India termasuk salah satu negara yang juga menderita kerugian akibat adanya pembajakan TV Berlangganan (pay TV piracy). Pada tahun 2010, menurut CASBAA (Cable and Satellite Broadcasting Association of Asia) kerugian yang diderita oleh negara-negara Asia Pasifik mencapai angka US$ 1.94 milyar atau sekitar 20 trilyun rupiah, dan India menjadi negara yang paling merugi karena kerugiannya mencapai US$ 1.28 milyar.

Bentuk Pembajakan TV Berlangganan antara lain berupa laporan jumlah pelanggan yang lebih kecil disbanding jumlah yang sebenarnya. Menurut Direktur Eksekutif CASBAA India, praktek ini menyebabkan turunnya pendapatan pajak pemerintah, dan sekaligus menurunnya pendapatan yang diperoleh lembaga penyiaran yang menyediakan layanan tersebut.
   
Survey yang dilakukan bersama antara CASBAA India dan Standard Chartered Bank itu juga menemukan bahwa, jika digabung, jumlah pelanggan TV berlangganan India dan Cina mencapai 90% dari seluruh pelanggan di dunia. Kini jumlah pelanggan Pay TV digital, termasuk TV satelit  dan TV Kabel digital, sekitar 115 juta rumah, dan India memiliki 19 juta pelanggan. Sementara di Cina ada 69 juta koneksi video dengan jumlah pelanggan mencapai 326 juta.

Nampaknya praktek pencurian/pembajakan ini akan semakin meningkat seiring dengan semakin beragamnya jenis siaran yang menggunakan bahasa-bahasa Asia. Pay TV semakin menarik tetapi itu juga berarti semakin besar kecenderungan praktek pembajakannya. Di beberapa daerah di Indonesia, kHususnya yang wilayah geografisnya berbatasan dengan negara lain, praktek ini juga terjadi, termasuk di wilayah-wilayah pegunungan yang tidak bisa menerima siaran televisi biasa.
   
Namun demikian, meningkatnya sebaran layanan TV digital nampaknya akan sanggup meredam tingkat pembajakan ini di India. Kini, dengan semakin banyaknya operator Pay TV dan kompetisi diantara mereka, masalah pembajakan ini akan segara bisa diredam.

Tahun 2011, jumlah pelanggan Pay TV di India mencapai 44.9 juta, 29 juta diantaranya merupakan pelanggan aktif yang terus membayar langganannya. Saat ini Dish TV tetap menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan pasar sebesar 28.2%. Pemain lainnya, Big TV, Tata Sky, Airtel Digital TV Sun Direct, dan Videocon D2H, terus berusaha meningkatkan pangsa pasarnya. 

Operator     Jumlah pelanggan   Pangsa Pasar

Dish TV    :     12.5 juta         28,0%
Tata Sky  :       8.3  juta         18.6%
Sun Direct    :      7.2  juta         16.3%
Videocon    :       5.1  juta         11.4%
Airtel        :       7.1  juta         16.1%
Big TV        :      4.2  juta           9.5%


Menurut MEDIA ROUTE, pada 2012, Issue 117, pertumbuhan pendapatan iklan media di India adalah sbb.:

2010    : US$ 5.67 milyar 
2011    : US$ 6.28 milyar 
2012    : US$ 6.82 milyar
2013    : US$ 7.67 milyar
 
Sumber dari: http://www.media-partners-asia.com/ dan berbagai sumber lainnya

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.