Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang semua bentuk praktek hipnosis, hipnoterapi, relaksasi dan sejenisnya dalam program acara kecuali untuk acara kesehatan. Praktek hipnosis dan sejenisnya, menurut penilaian KPI, tidak pantas dilakukan dalam acara-acara yang mengutamakan unsur lucu-lucuan atau candaan karena dampaknya yang sulit diduga yang berakibat buruk bagi masyarakat.
Anggota KPI Pusat Agatha Lily mengatakan praktek-praktek hipnosis dan sejenisnya bukan untuk digunakan dalam acara-acara jenis humor atau candaan. “Berkaca dari kejadian acara YKS, akibat dari praktek hypnosis atau sejenisnya terjadi hal fatal yang mengakibatkan pelecehan atau penghinaan dan perendahan martabat manusia,” katanya kepada kpi.go.id di kantor KPI Pusat, Kamis, 26 Juni 201.
Menurut Lily, praktek hypnosis atau sejenisnya masih diperbolehkan untuk program acara kesehatan dengan ketentuan harus ada pendampingan oleh pakar yang menjelaskan tentang sistem dan informasi yang jelas dan benar mengenai hipnosis dan sejenisnya.
Rencananya, dalam waktu dekat, KPI Pusat akan mengirimkan surat edaran mengenai pelarangan praktek hipnosis dan sejenisnya. ***
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi administratif penghentian sementara pada program Yuk Keep Smile yang ditayangkan di Trans TV. Berdasarkan pengaduan masyarakat, pemantauan langsung KPI dan hasil analisa, KPI menemukan adanya pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standa Program Siaran (P3 & SPS) KPI tahun 2012 pada program “Yuk Keep Smile” yang ditayangkan Trans TV pada 20 Juni 2014 pukul 19.22 WIB.
Pada program tersebut, YKS menayangkan adegan pengisi Acara yang sedang dihipnotis sehingga melecehkan artis Benyamin Sueb. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap pasal 24 ayat (1) Standar Program Siaran yang melarang program siaran menampilkan ungkapan kasar dan makian, baik secara verbal maupun nonverbal, yang mempunyai kecenderungan menghina atau merendahkan martabat manusia.
Ketua KPI Pusat, Judhariksawan menjelaskan, keputusan ini diambil KPI setelah melewati proses klarifikasi dengan jajaran direksi Trans TV, termasuk Direktur Utamanya Atiek Nur Wahyuni, kemarin (25/6). Trans TV mengakui adanya kelalaian di pihak mereka, dan meminta maaf atas tayangan yang melukai perasaan masyarakat Betawi ini.
Program YKS ini sebelumnya telah mendapat sanksi administratif berupa teguran pertama pada 3 Januari 2014, teguran kedua pada 5 Februari 2014 dan pengurangan durasi pada 13 Maret 2014. Sanksi penghentian sementara ini diambil sesuai dengan kewenangan KPI sebagaimana yang diberikan Undang-Undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, pasal 55 ayat (2).
Judha menegaskan bahwa sepanjang pelaksanaan sanksi administratif, Trans TV tidak boleh mengganti program YKS dengan format program yang serupa baik di waktu siaran YKS maupun di waktu lainnya, sesuai dengan pasal 80 ayat (2) dalam Standar Program Siaran.
Belajar dari peristiwa ini, KPI melarang adanya aktivitas hipnoterapi diselenggarakan di luar program kesehatan. Judha mengatakan, hipnoterapi adalah salah satu metode penyembuhan phobia dan ganggguan kesehatan psikologis lainnya, bukan untuk bahan guyonan dan lawakan. “Karenanya, KPI akan mengeluarkan edaran kepada seluruh lembaga penyiaran untuk tidak menayangkan hipnoterapi, relaksasi dan sejenisnya di luar program kesehatan”, ujarnya.
KPI juga memerintahkan manajemen Trans TV untuk melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas isi siaran kepada seluruh jajaran program, produksi, pengisi acara termasuk juga artis-artis yang tampil.
Sidang penjatuhan sanksi ini dihadiri jajaran direksi Trans TV yang diwakili Direktur Program Ferizqo Irwan, Kepala Departemen Marketing dan Publik Relation Hadiansyah Lubis, serta produser YKS Tantin Hadi.
Jakarta - Penghinaan terhadap almarhum Benyamin Sueb yang merupakan seniman nasional dari Betawi, bukan hanya menyinggung pihak keluarga. Tapi juga melukai perasaan masyarakat Betawi dan bangsa Indonesia secara umum. Hal ini juga dikarenakan kontribusi Benyamin Sueb yang sangat besar bagi perkembangan budaya populer di negeri ini. Hal tersebut disampaikan sejarawan, JJ Rizal, yang datang ke Komisi Penyiaran Indonesia bersama putra ketiga almarhum Benyamin Sueb, Biem Triani Benyamin (25/6).
