- Detail
- Ditulis oleh IRA
- Dilihat: 15205
Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mulai mensosialisasikan agenda kegiatan KPI yang akan dikerjakan di 2020 serta isu-isu penyiaran terbaru ke media massa. Tirto.id menjadi media pertama yang disambangi KPI Pusat untuk menyampaikan rencana tersebut.
Bertandang ke kantor Tirto.id di bilangan Kemang, Rabu (22/1/2020), Komisioner KPI Pusat bidang kelembagaan yang terdiri atas Irsal Ambia (koordinator), Hardly Stefano Pariela, dan Nuning Rodiyah, diterima langsung Pemimpin Redaksi Tirto.Id, Sapto Anggoro yang disertai redaktur dari berbagai desk.
Di awal pertemuan itu, Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, menyampaikan agenda besar pihaknya untuk merevisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) tahun 2012. Rencana tersebut akan dijalankan dalam waktu dekat.
Nuning juga menyampaikan tentang rencana membuat “Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa” yang resminya akan dimulai KPI pada 5 Februari 2020 mendatang, di Surabaya. Menurutnya, semangat gerakan ini selain mengajak masyarakat untuk menonton siaran-siaran yang baik, juga untuk menggeser pola menonton masyarakat dari hiburan ke program lain seperti informasi, berita, anak maupun religi. “60% pemirsa kita masih menonton tayangan hiburan. Angka ini kita harap bergeser ke program yang kita sarankan,” katanya.
Hasil Riset Indeks KPI tahun 2019 menunjukkan, program hiburan seperti sinetron, variety show, dan infotainment, nilainya masih di bawah standar kualitas yang ditetapkan KPI. Dengan menonton program siaran yang baik, tambah Nuning, masyarakat ikut memberi dukungan konkrit atas keberlangsungan program-program berkualitas di layar kaca.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membincangkan masalah revisi Undang-undang Penyiaran yang saat ini kembali masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) di DPR RI. Dari bincang itu, diharapkan RUU Penyiaran yang baru nanti dapat mengakomodir pesatnya teknologi penyiaran dan informasi sekaligus juga memberi perlindungan publik atas kepentingannya dalam dunia penyiaran.
Sementara itu, beberapa masukan disampaikan jajaran Redaksi Tirto.id, termasuk mengusulkan agar KPI membuat daftar panduan menonton untuk publik dengan berbagai segmen usia. Hal ini, menurut Tirto.id dinilai akan sangat membantu publik dalam memilih tayangan di televisi. Dalam kesempatan itu, mereka menanyakan posisi KPI terhadap masalah yang sedang dihadapi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik.
Terkait TVRI, Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano, menyampaikan bahwasanya yang terpenting adalah kemanfaatan bagi publik. “Selama ini konten TVRI sudah baik, jangan sampai dengan adanya konflik ini malah membuat kualitas siaran TVRI menurun, yang artinya publik juga yang dirugikan,” tegasnya.