- Detail
- Ditulis oleh AN
- Dilihat: 21456
Yogyakarta - Anak dan remaja adalah segmen yang harus dilindungi karena paling rentan terkena dampak negatif tv, begitulah benang merah literasi media yang diselenggarakan KPI Pusat bersama KPID Yogyakarta 20 Agustus 2014 yang lalu. Bertempat di @Hom Platinum Hotel di daerah Gowongan. Literasi media ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat antara lain perwakilan lembaga penyiaran, Majelis Ulama Indonesia, Tokoh Nahdlatul Ulama, Tokoh Muhammadiyah, Guru, pelajar dan orang tua.
Acara dibuka tepat pukul 09:00, yang diawali dengan sambutan dari Ketua KPID Yogyakarta,Tri Suparyanto, dan laporan kegiatan oleh Kepala Sekretariat KPI Pusat Maruli Matondang. Hadir sebagai narasumber Dyna Herlina Suwarto, M.Sc perwakilan akademisi, Agatha Lily Komisioner KPI Pusat Bidang Pengawasan Isi Siaran. Acara yang dipandu oleh Sukiratnasari, Komisioner KPID Yogya berlangsung 2 jam.
Dyna Herlina Suwarto membuka presentasinya dengan kalimat “You is What You Watch”. Background knowledge sangat mempengaruhi cara kita mengkonsumsi media untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat Agatha Lily menyampaikan di tengah terpaan media yang sangat masif, diperlukan daya kritis untuk memilih tayangan televisi yang baik bagi anak-anak dan remaja. Banyak sekali muatan negatif yang KPI temukan seperti adegan kekerasan, dialog vulgar, adegan percintaan, adegan bunuh diri dan gaya hidup bebas serta muatan tidak pantas lainnya yang ditemukan dalam program anak dan kartun. Padahal masa anak-anak adalah masa yang paling rentan terpengaruh terpaan media karena mereka belum memiliki daya seleksi terhadap apa yang mereka tonton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa muatan negatif terutama pornografi di televisi dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak-anak dan remaja. Anak yang kecanduan menonton televisi akan mengalami penyimpangan perilaku seperti malas bicara, enggan bersosialisasi, gangguan penglihatan dan pendengaran, apatis terhadap lingkungan sekitar, hedonis dan materialistis. Dalam kesempatan ini, Lily mengingatkan sekedar memberikan teguran dan menghentikan program oleh KPI tidak serta merta membuat kualitas penyiaran menjadi baik. Diperlukan kesadaran bersama dari semua lembaga penyiaran untuk melindungi anak remaja generasi harapan bangsa.
Tri Suparyanto selaku Ketua KPID Yogyakarta juga membenarkan tidak ada orang yang sukses karena menonton tv melainkan karena banyak membaca buku.