir tapi terdepan karena sebagai beranda. Dulu lembaga penyiaran tidak bisa tersiar higga ke sana. Sehingga ada beberapa daerah yang menonton siaran dari luar negeri. Artinya, sosialisasi  dari negara untuk nation ini dianggap kurang,” terang dia.

Menurut Agung, lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja menjadi salah satu solusi efektif untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan melalui lembaga penyiaran. UU ini menegaskan serta memaksimal peralihan dari sistem siaran analog ke digital. “KPI mengapresiasi DPR dan Pemerintah yang sudah membuat undang-udang ini dalam konteks menjaga nasionalisme, bangsa dan negara,” ujarnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johhny G Plate, mengatakan pihaknya mendukung upaya KPI dan BAKTI melakukan sosialisasi pengembangan wilayah perbatasan melalu pembangunan akses penyiaran. Menurutnya, ini sangat relevan dengan topik dari sosialisasi menjaga Indonesia dan perbatasan.

“Peralihan siaran analog ke digital akan berlangsung pada 2 November 2022. Ini akan mengakhiri siaran analog di Indonesia. KPI dan Kominfo bersama DPR RI mempunyai tugas dan memiliki tujuan yang sama yakni 2 November menjadi digitalisasi penyiaran nasional secara penuh,” kata Johhny dalam sambutannya yang disampaikan secara daring dari Jakarta.

Peralihan sistem siaran ini, lanjut Menkominfo, harus menempatkan masyarakat di tengah-tegah proses tersebut. Menurut dia, pihaknya, KPI dan Bakti harus memastikan akses masyarakat mendapatkan layanan TV tidak berkurang dan justru menerima banyak manfaat dari siaran digital. “Kesetaraan akses itu penting tapi juga meningkatkan penyiaran juga harus dilakukan,” paparnya. 

Sementara itu, I Wayan Suarjana, Asisten III Pemerintah Provinsi Bali, mengatakan kebijakan penyiaran digital akan dapat menanggulangi minimnya infromasi dari dalam negeri yang ada di masyarakat perbatasan. Upaya ini dapat juga meminimalisir banjirnya informasi dari luar negeri yang dapat memengaruhi tatanan kehidupan masyarakat di perbatasan. 

“Ini untuk menjaga bangsa Indonesia dari pengaruh asing. Menjaga negeri ini tidak hanya pada tatanan ekonomi dan pertahanan saja, tapi juga menjaganya dalam tataran budaya,” katanya mewakili Gubernur Bali yang berhalangan hadir. 

Menurut Suarjana, masih banyaknya daerah blankspot yang belum terlayani siaran. Karenanya, pemrpov berharap komitmen BAKTI untuk membantu wilayah-wilayah yang tidak dapat menangkap siaran itu, baik radio maupun TV. Pasalnya, lanjut dia, ketiaadan siaran dapat menyebabkan secara ekonomi wilayah itu tidak menarik untuk dikembangkan. 

“Pemprov Bali berharap dengan digitalisasi penyiaran akan dapat menyediakan transmisi siaran di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini akan memperluas dan memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang sejalan dengan visi pemerintah provinsi,” paparnya. 

Di tempat yang sama, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, sumber daya di wilayah beranda harus dikuatkan dan juga dilindungi. Pasalnya, daerah-daerah ini masih dibaluti banyak masalah diantaranya keamanan dan juga kesejahteraan. Hal ini makin diperparah dengan banyaknya informasi dan siaran asing yang masuk di wilayah tersebut.

“Ini potensi ancaman bagi masyarakat di wilayah perbatasan. Siaran negara tetangga berpotensi akan akan memudarkan identitas nasional dan juga rasa nasionalisme sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Karena itu, dalam konteks penumbuhan nasionalisme maka penyiaran di perbatasan mempunyai peran yang amat strategis dan untuk itu penyiaran di kawasan perbatasan perlu ditangani secara sunggu-sunguh, secara holistic mengingat ini dengan situasi menciptakan keamanan di wilayah perbatasan negara. Ini tidak hanya soal kenyamanan menonton tapi juga keamanan di wilayah perbatasan negara,” tandasnya saat membuka acara tersebut. ***

 

 

Jakarta -- Perhelatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak 2020 telah berlalu. Namun demikian ada beberapa catatan untuk masukan dan perbaikan bagi penyelenggara pada pelaksanaan Pilkada atau Pemilu yang akan datang. Salah satunya terkait pelaksanaan debat calon peserta yang banyak diselenggarakan di stasiun TV induk jaringan. 

Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza, mengatakan siaran debat peserta Pilkada yang banyak diselenggarakan TV induk jaringan membuat pembiayaan lembaga penyiaran lokal menjadi tidak diperhatikan. Padahal, kontribusi siaran debat jika dilakukan di lembaga penyiaran lokal dapat meningkatkan finansial TV maupun radio setempat.

“Siaran debat jika dilakukan di lembaga penyiaran lokal dapat lebih fokus dan sesuai target pemilihnya. Karena ini kepentingan lokal maka seharusnya siarannya dilakukan dari lembaga penyiaran di daerah tersebut,” tegas Reza, dalam sebuah diskusi terkait Pilkada, beberapa waktu.

Selain itu, lanjut Reza, upaya ini untuk memicu semangat pelaksanaan penyiaran di daerah yang salah satunya diuji pada saat pelaksanaan Pilkada ini. “Kenapa saya bilang diuji saudara sekalian, bahwa memang informasi lokal menjadi bener-bener dibutuhkan oleh masyarakatnya didaerahnya masing-masing,” tambahnya.

Menurutnya Reza, permintaan ini sebenarnya telah disampaikan sejumlah KPID kepada penyelenggara Pilkada. Sayangnya, pihak penyelenggara lebih memilih melakukan siaran dari induk jaringan dengan alasan masih banyaknya daerah blankspot atau tanpa siaran.

“Bahwa KPID telah menyampaikan saran agar hal siaran itu diberikan ke anggota jaringan adalah tepat. Pasalnya, ini sebagai wujud tugas untuk menumbuhkan persaingan yang sehat industri penyiaran di tanah dan memberikan keadilan berusaha bagi siapapun,” ujar Reza.

Reza mengungkapkan, berdasarkan data dari KPI Pusat jumlah lembaga penyiaran ataupun anak jaringan sudah sangat banyak dan hampir merata di seluruh daerah. Jika melihat data tersebut, sangat memungkinan siaran debat dilakukan langsung di anak jaringan. 

“Ini memang membutuhkan komitmen dan keseriusan berbagai pihak terutama induk jaringan. Saya berharap lembaga penyiaran induk untuk serius dan memperhatikan serta memberikan kepercayaan pada anggota jaringannya. Kalau kita semua membiarkan bahwa semua event-event daerah harus semuanya dibawa ke induk jaringan ini yang saya khawatirkan, kita akan menjadi tidak fair terhadap industri yang ada didaerah,” tegas Echa, panggilan akrabnya. 

Dalam kesempatan itu, Reza menyatakan, pelaksanaan siaran Pilkada dengan komponen siaran dan kampanye yang dilakukan di lembaga penyiaran seharusnya menjadi amunisi bagi pelaksanaan program siaran lokal untuk SSJ (Sistem Stasiun Jaringan). ***

 

 

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menyelenggarakan Anugerah KPI 2020. Anugerah yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini merupakan bentuk penghargaan serta apresiasi tertinggi dari KPI kepada lembaga penyiaran atas kerja keras dan komitmennya dalam membuat dan menyuguhkan program-program siaran yang baik, berkualitas, mendidik sekaligus menghibur meskipun dalam situasi sulit seperti sekarang ini karena pandemi Covid-19.

Menangkap kondisi tersebut, dalam Anugerah kali ini, KPI memutuskan mengambil tema “Semangat Kreativitas Di Tengah Wabah”. Menurut Wakil Ketua KPI Pusat yang juga PIC Anugerah KPI 2020, Mulyo Hadi Purnomo, tema ini merupakan bentuk  keprihatinan sekaligus penyemangat bagi lembaga penyiaran menghadapi dampak dari pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia benar-benar telah membatasi aktivitas kita. Semuanya harus mengurangi aktivitas di luar rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah, dan di sinilah tugas berat penyiaran sedang diuji. Pasalnya, penyiaran harus terus mengudara untuk memberikan informasi dan hiburan. Mereka tetap berkarya di tengah ancaman wabah. Dalam keterbatasan gerak, para broadcaster dituntut untuk terus kreatif dan produktif,” kata Mulyo, dalam siaran pers Anugerah KPI 2020 yang diselenggarakan secara daring dari Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, di bilangan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/12/2020).

Mulyo menyampaikan, dalam penyelenggaraan Anugerah KPI 2020 ini, KPI telah menerima sebanyak 235 program acara TV serta 144 program acara radio yang disiarkan atau ditayangkan medio November 2019 sampai November 2020. Program-program tersebut akan memperebutkan 20 kategori yang diperlombakan dalam Anugerah tahun ini. 

