Palu – Festival Media dan Pameran yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangka menyambut Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-85 di Kota Palu, mulai dibuka hari ini, Sabtu (31/3/2018). Kegiatan yang bertempat di halaman belakang Kantor Gubernur Provinsi Sulteng diikuti sejumlah lembaga penyiaran, baik nasional maupun lokal, dinas pemerintah dan masyarakat umum.

Dari pemantauan kpi.go.id hampir semua booth atau ruang pamer yang disediakan Pemprov Sulteng terisi oleh peserta Festival dan Pameran. Peserta dari Kompas TV Palu memamerkan alat-alat kerja jurnalis dan juga sejumlah cinderamata seperti payung, topi dan lain sebagainya. Ada juga peserta dari Radio setempat yang memamerkan bagaimana alat untuk bersiaran. Terdapat juga pameran foto dari persatuan pewarta foto Sulteng.

Salah satu yang mencuri perhatian pengunjung dalam Festival ini yakni kehadiran perpustakaan keliling dengan menggunakan sepeda motor. Nama perpustakaannya “Nemu Buku”. Setiap pengunjung bisa leluasa membaca buku yang disediakan tanpa dipungut biaya apapun. Perpustakaan keliling ini didirikan oleh Neni Muhidin.

Perpustakaan yang didirikan oleh Neni Muhidin ini, berangkat dari rasa keprihatinannya bahwa di Kota Palu, buku seolah jauh dari kehidupan masyarakat. Menurut Neni, ‘jauh’ bukan berarti tak ada minat baca di kalangan warga Kota Palu dan sekitarnya. Jauh adalah konotasi yang sebenarnya, jauh dari akses. Kota Palu, sebagaimana diketahui merupakan kota yang diwarnai kontur alam perbukitan dan pegunungan. Ditambah jarak antar kecamatan cukup berjauhan.

“Maka dengan bantuan motor dari kementerian pendidikan dan kebudayaan ini, akan membantu kita mendekatkan buku kepada masyarakat, “ kata Nen dikutip kpi.go.id dari kumparan.com.

‘Nemu’ menjadi nama perpustakaan ini sebenarnya dari Bahasa Lembak, suku bangsa yang berada kawasan Bengkulu, kalau diindonesiakan berarti “menemukan”. Tetapi kata ‘Nemu’ juga merupakan akronim dari nama Neni Muhidin sendiri.

Lewat perpustakaan ini, Neni rutin melakukan roadshow di kecamatan Kota Palu dan sekitarnya. Apalagi motor Honda verza 150 cc, bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru saja diterimanya pada Jumat 9 Februari 2018.



“Setidaknya dengan motor ini akan menambah kemudahan kita, untuk roadshow berkeliling ke kecamatan-kecamatan, “ ucap Neni.

Sarjana lulusan Hubungan Internasional Universitas Pasundan Bandung ini, sebenarnya bergiat sebagai peminat buku ia lakoni sejak masih kuliah. Selesai kuliah ia kemudian merintis tempat membaca ini sejak 17 Agustus 2007.

Dengan keinginannya yang begitu kuat itu, kini perpustakaan yang berlokasi di pojok Jalan Tanjung Tururuka Kota Palu, sudah mengoleksi 2.083 buku, dari 4.1128 item.

Selain kegiatan Pameran dan Perpusatakaan Kelilingnya “Nemu Buku” Festival ini juga diramaikan dengan sejumlah kegiatan antara lain Diskusi Publik. Literasi Media dari Komunitas Literasi di Sulteng dan sejumlah Hiburan. ***

Neni Muhidin.

Peserta Rakornas KPI 2018 melakukan registrasi pendaftaran di meja panitia.

 

Palu – Peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dari berbagai Provinsi mulai berdatangan ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk mengikuti kegiatan Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2018, mulai dari tanggal 1 hingga 3 April 2018. Rakornas yang diadakan satu kali dalam setahun ini akan membahas sejumlah agenda di tiga bidang yakni Kelembagaan, Isi Siaran dan Perizinan.

