- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 15505
Puluhan mahasiswa Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat berkunjungan kemKPI Pusat, Kamis (11/4/2019). Foto by Yola
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menerima kunjungan puluhan mahasiswa Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (11/4/2019). Kedatangan para mahasiswa yang mengambil jurusan penyiaran ini untuk mengetahui secara langsung apa saja tugas dan fungsi lembaga yang dibentuk Undang-undang Penyiaran No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran.
“Kami ingin mengetahui lebih banyak apa saja problematika penyiaran di Indonesia. Dari sini nanti kita akan mengabarkan ke masyarakat yang belum tahu bagaimana KPI bekerja,” kata perwakilan UIN diawal pertemuan.
Mewakili KPI Pusat, Koordinator Tenaga Ahli Pemantauan Isi Siaran KPI Pusat, Guntur Karyapati, mengatakan KPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya berlandaskan UU Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran serta Standar Program Siaran (P3SPS).
“Karenanya, kerja KPI sangat bergantung dengan regulasi jadi ketika ada pertanyaan perihal siapa yang melakukan sensor atau blur terhadap sebuah tayangan, dapat dipastikan itu bukan kewenangan kami. KPI hanya mengatur setelah tayang,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Asisten Ahli Kelembagaan KPI Pusat, Achmad Zamzami dan Asisten Ahli Bidang PS2P KPI Pusat, Ahmad Riyadi, ikut menjelaskan kelembagaan KPI secara umum dan juga perizinan penyiaran serta perkembangan digitalitalisasi di Indonesia.
Pada saat tanyajawab, para mahasiswa mempertanyakan mengapa siaran kartun tidak di tayangkan kembali, iklan blackpink yang dipotong dan kritisi terhadap dampak sinetron yang tidak mendidik di televisi.
Di akhir pertemuan, KPI berharap kepada mahasiwa selaku generasi millenial untuk kembali menikmati acara TV dan Radio. Hal ini mereka tidak mudah termakan berita hoax yang beredar di media sosial. “Karena informasi hoax di TV maupun Radio lebih minim dari pada di media sosial,” kata Memet, panggilan akrab Ahmad Riyadi.
Zamzami menambahkan, kampus harus melahirkan mahasiswa-mahasiswa berkualitas yang nanti akan mengemban tugas tanah air dan juga konten dengan ide-ide baru dan berkuailtas.
Sementara itu, para mahasiswa berjanji akan membantu KPI untuk meliterasi masyarakat terkait penyiaran. “Kami akan bantu KPI,” kata mereka. Lenggo/***