Ada dua kategori baru atau tambahan dalam Anugerah KPI 2020 yakni Kategori Konten Lokal TV SSJ (Stasiun Siaran Jaringan) dan Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran. Dalam Anugerah ini, panitia mengganti kategori Lifetime Achievement dengan Kategori Lembaga Penyiaran Peduli Pandemi untuk Radio dan TV.

“Untuk tahun ini, kami mengganti terlebih dahulu kategori lifetime achievement dengan kategori lembaga penyiaran peduli pandemi untuk Lembaga penyiaran radio dan TV. Ini sangat berkaitan dengan situasi yang terjadi sekarang. Kami memberi penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pada lembaga penyiaran yang memiliki konsen dan tetap memiliki kepedulian tinggi meskipun dalam situasi sulit karena pandemi. Kepedulian itu dilihat dari tayangan Iklan Layanan Masyarakat, perilaku presenter & host yang tampak dan terdengar, dan program khusus dalam rangka kepedulian terhadap penanggulangan covid-19. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kami,” jelas Mulyo.

Adapun penilaian karya diserahkan kepada tim juri berjumlah 30 orang yang merupakan perwakilan dari Komisioner KPI Pusat, Anggota DPR RI, Pengamat Penyiaran, Sutradara Film, Jurnalis, Penulis, dan Seniman yang di antaranya  Nurman Hakim, Noorca Marendra, Mayong Suryo Laksono, Paulus Widiyanto, HM. Syaiful Bahri Anshor, Sinansari ecip, Makmur Makka, dll.

Rencananya, para pemenang Anugerah KPI akan disiarkan secara live streaming melalui media sosial KPI Pusat (youtube media center kpi pusat, facebook kpi pusat, dan Instagram kpi pusat) mulai pukul 13.00 WIB, Kamis (10/12/2020). ***

 

Berikut Ini Nominasi Anugerah KPI 2020

I. PENGHARGAAN UNTUK TELEVISI

1.      Program Anak

a.      Buah Hatiku Sayang (TVRI)

b.      Fun Time (RTV)

c.       Infauna (GTV)

d.      Metro TV Junior (Metro TV)

e.      Si Bolang (Trans 7)

2.      Program Animasi

a.      Entong Animasi 2 Eps 18 (MNC TV)

b.      Keluarga Somat Eps 22 (RTV)

c.      Kiko Season 2 Eps 127 (RCTI

d.      Lorong Waktu Animasi Eps 2 (SCTV)

e.      Petualangan Si Unyil (Trans 7)

3.      Program Drama Seri

a.      Amanah Wali 4 (RCTI)

b.      Apa Kata Dunia Episode 001 (Trans 7)

c.      Si Mamat Anak Metropolitan Episode 9 Demam Yoyo (RTV)

4.      Program Film Televisi (FTV)

a.      FTV (Jodohku Bidadariku) (Trans 7)

b.      Sinema Wajah Indonesia (Senyummu Surgaku) (SCTV)

c.      Tukang Gali Sumur Yang Mendapat Berkah dari Sedekah Air (Indosiar)

5.      Program Talkshow Berita

a.      Dua Sisi (TV One)

b.      CNN Good Morning (Trans TV)

c.       Indonesia Town Hall (Metro TV)

d.       Mata Najwa (Trans 7)

e.       Sapa Indonesia Akhir Pekan (Kompas TV)

6.       Program Talkshow Non Berita

a.       Jelajah Kata (Kompas TV)

b.       Kawan Bicara Alvin (TVRI)

c.       Kick Andy (Metro TV)

d.       Michael Tjandra Luar Biasa (RTV)

7.       Program Wisata Budaya

a.       Bakti Untuk Negeri Ekspedisi Kalimantan (Toleransi Tanpa Batas) (Metro TV)

b.       Indonesia Plus (Yogyakarta) (TV One)

c.       Jejak Petualang (Geliat Pesona HUDOQ PEKAYANG) Trans 7

d.       Pesona Indonesia (Investigasi Manoreh) (TVRI DIY)

e.       Sapa Nusantara (Sumenep) (Kompas TV)

8.       Program Berita/ Jurnalistik

a.       CNN Indonesia Connected (Trans TV)

b.       Fokus Siang (Indosiar)

c.        Selamat Siang Indonesia (NET.)

d.       Target (Kompas TV)

e.       The Nation (Metro TV)

9.        Program Peduli Perempuan

a.        Berkas Kompas (Kompas TV)

b.        Indonesia Dalam Peristiwa (tvOne)

c.        Kick Andy (Metro TV)

d.        Michael Tjandra Luar Biasa (RTV)

e.        UntuK Perempuan (Jawa Pos)