Kehadiran Biem bersama perwakilan masyarakat Betawi ini diterima KPI Pusat seusai melakukan klarifikasi dengan Trans TV atas adanya dugaan penghinaan terhadap Benyamin Sueb dalam program Yuk Keep Smile.
Dalam kesempatan yang juga dihadiri oleh jajaran direksi Trans TV, termasuk Direktur Utama Trans TV Atiek Sri Wahyuni, Biem menyampaikan langsung protesnya atas tayangan Yuk Keep Smile pada 20 Juni 2014 lalu. Menurutnya, pelecehan terhadap orang tuanya tersebut sebenarnya bukan terjadi kali ini saja. “Sebelumnya dalam YKS pun ada yang menyamakan ayah saya dengan ular”, ujar Biem. Dirinya sendiri mengakui masalah ini sudah di luar kuasa pihak keluarga, karena sosok ayahnya bukanlah milik keluarga semata namun juga milik masyarakat Betawi dan bangsa Indonesia. “Jadi ketersinggungan ini bukan cuma dari saya dan keluarga, tapi dari masyarakat dan rakyat luas”, tambah Biem.
Lebih jauh, Biem berharap pihak Trans TV betul-betul memahami apa yang sudah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) dari KPI. Biem sendiri mengaku memahami masalah penyiaran, karena dirinya juga mengelola lembaga penyiaran Bens Radio.
Sehari sebelumnya, ratusan massa dari berbagai kelompok masyarakat Betawi telah mendatangi kantor Trans TV untuk protes atas tayangan Yuk Keep Smile yang dianggap menghina figur Benyamin Sueb. Dalam tayangan tersebut, pengisi acara dihipnotis sehingga memanggil hewan anjing dengan Benyamin.
Menurut JJ Rizal, mengasosiasikan Benyamin dengan anjing merupakan penghinaan yang sangat telak bagi masyarakat Betawi. “Benyamin sebagai entitas budaya, dan Islam sebagai entitas agama masyarakat Betawi”, ujarnya. Rizal pun meminta Trans TV yang menjadikan program YKS sebagai master piece atau maha karyanya, melakukan pembenahan yang serius.
Sementara itu, Direktur Utama Trans TV, Atik Sri Wahyuni menyampaikan permohonan maaf baik pada keluarga Benyamin Sueb maupun masyarakat Betawi secara umum atas kelalaian yang terjadi pada tayangan YKS dimaksud. Atiek mengakui tidak ada maksud dari YKS untuk melukai atau menyinggung perasaan masyarakat Betawi lewat tayangan tersebut. “Semua yang muncul itu semata hanya kelalaian”, ujar Atiek.
TIM SELEKSI PEMILIHAN CALON ANGGOTA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID)
PROVINSI DKI JAKARTA MASA JABATAN 2014 – 2017
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI CALON ANGGOTA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) PROVINSI DKI JAKARTA MASA JABATAN 2014 – 2017 Nomor “ 03/Pengumuman-Tim.Sel/VI/2014
Berdasarkan hasil seleksi administrasi, diberitahukan bahwa nama-nama yang tercantum dalam pengumuman ini dinyatakan lolos dan dapat mengikuti uji kompetensi (ujian tertulis, wawancara dan psikotest), kecuali peserta pertahana (incumbent) langsung mengikuti Uji Publik dan Fit and Proper Test oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta.
No. Nama Keterangan 1 Sholikin 2 Harta Helena Sitompul 3 Ir. Ramli Darmo Sirait Pertahana 4 Fajar Kurniawan, S. sos, M.si 5 Hendrata Yudha Wardana 6 Muhamad Tohiruddin, . Ag 7 Luviana Ariyanti 8 Noor Saadah. D Pertahana 9 Ervan Ismail, M.Si Pertahana 10 Irvan Sanjaya 11 Adil Quarta Anggoro 12 Doody Jufiprianto 13 Dr. Afriana Sari. M. Si 14 Syaifullah Amin 15 Ady Helmy Nando 16 Rosy Sufiana 17 Ubadillah. M.pd 18 Thomas Bambang Pamungkas 19 Leanika Tanjung 20 Jimmy Dirdaus, S.Ikom 21 Sarwono 22 Tria Patrianti 23 Drs. Tono Purwanto, M.Si 24 Abdul Majid S.Sos 25 Abdillah Pahresi S.sos., S.H 26 Muhammad Sulhi 27 Dra. Nurul Haniza., Msi 28 Fahrizal Ahmad Afwan 29 Drs. Arsani 30 Hamdani Masil, M.Si Pertahana
Keputusan Tim Seleksi Pemilihan Calon Anggota KPID DKI Jakrta Masa Jabatan 2014 – 2017, tidak dapat diganggu gugat.
