Jakarta --  Lembaga penyiaran publik Kanada, CBC Radio, secara tiba-tiba mengakhiri siaran sinyal waktu resmi mereka, Senin (9/10/2023). Pengumuman tersebut mengejutkan warga Kanada. 

"Cara berita itu menghilang begitu saja benar-benar mengejutkan banyak orang," kata pembawa acara podcast Canadian History Ehx, Craig Baird, dilansir dari The Guardian. 

Penghentian secara tiba-tiba itu membuatnya seolah melewatkan seri terakhir dari sebuah acara yang telah ditonton selama bertahun-tahun. Siaran sinyal waktu National Research Council disiarkan sekali dalam sehari untuk menandai dimulainya waktu, yakni pada pukul 13.00 Ontario atau pukul 10 pagi di British Columbia. Penanda itu disiarkan melalui CBC Radio One. Warga Kanada akan menggunakan tanda itu untuk menyetel jam tangan mereka.

Sudah ada sejak 1939 

Dilansir dari Radio World, selama lebih dari 80 tahun, para pendengar layanan utama CBC Radio dalam bahasa Inggris dan Prancis di Kanada telah mendengar versi pesan ini pada pukul 13.00 waktu Timur. 

"Awal dari tanda hubung panjang menunjukkan tepat pukul 1 waktu standar timur (atau siang hari)," bunyi pernyataan itu. 

Pernyataan tersebut akan disiarkan dengan diikuti bunyi bip dan nada panjang yang dipisahkan oleh beberapa detik. 

Siaran tersebut pertama kali dilakukan sekitar 80 tahun lalu, tepatnya pada 5 November 1939. Pada saat sinyal waktu itu pertama kali disiarkan, Kanada bukanlah tempat yang sama seperti saat ini. Saat itu, tak ada internet yang dapat diakses orang untuk mengetahui waktu yang tepat. 

Dengan kata lain, siaran sinyal waktu menjadi sangat penting untuk menandai operasional kereta api, kapal, dan siapa pun yang perlu menjaga agar jam mereka tetap akurat. 

Disebut sudah tidak akurat Juru bicara CBC News Emma Iannetta menyampaikan alasan mengapa siaran sinyal waktu itu diberhentikan. 

"Dengan semua metode distribusi yang berbeda yang kami gunakan saat ini, kami tidak dapat lagi memastikan bahwa pengumuman waktu dapat akurat," kata dia, masih dari sumber yang sama. 

Menurutnya, hal itu bermula dari sinyal Radio CBC yang kini dapat didengar secara online melalui udara di HD Radio, serta AM dan FM. Pemasangan pemacar radio digital pada 2018 itu menyebabkan adanya penundaan siaran sinyal waktu ke masing-masing saluran hingga 9 detik. 

Meskipun demikian, warga Kanada yang memiliki akses ke penerima radio gelombang pendek masih dapat mendengarkan waktu yang tepat kapan saja melalui stasiun waktu NRC CHU. Red dari berbagai sumber

 

 

 

Jakarta – Drama seri "The Escape of the Seven" yang dibintangi Lee Yu Bi hingga Uhm Ki Joon baru menayangkan dua episode pertamanya pekan lalu. Namun drama karya penulis "Penthouse" itu telah banyak diadukan ke Komisi Standar Komunikasi Penyiaran Korea (KCSC).

Menurut KCSC, mereka telah menerima delapan aduan terkait konten episode 1 dan 2 "The Escape of the Seven" per Selasa (19/9). KCSC memang tidak bisa mengungkapkan isi aduan tersebut, namun media Korea menduga aduan diajukan karena konten "The Escape of the Seven" dianggap terlalu provokatif.

Adapun KCSC berencana untuk untuk meninjau isi pengaduan tersebut. Setelah itu, baru mereka akan memutuskan apakah aduan tersebut perlu dimasukkan ke dalam agenda pembahasan.

Sebelumnya, konten "The Escape of the Seven" sempat menuai kritik dari penonton. Salah satunya karena adegan kekerasan anak yang dilakukan Geum Ra Hee (Hwang Jung Eum) kepada purti kandungnya, Bang Da Mi (Jeong Ra El).