10.     Program Peduli Disabilitas

a.        Berkas Kompas (Derita Ganda Anak Berkebutuhan Khusus) (Kompas TV)

b.        Insight (Menagih Janji Zero Pasung) (Metro TV)

c.        Michael Tjandra Luar Biasa (Penjaga Asa Disabilitas) (RTV)

11.     Program Dokumenter

a.        Carita (Jawa Pos)

b.        Cerita Militer (Kompas TV)

c.        Indonesia Dalam Peristiwa (tvOne)

d.        Melawan Lupa (Metro TV)

e.        Semangat Hidup (RTV)

12.     Program Iklan Layanan Masyarakat

a.        Corona Azab Ibu (Indosiar)

b.        Indonesia Bangkit (ANTV)

c.        PSA Ayo Hidup Sehat (TVRI)

d.        PSABangkit Dari Corona (Kompas TV)

e.        ILM Peduli COvid 19 versi Presenter tvOne (tvONe)

13.     Program Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal

a.        Berkas Kompas (Kompas TV)

b.        Indonesiaku (Trans 7)

c.        Melihat Indonesia (Metro TV)

 

II.     PENGHARGAAN UNTUK RADIO

1.      Program Wisata Budaya

a.      Feature BREKSI (Meraup Berkah dari Bekas Tambang) (RRI Yogyakarta Programa 1)

b.      Kampung Rendang Selayang Pandang (RRI Bukittinggi)

c.       Sensasi Wisata Kota Lama (RRI Purwokerto)

d.      Sopik (RRI Ternate)

e.      Surga di Balik Seribu Musamus (RRI Merauke)

2.      Iklan Layanan Masyarakat

a.      Anak Indonesia Jangan Takut Bencana (RRI Palu)

b.      ILM Hindari Hoax (RRI Kediri)

c.       Pesan Kita (RRI Denpasar)

d.      PSA Pilkada (Prambors Radio)

e.      Tertib Lalu Lintas (RRI Meulaboh)

3.      Program Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal

a.      Kami Juga Indonesia (RRI Merauke)

b.      Nestapa Tuntaskan Buta Aksara di Tapal Batas (RRI Boven Digoel)

c.       Tak Patah Semangat Belajar Walau Minim Sinyal (RRI Sintang)

 

III.    PENGHARGAAN KHUSUS

1.      Radio Komunitas Terbaik

a.      Perkumpulan Lembaga Penyiaran Komunitas Radio Hanacaraka FM – DIY

b.      Perkumpulan Radio Komunitas Pemuda Independen Rasau (RPI) Kalimantan Barat

c.       Radio Genre BKKBN SUMBAR

2.      Program Konten Lokal Berjaringan Terbaik

a.      Pesona Wajah Indonesia Bandung Episode 1 (SCTV)

b.      Pesona Papua (Asmat Papua) (Trans TV Papua)

c.       Sapa Sulteng-Palu (Suara Perdamaian dari Perempuan Poso) (Kompas TV)

3.      Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran – diumumkan saat acara

4.      Lembaga Penyiaran Peduli Pandemi (Televisi) -  diumumkan saat acara

5.      Lembaga Penyiaran Peduli Pandemi (Radio) - diumumkan saat acara

6.      Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran - diumumkan saat acara

7.      Lembaga Penyiaran Peduli Pendidikan di Masa Pandemi - diumumkan saat acara

 

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menyelenggarakan Anugerah KPI 2020 sebagai bentuk penghargaan serta apresiasi tertinggi untuk lembaga penyiaran atas kerja keras dan komitmennya dalam membuat dan menyuguhkan program-program siaran yang baik, berkualitas, mendidik sekaligus menghibur, Kamis (10/12/2020) secara daring dari Auditorium Gedung Perpusatakaan Nasional, Jakarta. Dalam kesempatan ini, diumumkan para pemenang nominasi kategori yang diperlombakan dalam Anugerah KPI 2020. Berikut ini nama-nama pemenang Anugerah KPI 2020:

PEMENANG UNTUK TELEVISI

1. Kategori  Progam Anak : Si Bolang (Trans 7)

2. Kategori  Program Animasi : Petualangan Si Unyil (Trans 7)

3. Kategori  Program Drama Seri: Amanah Wali 4 (RCTI)

4. Kategori  Program Film Televisi : Sinema Wajah Indonesia (Episode Senyummu Surgaku)  SCTV

5. Kategori  Program Talkshow Berita : Mata Najwa (Trans 7)

6. Kategori  Program Talkshow Non-Berita : Michael Tjandra Luar Biasa (RTV)

7. Kategori  Program Wisata Budaya : Sapa Nusantara (Episode Sumenep) (Kompas TV)

8. Kategori  Program Berita/Jurnalistik: CNN Indonesia Connected (Trans TV)

9. Kategori  Program Peduli Perempuan : Berkas Kompas (Kompas TV)

10. Kategori  Program Peduli Disabilitas : Berkas Kompas (Episode Derita Ganda Anak Berkebutuhan Khusus) (Kompas TV)

11. Kategori  Program Dokumenter : Melawan Lupa (Metro TV) 

12. Kategori  Program Iklan Layanan Masyarakat : ILM Peduli Covid-19 versi Presenter tvOne (tvOne)

13. Kategori  Program Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal : Melihat Indonesia (METRO TV)

 

