Jakarta – Menghadapi tantangan berat di negara-negara Barat, TikTok kini juga mengalami serupa di Asia Tenggara. Vietnam menjadi negara pertama di kawasan ini yang akan menyelidiki operasi TikTok pada Mei mendatang.

Penyelidikan didasarkan pada konten-konten yang dinilai pemerintah Vietnam sebagai "beracun" sehingga "menimbulkan ancaman bagi kaum muda, budaya, dan tradisi negara".

Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Penyiaran dan Informasi Elektronik Vietnam, Kementerian Informasi Le Quang Tu Do dalam jumpa pers pada Kamis (6 April 2023) dikutip dari Reuters. Menurut dia, memoderasi konten aplikasi populer video-bit "jauh lebih sulit" dibandingkan dengan platform lain.

"Penghapusan saja tidak cukup," kata Le Quang. Ia mengatakan, perlu langkah yang lebih keras lagi untuk memerangi konten-konten bermasalah seperti itu. Sayangnya, ia tak merinci konten-konten dan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah.

TikTok, aplikasi video pendek milik Bytedance China, memiliki hampir 50 juta pengguna berusia 18 tahun ke atas di Vietnam, menurut data perusahaan riset DataReportal yang dikutip kementerian.

Pada kuartal keempat 2022, perusahaan mengatakan telah menghapus 1,7 juta video yang dianggap bermasalah atas permintaan pemerintah Vietnam.

Menurut Le Quang, bagi siapa saja yang tidak mematuhi aturan lokal, tidak akan diterima. Demikian jawaban dirinya ketika ditanya apakah TikTok akan dilarang di negaranya.

"TikTok, Facebook, dan YouTube semuanya adalah media sosial lintas negara dengan standar internasional. Tetapi, ketika beroperasi di Vietnam, platform tersebut harus mematuhi peraturan lokal tentang kewajiban konten dan pajak," kata Le Quang yang menyebut TikTok baru-baru ini mengizinkan konten-konten yang bersifat "beracun, ofensif, palsu, dan takhayul" di platformnya.

TikTok adalah satu-satunya platform yang diselidiki karena merupakan satu-satunya yang memiliki kantor lokal, kata kementerian itu.

Februari lalu, perusahaan mengatakan, Otoritas Penyiaran dan Informasi Elektronik Vietnam akan melakukan sidak ke kantor perwakilan. "Ini adalah kegiatan inspeksi interdisipliner yang direncanakan oleh pemerintah dan sejalan dengan undang-undang Vietnam untuk perusahaan yang beroperasi di Vietnam, tidak hanya TikTok," kata TikTok Vietnam melalui email.

Terbaru, TikTok Vietnam juga mengatakan telah memperbarui pedomannya yang mulai berlaku mulai 21 April—pendek kata, platform akan lebih transparan tentang peraturan dan bagaimana penerapannya. Red dari berbagai sumber

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.