Selain itu ada pula adegan mengejutkan ketika Han Mo Ne (Lee Yu Bi) tiba-tiba melahirkan bayi di ruang seni. Padahal Mo Ne masih duduk di bangku SMA. Adegan bullying yang dilakukan Mo Ne di sekolah juga berhasil memicu emosi penonton.

Di sisi lain, ini bukan pertama kalinya drama karya penulis Kim Soon Ok diadukan ke KSCS. Sebelumnya, "Penthouse" sempat mendapat peringatan dari KSCS karena kontennya yang dianggap tidak sesuai dengan rating PG-15.

Konten yang dikritik termasuk adegan kekerasan terhadap siswi bernama Min Seol A (Jo Soo Min). Dimana ia didorong ke kolam renang oleh siswa lain, ditampar dan diinjak oleh ayah dari murid lain, hingga dikurung dalam mobil sembari disiram champagne.

Selain "Penthouse", drama "The Last Empress" karya Kim Soon Ok juga dikritik karena mengandung terlalu banyak adegan panas dan kekerasan brutal. KCSC juga menegaskan bahwa adegan tersebut memberikan dampak negatif bagi penonton sehingga menyebabkan sebagian penonton muda memiliki persepsi negatif.

Di sisi lain, perkembangan cerita "The Escape of the Seven" masih banyak dinantikan oleh penonton. Drama ini ditayangkan di SBS setiap Jumat dan Sabtu. Red dari berbagai sumber

 

 

Jakarta -- Liga Pro Arab Saudi melarang Israel untuk menyaksikan pertandingan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di masa mendatang. Menurut sumber yang dekat dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi, SPL hanya akan disiarkan jika Yalir Lapid kembali menjadi Perdana Menteri. 

Kedatangan Ronaldo, Neymar, dan Karim Benzema di Liga Pro Arab Saudi membuat banyak orang ingin menyaksikan SPL. Akan tetapi, para penggemar sepak bola di Israel tidak bisa menyaksikan aksi SPL setelah Kerajaan Arab Saudi melarangnya.

Pelarangan ini disebabkan karena Kerajaan Arab Saudi menilai Israel memiliki pemerintahan 'ekstrimis' yang dikepalai Benjamin Netanyahu. 

"Kami mengesampingkan kemungkinan penyiaran Liga Saudi di Israel. Kami akan mengizinkan penjualan ke Iran dan Korea Utara tetapi tidak ke lembaga penyiaran Israel. Mereka telah mengajukan beberapa permintaan dan kami telah menolak, bahkan mereka yang menyiarkan dalam bahasa Arab," kata sebuah sumber ditampilkan dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 dan berkata (melalui i24NEWS), dikutip dari Sportskeeda.

Berita itu juga menyatakan bahwa penyiaraan SPL bisa dilakukan di Israel jika Yair Lapid berkuasa. “Ketika Netanyahu pergi, kami akan mengizinkan orang Yahudi dan Arab Israel bermain di Arab Saudi. Kami menginginkan seseorang seperti Rabin atau Lapid, bukan ekstremis agama. Kami menginginkan pemerintahan yang mendukung perdamaian nyata dan dua negara.”

Laporan itu juga menyimpulkan bahwa Israel akan kesulitan untuk menayangkan Piala Dunia jika Arab Saudi ditunjuk sebagai tuan rumah. Red dari berbagai sumber

 

 

 

Jakarta - Usai girlband NewJeans muncul dengan ponsel iPhone 14 Pro di panggung siaran musik, Komisi Standar Komunikasi Korea (KOCSC) pun meninjau siaran tersebut. Dalam panggilan telepon dengan iNews24 pada tanggal 9 Agustus, seorang pejabat dari KOCSC berbicara soal kontroversi tersebut.

"Keluhan tentang kontroversi atas kontroversi iklan iPhone NewJeans terus berlanjut. KOCSC telah menerima pengaduan dan sedang meninjau konten terkait. Kami akan memutuskan apakah akan mengangkat masalah ini di komite sesudahnya," ujar seorang pejabat dari KOCSC.

Sedangkan bagian yang bermasalah adalah pada siaran 30 Juli dari acara musik SBS “Inkigayo”. NewJeans, yang baru-baru ini menjadi model iPhone dari merk ponsel pintar Apple, tiba-tiba mengeluarkan iPhone 14 Pro di akhir pertunjukan dan saling memotret dimana pertunjukan tersebut juga disiarkan melalui mata kamera iPhone.

