Kenapa ustad danu dapat melakukan berbagai diagnosa penyakit? Apakah beliau sudah memiliki sertifikasi atau pendidikan yang mencukupi untuk bisa melakukan diagnosa penyakit terhadap orang lain? Karena saya melihat dia mendiagnosa orang lain dengan skifzorenia dll. Bukannya self-diagnosis yang dilakukan oleh orang yang bukan profesional dibidangnya dapat berbahaya? Karena dapat menyebabkan orang mendapatkan "treatment" yang salah/kurang terhadap "penyakit" yang mungkin sebenarnya dia hadapi. Selain itu, orang-orang juga jadi lebih memilih pergi ke ustad danu daripada ke dokter yg mungkin sudah ahlinya dan hal ini dapat berbahaya seperti yang saya katakan sebelumnya. Saya tau kalau ustad danu kadang bertanya kepada "pasien"nya mengenai diagnosis dokter terhadap penyakit "pasien"nya ini, namun setelah itu dia menghubungkannya dengan berbagai hal yang tidak ada hubungannya dengan penyakit tersebut seperti berkata kasar, melawan orang tua, orang pintar, ilmu, dll (hal ini memang tidak boleh dilakukan, tapi hal-hal tersebut menurut saya tidak ada hubungannya dengan penyakit) dan dari yg selama ini tonton, ustad danu juga tidak memberi saran untuk meneruskan konsultasi ke dokter dan minum obat yg diberikan dokter bagi orang-orang yg menderita penyakit kronis (radang sendi contohnya).
Sekian dari saya, mohon maaf jika poin aduan saya kurang dimengerti dan jika penggunaan bahasa saya kurang efektif. Terimakasih
Pojok Apresiasi
anwar burian
Selamat pagi warga solo raya menginginkan adanya hbo di tv digital solo raya dan ini adalah kultum sholat taraweh pertama di masjid el majo al kausar malam selasa dan disitu membahas adanya .warga salahsatu desa yang ingin adanya hbo di dvbt 2 dan tv luar negeri yang sekarang bisa dinikmati dengan bayar ke provider dan warga yang ingin acara acara ini adalah warga kurang mampu yang tidak bisa langganan tv pay tapi ingin lihat tv premium di dvbt 2 .semoga kultum ini bisa jadi referensi pihak terkait untuk menhadirkan hbo di tv digital solo raya .