Mina - Sebuah  penelitian besar media cetak dan penyiaran di Mesir mengungkapkan, 62 persen pemberitaan mengenai Presiden Mesir Muhammad Mursi tidak profesional, berkesan negatif dan menyesatkan karena adanya agenda tersembunyi.

Penelitian dilakukan Pusat Media dan Pembelajaran Opini Publik Mesir menemukan, 62 persen hasil peliputan media mengenai Presiden Mursi itu tidak memiliki standar profesional serta tidak ada landasan objektivitas yang mendasar, seperti dilansir website Partai Kebebasan dan Keadilan (The Freedom and Justice Party / FJP) Mesir yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Rabu (10/4).

Penelitian menyebutkan, ada sejumlah 176.000 produk pers dan 2.180 jam siaran televisi yang diteliti oleh tim yang ahli dalam pencitraan media. Hasilnya indeks pada pencitraan  berkisar pada  reliabilitas 95%.

Studi dilakukan dalam periode 24 Juni 2012 sampai 24 Maret 2013 melalui monitoring dan analisis dari semua materi  tentang institusi kepresidenan Mesir pada saluran TV, website, koran, dengan mengesampingkan semua orang yang meminta maaf, mengundurkan diri atau dipecat selama periode tersebut.

"Saluran TV Al-Jazeera Live Mesir  dan Nil News termasuk media yang lebih profesional dalam berurusan dengan institusi kepresidenan, sementara saluran TV CBC, ON-TV dan Dream 2 menempati bagian bawah indeks profesionalitas," lapor hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan penyiar paling profesional dalam berurusan dengan lembaga kepresidenan adalah Doha Zuhairy, Amr Laithi, Sharif Amer, Hafez Al-Mirazi dan Khalid Salah. Sedangkan yang  kurang profesional adalah Lamees Al-Hadidi, Mahmoud Saad, Wael Ibrashi , dan Magdy Al-Gallad.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan surat kabar di atas indeks profesional adalah Al-Ahram, Al-Akhbar, Akhbar Al-Yawm dan Al-Shorouk. Sedangkan yang kurang profesional adalah Al-Dostour, Al-Watan, Sawt Al-Umma, Al-Tahrir dan Vito.

Penelitian difokuskan pada satu kriteria penting, yaitu kekuasaan, popularitas dan dampak media.

Studi juga mengungkapkan, ada satu pendekatan dominan yang dilakukan media Mesir swasta dalam memberitakan Presiden Mursi, yaitu adanya kebijakan mereka membuat citra negatif presiden melalui saluran tv, situs website dan surat kabar.

Kesimpulan lainnya, penelitian menunjukkan sekitar 1.316 jam siaran televisi dan 124.000 artikel surat kabar berhubungan dengan presiden, mulai dari kebijakan dan kegiatan serta kehidupan pribadinya. Sekitar 1.045 jam siaran televisi dan 84.000 artikel pers di antaranya, melakukan pendekatan negatif bernuansa permusuhan terhadap Presiden Mursi. Red dari berbagai sumber

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.