Gambar anggota NewJeans yang memegang iPhone bergantian muncul di media sosial. Di panggung sekitar 2 menit 30 detik, NewJeans menyutradarai sekitar 20 detik iklan tidak langsung. Sebagian besar panggung diarahkan sebagai iklan tidak langsung dan bahkan close-up dibuat cukup untuk mengenali iPhone, menyebabkan kontroversi.

Pasalnya menurut Undang-Undang Penyiaran dan peraturan tentang musyawarah penyiaran, iklan tidak langsung mengacu pada pemaparan produk iklan tidak langsung, dan lain-lain yang tidak terkait dengan pengembangan atau komposisi konten program siaran, sehingga sangat mengganggu arus tontonan. Selain itu, iklan yang memengaruhi pengembangan atau komposisi konten program penyiaran tunduk pada pertimbangan.

KOCSC meninjau bagian formal seperti tingkat pemaparan dan waktu penyiaran, dan KOCSC meninjau bagian konten untuk melihat apakah konten dari bagian yang relevan sesuai dengan iklan tidak langsung. Keputusan sendiri diambil melalui musyawarah oleh KOCSC atau rapat paripurna. Red dari berbagai sumber

 

Jakarta - Berita duka datang dari presenter kenamaan Amerika Serikat, Bob Barker yang meninggal di usia 99 tahun pada Sabtu (26/08/2023).  Melansir dari The New York Times, Bob meninggal di rumahnya di kawasan Hollywood Hills, Los Angeles. Kabar duka ini disampaikan secara langsung oleh juru bicaranya, Roger Neal.

Penyebab meninggalnya sang presenter kondang disebut-sebut karena faktor alami alias usia. Pria yang memiliki nama asli Robert William Barker ini lahir di Washington pada 12 Desember 1923. Di usia yang tak lagi muda, ia mengalami berbagai masalah kesehatan.

Pada Januari 2019, ia mengalami cedera di rumahnya di Hollywood Hills karena terjatuh, sehingga memerlukan perhatian paramedis. Perjuangannya melawan sakit punggung yang parah pada tahun sebelumnya menyebabkan ia harus dirawat di rumah sakit sebanyak dua kali dalam sebulan. Namun ia pulih kembali dengan perawatan profesional medis.

Bob benar-benar legenda di bidang penyiaran TV Amerika Serikat. Kecintaannya pada dunia presenting juga yang membawanya pada puncak karir. Bob Barker mulai dikenal oleh publik secara luas ketika membawakan acara The New Price Is Right.

Bob menjalankan tugasnya sebagai presenter The New Price Is Right selama 35 tahun.  Sebelumnya, versi lama dari acara tersebut diberi tajuk The Price is Right. Memiliki konsep serupa, itu merupakan acara TV di mana kontestan dari penonton studio diundang untuk turun dan mencoba untuk menebak harga.  Barang yang harus ditebak harganya beragam seperti furnitur, mobil, peralatan, dan lainnya.

Selain itu, ia juga menjadi pembawa acara sindikasi mingguan versi malam dari tahun 1977 hingga 1980. Beberapa acara lain yang ia pandu seperti Truth or Consequences, End of the Rainbow, The Family Game, dan banyak lagi.

Selama berkarir, Bob telah berhasil membawa pulang sejumlah piala. Ia memenangkan penghargaan 14 Daytime Emmy Awards sebagai pembawa acara The Price Is Right. Bob juga menyabet empat penghargaan lainnya sebagai produser eksekutif.

Memperjuangkan Hak-Hak Hewan

Tak hanya dikenal sebagai presenter, Bob Barker juga dikenal luas karena dedikasinya terhadap perjuangan hak-hak hewan. Dia berhenti sebagai pembawa acara untuk kontes kecantikan Miss Amerika Serikat dan Miss Universe pada tahun 1988 karena mereka memberikan mantel bulu hewan sebagai hadiah.

Bob juga memprotes perlakuan buruk terhadap hewan yang dilakukan oleh pelatih mereka di lokasi syuting berbagai film dan acara televisi. Di setiap episode The Price Is Right, Bob selalu memberikan pesan kepada para pemirsa agar mereka membantu mengendalikan populasi hewan peliharaan dengan mengebiri hewan peliharaan mereka. Red dari berbagai sumber

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.