- Detail
- Ditulis oleh IRA
- Dilihat: 4187
Solo - Kegiatan Literasi Media yang menjadi program unggulan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di tahun 2020 dalam bentuk Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa, terus berlangsung dengan modifikasi format kegiatan yang sesuai dengan protokol pencegahan dan penanggulangan Wabah Covid-19. Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan, Nuning Rodiyah mengatakan, program literasi media tetap digelar KPI, dengan inisiatif melakukan perubahan format kegiatan dari tatap muka secara langsung menjadi tatap muka secara daring. Hal ini dipilih KPI untuk tetap menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat agar senantiasa kritis dan cerdas dalam bermedia, khususnya media penyiaran. Tetapi di sisi lain KPI Pusat akan tetap menyelenggarakan kegiatan literasi tatap muka langsung, agar sekaligus dapat melakukan monitoring terhadap keberlangsungan lembaga penyiaran lokal dan stasiun jaringan di daerah.
Literasi selama pandemi, menurut Nuning, tetap menerapkan target peserta secara kewilayahan yang kemudian diperluas dengan peserta umum lintas wilayah.”Untuk literasi daring perdana misalnya, KPI bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk menghadirkan peserta dari wilayah Solo dan sekitarnya, Namun tidak menutup kemungkinan peserta dari luar Surakarta pun ikut serta,”ujar Nuning. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengukuran hasil secara spesifik terhadap sebuah daerah. Serta mengukur paparan informasi yang disampaikan, juga perubahan pola kepemirsaan yang diperoleh setelah kegiatan literasi.
Literasi media daring perdana akan pada 18 Juni 2020 dengan bahasan “Dinamika Penyiaran di Era Kenormalan Baru”. Selain menghadirkan Komisioner KPI Pusat sebagai pembicara, nara sumber lainnya adalah Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Al Masyhari, dan pembawa program televisi, Irfan Hakim. Dalam kesempatan tersebut, ujar Nuning, masyarakat berkesempatan memberikan masukan terhadap untuk revisi Undang-Undang Penyiaran yang tengah menjadi bahasan di Komisi I. Selain tentu saja memberikan pendapat dan juga harapan tentang konten siaran saat ini, khususnya di kondisi “new normal”.
Nuning menegaskan, hadirnya program literasi media di tengah masyarakat ini merupakan komitmen KPI untuk senantiasa mengikutsertakan publik dalam setiap dinamika yang terjadi di dunia penyiaran. KPI akan menggelar literasi secara daring sebanyak 12 kali yang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di kota-kota besar di Indonesia. Dari data yang dimiliki KPI, concern atau perhatian publik terhadap konten televisi dan radio semakin besar. “Salah satu penyebabnya adalah selama pandemi terjadi peningkatan jumlah penonton televisi,” ujar Nuning. Hal ini berbanding lurus dengan tuntutan masyarakat agar kualitas konten di televisi selalu terjaga.