Peserta yang namanya tercantum dalam daftar di atas pertaha wajib mengikuti :
I. Tes Tertulis pada : Hari : Senin Tanggal : 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 Wib – 12.00 Wib Tempat : Gedung Prasada Sasana Karya Lantai I Jl. Suryapranoto Nomor 8 – Jakarta Pusat 1330
II. Psikotest pada : Hari : Selasa Tanggal : 8 Juli 2014 Pukul : 08.00 Wib - selesai Tempat : Gedung PPM Manajemen Jl. Menteng Raya Nomor 9 – Jakarta Pusat 1330
III. Wawancara pada : Hari : Selasa Tanggal :22 Juli 2014 Pukul : 10.00 Wib - selesai Tempat : Gedung Prasada Sasana Karya Lantai I Jl. Suryapranoto Nomor 8 – Jakarta Pusat 1330
Tata Tertib Pelaksanaan Ujian Calon Anggota KPID Proninsi DKI Jakarta Masa Jabatan 2-14 – 2017
1. Peserta ujian membawa surat pemanggilan pemberitahuan dan KTP asli. 2. Berpakaian sopan/bebas rapi dan paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai dengan membawa peralatan tulis yang dibutuhkan. 3. Peserta yang hadir setelah ujian dimulai dapat mengikuti ujian apabila mendapat izin tertulis dari Tim seleksi. 4. Selama ujian berlangsung, peserta tidak boleh membawa peralatan elektronik (HP, IPAD dan lain-lain). 5. Peserta menyerahkan lembar jawaban dan lembar soal kepada pengawas setelah ujian.
Jakarta, Juni 2014 Tim Seleksi Pemilihan Calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta Masa Jabatan 2014 – 2017
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta Trans TV memperhatikan betul aturan yang telah ditetapkan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS). Segala sesuatu yang dapat merendahkan martabat manusia, secara tegas dilarang dalam aturan yang dikeluarkan oleh KPI tersebut. Bahkan, dalam Undang-Undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran juga menyebutkan bahwa isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan martabat manusia. Hal ini disampaikan KPI Pusat dalam pertemuan klarifikasi dengan Trans TV yang didasari aduan masyarakat dan hasil pemantauan langsung KPI terhadap program Yuk Keep Smile yang dinilai telah melecehkan seniman Betawi, Benyamin Sueb.
Ketua KPI Pusat, Judhariksawan kembali mengingatkan bahwa pekerja di lembaga penyiaran harus menyadari produk yang dibuatnya memiliki implikasi sosial yang besar. “Ini bukan business as usual”, ujar Judha. Sehingga dalam setiap merancang program siaran, tim kreatif harus memikirkan konsekuensi ini.
Program YKS ini dilaporkan ke KPI karena pada tayangan 20 Juni memuat adegan pengisi acara dihipnotis sehingga memanggil hewan anjing dengan sebutan Benyamin Sueb. Berbagai unsur masyarakat betawi serta pihak keluarga almarhum Benyamin Suaeb sudah menyatakan protes keras atas tayangan tersebut.
Komisioner KPI Pusat bidang pengelolaan struktur dan sistem penyiaran, Amiruddin, juga mempertanyakan kepekaan produser YKS saat pengisi acara mulai menyebut nama Benyamin. “Apa tidak ada kepekaan dari produser, bahwa hal ini akan menyinggung perasaan orang lain?” tanya Amiruddinn.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat Agatha Lily menyesalkan kejadian ini yang berlangsung cukup lama, hingga sepuluh menit dan tanpa ada intervensi produser. Lily mengaku sangat memaklumi keluarga besar almarhum Benyamin Sueb yang tersinggung atas kejadian ini. “Siapapun yang diasosiasikan dengan hewan tentunya akan tersinggung”, ujar Lily. Dirinya mengingatkan pula bahwa pelanggaran atas pasal 36 Undang-Undang Penyiaran tentang materi siaran yang merendahkan harkat dan martabat manusia memiliki ancaman pidana dan denda.
KPI sendiri pada bulan Maret lalu sebenarnya sudah memberikan edaran kepada seluruh stasiun televisi tentang batasan program hipnoterapi, relaksasi dan sejenisnya. Dalam surat edaran tersebut, ujar Lily, jelas tercantum bahwa dalam program dengan adegan hipnoterapi tidak boleh mengolok-olok, mempermalukan dan melecehkan martabat manusia.
Dalam klarifikasi tersebut, pihak Trans TV diwakili oleh Direktur Utama Atiek Sri Wahyuni, dan jajaran direksi Trans TV. Selain itu, pihak Trans TV juga mengajak pakar hipnoterapi untuk memberikan penjelasan tentang terjadinya adegan yang dimasalahkan berbagai elemen masyarakat Betawi. Setelah forum klarifikasi ini, menurut Rahmat Arifin (komisioner KPI Pusat bidang pengawasan isi siaran), KPI akan melaksanakan sidang pleno untuk memutus sanksi yang diberikan pada program YKS ini.
Mohon diberikan teguran dan sanksi terhadap TRANS TV karena menayangkan program yang tidak berfaedah. Sering membicarakan orang lain/ghibah bukan prestasi.