- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 83108
Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) mendorong kepedulian lembaga penyiaran terhadap harapan anak-anak melalui keberpihakan lembaga penyiaran akan siaran yang ramah dan nyaman untuk anak-anak. Harapan itu mengemuka dalam pertemuan KPI dan ISKI membahas peranan lembaga penyiaran dalam perlindungan anak disalah satu ruang pertemuan di Gedung 77, Jumat (7/7/17).
Komisioner KPI Pusat bidang Isi Siaran, Dewi Setyarini, yang hadir mewakili KPI Pusat dalam pertemuan tersebut mengatakan, kepedulian lembaga penyiaran khususnya televisi dapat diwujudkan dengan membuka ruang yang luas bagi anak-anak untuk berkarya. Ruang tersebut berupa program anak-anak yang berisikan edukasi dan kreativitas.
“Tidak bisa dipungkiri jika lembaga penyiaran seperti televisi memiliki tingkat penetrasi tinggi dan semestinya hal itu dapat diarahkan dengan penyampaian pesan-pesan atau siaran positif,” kata Dewi Setyarini.
Saat ini, lanjut Dewi, porsi siaran yang layak untuk anak-anak sangatlah sedikit. Hal itu menyebabkan anak-anak tidak memiliki pilihan lain selain menonton tayangan untuk dewasa yang kemungkinan mengandung kekerasan dan pornografi.
“Memang ada tayangan film kartun tetapi bukan berarti tayangan ini aman sepenuhnya untuk mereka karena ada juga tayangan kartun yang juga mengeksploitasi kekerasan dan menjadikan kekerasan sebagai bagian penyelesaian konflik,” tegas Dewi.
Selain itu, tayangan televisi masih sangat kental dengan Jakarta sentris. Padahal, Indonesia memiliki keragaman budaya dan bahasa yang mestinya diekplorasi menjadi tayangan atau siaran yang edukatif. “Sayangnya, kekayaan budaya dan bahasa yang ada di pelosok nusantara belum diekplorasi. Padahal budaya anak Papua pasti beda dengan Jawa, begitu pula Bali dan Sumatera,” jelas Dewi.
Dalam kesempatan itu, Dewi mengapresiasi ISKI yang membuat tayangan video pendek tentang pendapat dan harapan anak-anak tentang acara televisi. ***