Rencananya, Rakornas KPI di Palu ini akan dihadiri kurang lebih 300 Anggota KPID dari 33 Provinsi. Semua rangkaian kegiatan Rakornas KPI di Palu akan berlangsung di Hotel Swiss Bell Silae, Kota Palu. 

PIC Rakornas KPI dan juga Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-85, Ubaidillah mengatakan, sejak kemarin Jumat (30/3/2018), beberapa peserta dari sejumlah daerah sudah datang ke Kota Palu. Menurut informasi yang diterimanya, seluruh  Anggota KPID yang berjumlah kurang lebih 300 orang akan berkumpul pada Sabtu malam (31/3/2018). “Rombongan yang terakhir akan menggunakan penerbangan yang terakhir  malam ini ke Palu,” katanya.

Dari pemantauan kpi.go.id, panitia yang terdiri dari Pemerintaj Provinsi Sulteng, KPID dan KPI Pusat telah mempersiapkan kedatangan peserta Rakornas 2018. Bahkan, Pemprov Sulteng telah menyediakan transportasi bagi para peserta mulai dari Bandar Udara Al Jupri ke tempat mereka menginap dan berkegiatan.

Hingga siang ini, kesibukan di sekitar tempat kegiatan berlangsung Rakornas KPI 2018 sudah menggeliat. Panitia mulai sibuk menerima kedatangan para peserta. Selain mengikuti Rakornas KPI, peserta juga akan memperingati Puncak Harsiarnas ke-85 yang berlangsung di Hotel Mercure yang akan disiarkan langsung Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) mulai Puku 14.00 WIB atau Pukul 13.00 WIB. ***  

 

Peserta Sekolah P3SPS KPI di Palu, mendengarkan sambutan dari Komisioner KPI Pusat, Mayong Suryo Laksono.

Palu – Peserta Sekolah P3SPS KPI Angkatan XXVII yang terdiri atas praktisi penyiaran, masyarakat umum dan mahasiswa di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), berharap kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sekolah P3SPS yang diselanggarakan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dapat dilakukan secara periodik di tingkat daerah. Menurut mereka kegiatan seperti ini membantu mereka untuk lebih memahami aturan penyiaran dan P3SPS KPI. 

Hal itu disampaikan peserta sekolah usai mengikuti Sekolah P3SPS KPI di Aula Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Univeritas Tadulako, Palu, yang berakhir Kamis (29/3/2018). 

“Kami sangat terbantukan dengan adanya sekolah P3SPS yang diselenggarakan KPI Pusat. Kami jadi lebih tahu dan memahami mengenai aturan di bidang penyiaran. Dan kami baru tahu ternyata KPI tidak memiliki kewenangan untuk menyensor. Dulu kami belum memahami hal itu,” kata Edi Suardi, perwakilan dari Mahasiswa Universitas Tadulako.

Edi berharap kegiatan Sekolah P3SPS tidak hanya diselenggarakan di kota-kota besar, tapi juga sampai ke masyarakat daerah. Menurutnya, konsumsi pertelevisian banyak dikonsumsi oleh masyarakat di daerah.

Praktisi penyiaran radio. Erna Susanti mengatakan, Sekolah P3SPS membantu mereka yang bergelut di bidang broadcasting untuk memandu para penyiar radio. “Kami sangat terbantukan dengan adanya sekolah ini dan kami sangat berterimakasih kepada KPI Pusat,” katanya.

Kesan yang sama juga disampaikan Michael, praktisi penyiaran radio di Kota Palu. Menurutnya, pengalaman ini sangat luar biasa bagi dirinya. Dia berharap kegiatan seperti ini dapat lagi dilakukan di Palu. ***

 

Menkopolhukam, Wiranto.

Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jenderal Purnawirawan Wiranto mengharapkan media penyiaran menjadi agen-agen nasionalisme. Selain itu, Dia berharap media penyiaran dapat menjadi alat pemersatu bangsa. 

