- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 7617
Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis, meminta kegiatan diskusi panel ahli yang masuk dalam rangkaian kegiatan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 2019, dapat menghasilkan kajian yang lebih akurat, mendalam dan informatif. Harapannya hasil kajian ini menjadi data yang dibutuhkan semua pihak untuk membuat pengembangan penyiaran di tanah air.
“Kita ingin data ini menjadi rujukan data dalam mata kuliah, buku, pelbagai diskusi atau bahkan kajian dari akademisi,” kata Yuliandre Darwis saat membuka Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Panel Ahli Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2019 di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Menurut Andre, panggilan akrabnya, kegiatan riset KPI tahun ini sedikit berbeda dengan kegiatan yang sama pada tahun lalu yang bernama survei indeks. Faktor kedalaman persepsi kajian dan analisis menjadi pembeda dengan survei indeksnya sebelumnya. “Kita inginkan hasil yang akurat dan sempurna,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Andre mendorong para pakar dan ahli di tanah air membuat banyak kajian tentang penyiaran. Pasalnya, kajian mengenai bidang penyiaran di Indonesia terbilang minim alias miskin.
“Kita berharap dari Universitas Pembangunan Nasional memunculkan narasi artikel soal penyiaran. Hal ini juga untuk pengembangan lembaga rating yang baru. Membuat narasi tentang penyiaran ini juga untuk membangun penyiaran dan konten kita,” kata Andre.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN, Dudy Heryadi, berharap kedalaman riset indek kualitas ini dapat memperbaiki kualitas televisi di masa yang akan datang. “Kami berterima kasih kepada KPI yang telah memberikan kepercayaan kepada kami. Semoga kami dapat memberikan terbaik atas kepercayaan ini,” tuturnya.
Saat ini, lanjut Dudy, pihaknya sedang melaksanakan pembahasan soal program mendasar tentang visi misi dan tujuan studi. Ini bagian dari revisi kurikulum dalam proses pembelajaran di kampus dan memperjelas kotak-kotak kepakaran dari dosen. “Kita akan bangun pusat study yang akan dibutuhkan masyarakat dan kita akan kaitan hal ini dengan KPi khususnya soal penyiaran,” tandasnya di tempat yang sama.
Setelah sambutan, para panel ahli yang dimoderatori Tim Ahli Penelitian dan Pengembangan KPI Pusat, Andy Andriyanto, menjabarkan hasil penilaian mereka terhadap tayangan yang menjadi kajian riset. Ada delapan kategori program yang dikaji mereka antara lain berita, religi, anak, talkshow, wisata dan budaya, sinetron, infotainment dan variety show. ***