PEMENANG UNTUK RADIO

14. Kategori Program Wisata Budaya : Surga diBalik Seribu Musamus RRI Merauke)

15. Kategori Iklan Layanan Masyarakat : PSA Pilkada (Prambors Rado)

16. Kategori Program Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal: Tak Patah Semangat Belajar Walau Minim Sinyal (RRI  Sintang)

 

PENGHARGAAN KHUSUS

17. Radio Komunitas Terbaik: Perkumpulan Lembaga Penyiaran Komunitas RADIO HANACARAKA FM  DIY

18. Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

19. Program Konten Lokal Lembaga Penyiaran: Sapa Sulteng – Palu (Episode Suara Perdamaian dari Perempuan Poso) KOMPAS TV

20. Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi :  METRO TV

21. Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi : RRI PRO 3 JAKARTA

22. Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran: WALIKOTA ACEH, Bapak H. Aminullah Usman, SE, Ak. M.M

23. Lembaga Penyiaran Peduli Pendidikan di Masa Pandemi: TVRI

 

 

Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama 12 Perguruan Tinggi Negeri di 12 Kota di Tanah Air, telah menuntaskan kegiatan Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV untuk tahun 2020. Kegiatan riset yang berlangsung dalam suasana pandemi ini dibagi dalam dua periode dan menilai secara kualitas 457 program acara di 15 televisi berjaringan nasional. Secara umum nilai indeks kategori program yang diteliti mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding hasil riset sebelumnya.

Komisioner KPI Pusat sekaligus PIC Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2020, Yuliandre Darwis, mengatakan kenaikan ini sangat mengembirakan di tengah suasana kesulitan yang dihadapi stasiun televisi di masa pandemic Covid-19. Artinya, televisi masih mampu menghadirkan program siaran yang lebih baik dan berkualitas walaupun serba terbatas. 

”Ini menjadi capaian tertinggi dari keseluruhan rangkaian riset atau survey yang pernah di gelar KPI. Meskipun begitu ada beberapa catatan untuk perbaikan di sejumlah kategori yang meskipun ikut mengalami kenaikan tapi belum dapat mencapai nilai indeks yang ditentukan KPI yakni 3.00,” kata Andre, usai menjadi moderator acara ekspose yang dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar yang diselenggarakan secara daring dari Bandung, Selasa (8/12/2020).

Berdasarkan data hasil riset 2020, tiga kategori program acara yang belum mampu mencapai nilai tiga antara lain kategori program acara sinetron (2,81), kategori program acara variety show (2,78), dan kategori program acara infotainment (2,68). Adapun enam kategori program acara yang sudah mencapai nilai indeks yang ditentukan KPI yakni program religi, program anak, program talkshow berita, program talkshow non berita, program wisata budaya dan program berita. 

“Kami mendorong seluruh komponen di lembaga penyiaran televisi untuk bekerja keras dan terus meningkatkan kualitas tiga kategori program acara tersebut. Meskipun dalam situasi seperti ini akan sulit tapi jangan menyerah untuk melakukan perbaikan agar kualitas dan isi siaran kita makin baik ke depannya,” ujar Andre.

Dalam kesempatan ini, Andre memberi apresiasi tinggi kepada seluruh televisi yang telah berusaha dan konsisten menjaga kualitas serta mutu enam kategori program acara sehingga nilainya tetap di atas rata-rata. Menurutnya, hal itu menyebabkan hasil keseluruhan nilai indeks menjadi naik dan mencapai angka rata-rata 3,14.

“Kami mengucapkan selamat dan berharap semangat untuk mempertahankan serta meningkatkan nilai indeks kualitas terus terjaga. Kita berharap hal ini menjadi masukan yang baik dan konstruktif terhadap pengembangan penyiaran di tanah air. Selain itu, kita berharap hasil indeks ini menjadi acuan dan masukan bagi pengiklan untuk beriklan dalam program acara yang baik dan berkualitas sesuai dengan penilaian kami,” tandasnya. ***

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.