Hal itu disampaikan Wiranto dalam rangka menyambut Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-85 pada 1 April 2018. Peringatan Harsiarnas ke-85 akan berlangsung di Palu, Sulawesi Tengah.  

Wiranto mengatakan, apabila ada pemberitan yang menyangkut soal negara, menyangkut perihal kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kedaulatan bangsa atau kepentingan nasional, dia meminta media penyiaran suatu suara untuk mendukung hal itu. “Media penyiaran harus mampu membangun Indonesia melalui penyiaran,” katanya.  

Rencananya, Menkopolhukam Wiranto akan datang untuk merayakan bersama-sama dengan segenap insan penyiaran, KPID, Pemprov, dan Masyarakat Sulteng Puncak Peringatan Harsiarnas dan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2018. ***

 

Salah satu baliho menyambut Harsiarnas dan Rakornas di jalan utama Kota Palu.

Palu – Semarak menyambut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI dan Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke 85 pada 1 April 2018 sudah sangat terasa di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hal ini ditandai dengan banyaknya baliho dan spanduk serta umbul-umbul ucapan selamat Harsiarnas maupun Rakornas KPI 2018.

Menurut pantauan kpi.go.id sejak dari Bandar Udara Mutiara Sis Al Juprie hingga ke pusat Kota, baliho, spanduk dan umbul-umbul ucapan selamat tersebut banyak dipasang di depan kantor pemerintah, perguruan tinggi, ruang publik dan jalanan utama di Kota Palu. 

Keseriusan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat), KPID dan Pemerintah Provinsi Sulteng guna menyukseskan sudah dimulai jauh-jauh hari. Koordinasi dengan berbagai instansi, lembaga dan kelompok masyarakat yang peduli dengan penyiaran juga dilakukan. “Kami terus melakukan koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak untuk menyukseskan gelaran Harsiarnas dan Rakornas KPI di Palu. Kita juga ingin mengangkat potensi Kota Palu dan secara umum Sulawesi Tengah melalui acara ini,” kata PIC Acara Harsiarnas ke-85 dan Rakornas KPI 2018 yang juga Komisioner KPI Pusat, Ubaidillah.

Beberapa rangkaian acara menyambut gawean setahun sekali ini sudah dimulai sejak awal Maret 2018 diantaranya Kampanye “Indonesia Bicara Baik” dan pembagian bunga di jalanan Kota Palu, khutbah Jumat di Mesjid, khutbah Minggu di Gereja, serta Bedah Buku dan Diskusi “Hoax dan Sembilan Elemen Jurnalistik”.

Tidak hanya itu, kegiatan Sekolah P3SPS KPI selama dua hari, 28-29 April 2018, berlangsung di Universitas Tadulako, ikut menyemarakan Pertingatan Harsiarnas ke-85 dan Rakornas KPI yang rencananya akan dihadiri Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo. Bahkan, Presiden akan menandatangani Prasasti Penyiaran pada acara Puncak Harsiarnas yang disiarkan Stasiun LPP (Lembaga Penyiaran Publik) TVRI mulai pukul 14.00 WITA (Waktu Indonesia Tengah).

Kegiatan lain yang tak kalah serunya yakni Jalan Sehat dan Literasi Media yang akan dihadiri sejumlah artis antara lain Marcella Zalianty dan Project Pop dari Siberkreasi. Jalan Sehat yang akan dihadiri ribuan masyarakat Kota Palu ini akan berlangsung Minggu pagi, 1 April 2018, di kantor Gubernur Sulteng. Ditempat yang sama, berlangsung pula kegiatan Pameran Festival Media yang diikuti puluhan lembaga penyiaran, baik jaringan nasional maupun lokal. 

Mardiana, warga Kota Palu, mengatakan sangat antusias menantikan Peringatan Harsiarnas ke-85 di daerahnya. Meskipun belum begitu tahu tentang Harsiarnas, momentum ini sangat penting untuk pengembangan potensi daerahnya. “Orang-orang harus tahu, bahwa Palu dan Sulawesi Tengah memiliki banyak potensi wisata,” tambahnya. ***

 

  

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.