Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menerima aduan masyakarat tentang siaran televisi akhir-akhir ini. Aduan berasal dari Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah (Gempa) yang langsung mengunjungi Kantor KPI Pusat bersama sekitar sepuluh perwakilan anggota lembaganya.

Kunjungan diterima oleh Komisioner KPI Pusat Bidang Isi Siaran Sujarwanto Rahmat Arifin dan Agatha Lily, serta didampingi Tenaga Ahli Ajudikasi Irvan Sanjaya. Dalam pertemuan itu Rahmat mengatakan tugas pengawasan penyiaran tidak akan bisa dilakukan sendiri oleh KPI tanpa dukungan dari masyarakat.

"Pengawasan penyiaran ini menjadi tugas bersama dalam mengantisipasi dampak penyiaran yang tidak kita inginkan," kata Rahmat di Ruang Rapat KPI Pusat, Selasa, 3 Februari 2015. 

Sementara itu Ketua perwakilan Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah Syafrizal Syah menilai sebagian besar program siaran televisi saat ini dianggap tidak mendidik dan tidak sesuai dengan budaya ketimuran. Dalam acara itu Syafrizal juga menyerahkan dokumen aduan resmi ke KPI Pusat. "Stasiun televisi harus menghindari penayangan seperti mengumbar kekerasan, disriminasi, dan pelecehan," kata Syafrizal.

Rahmat yang juga Koordinator Bidang Isi Siaran KPI Pusat menjelaskan tentang langkah dan kebijakan yang telah dilakukan KPI terhadap program siaran yang melanggar Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang menjadi acuan dalam penyiaran. Mulai dari pemberian teguran hingga sanksi administrasif pengehentin sementara 

"Semua masukan dari masyarakat tetap kami jadikan masukan dalam perbaikan ke depan. Ini juga sekaligus sebagai bentuk publik terhadap penyiaran dan kita memiliki visi yang sama dalam menjaga penyiaran agar lebih baik," ujar Rahmat.

Komisioner KPI Pusat Agatha Lily mengatakan aduan dan masukan masyarakat ke KPI adalah bentuk lain dukungan publik. "Inti pertemuan kita hari ini, KPI memiliki tujuan yang sama dalam penyiaran. Kita sama-sama menjaga bangsa ini dari dampak tayangan yang buruk bagi masyarakat. Kehadiran saudara semua di sini akan jadi dukungan yang kuat bagi kami ke depan," kata Lily.

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.